Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut, Yosi Sukmono(kiri) dan pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Madya Stasiun Meteorologi Belawan, Sumut, Ramos L Tobing (kanan) di RRI Medan, Sumut, Kamis (4/5/2023). (Foto : Matra/KominfoSumut).

(Matra, Medan) – Warga masyarakat Sumatera Utara (Sumut) diminta mewaspadai cuaca ekstrim yang ditandai dengan cuaca panas dan tiba-tiba berubah menjadi hujan lebat. Cuaca ekstrim tersebut diperkirakan berpotensi terjadi di berbagai daerah di Sumut hingga hingga memasuki pertengahan Mei mendatang. Sedangkan memasuki Juni 2023, wilayah Sumut diperkirakan mulai dilanda musim kemarau.

Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut, Yosi Sukmono di Kota Medan, Sumut, Jumat (5/5/2023). Menurut Yosi Sukmono, mengantisipasi cuaca ekstrim tersebut, pihak terkait (stakeholders) diharapkan bisa bekerja sama meminimalisir dampak bencana alam akibat cuaca ekstrim, terutama bencana banjir dan longsor.

Dikatakan, BPBD Sumut telah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota se-Sumut meningkatkan kesiapsiagaan. Kemudian sialisasi mengenai antisipasi bencana alam akibat cuaca ekstrim juga sudah dilakukan kepada masyarakat.

“Kita harus lebih waspada karena cuaca saat ini agak sulit diprediksi. Pihak stakeholder, masyarakat, khususnya BPBD harus berkolaborasi, bekerja sama untuk mengantisipasi situasi-situasi bencana,”ujarnya.

Yosi Sukmono mengatakan, ketika banjir bandang melanda kawasan Sibolangit dan Sembahe, Deliserdang, pihak BPBD Sumut langsung bergerak membantu warga yang terdampak. Sedikitnya ada delapan rumah yang terdampak dan tidak ada korban jiwa. BPBD Sumut juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya rusak diterjang banjir bandang.

“Kita langsung terjun begitu terjadi banjir bandang di Sungai Sembahe, Minggu (30/4/2023. Besoknya, Senin (1/5/2023), Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah juga langsung turun meninjau kondisi di lapangan. Banjir bandang tersbeut tidak sampai menelan korban jiwa karena BPBD beberapa hari sebelumnya sudah melakukan antisipasi karena hujan cukup lebat di Deliserdang,”katanya.

Sementara itu, pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Madya Stasiun Meteorologi Belawan, Sumut, Ramos L Tobing mengatakan, medio 1-20 Mei 2023 diperkirakan terjadi peningkatan curah hujan dengan kategori rendah hingga sedang. Kemudian, Juni hingga Juli nanti, kemarau panjang diperkirakan akan manghadang Sumut.

“Dasarian (10 hari) pertama dan kedua Mei ini, curah hujan rata-rata rendah hingga tinggi melanda Sumut. Kemudian diperkirakan akan terjadi cuaca ekstrim. Tetapi di akhir bulan Mei, curah hujan akan menurun dan berlanjut ke musim di bulan Juni dan Juli,”ujarnya.

Ramos L Tobing mengimbau masyarakat Sumut, khususnya pihak terkait meningkatkan pemantauan perkembangan cuaca dari BMKG sebelum memutuskan beraktivitas di luar rumah. Masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi Info BMKG yang memberikan informasi teraktual terkait cuaca dan bencana alam.

“Sedia payung sebelum hujan. Baik saat ini hingga musim kemarau Juni dan Juli nanti. Masalahnya musim kemarau nanti cukup akan panas terik. Namun sampai saat ini, Sumut belum masuk kategori cuaca ekstrim. Suhu udara di Sumut saat ini paling tinggi 36 derajat Celcius. Tetapi kalau sudah masuk suhu 37 derajat Celcius, kondisi sudah masuk ke kategori cuaca ekstrim,”katanya. (Matra/AdeSM/KominfoSumut).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *