(Matra, Sumut) – Ratusan wisatawan yang menikmati libur hari raya Lebaran (Idul Fitri) 1444 Hijirah (H) selamat dari terjangan banjir bandang di objek wisata favorit Sungai Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Minggu (30/4/2023) sore.
Para wisatawan yang menikmati suasana alam yang sejuk dan asri di Sungai Sembahe selamat dari sapuan banjir bandang karena mereka cepat menyelamatkan diri dengan meninggalkan lokasi wisata. Para wisatawan menyingkir dari sungai dan warung-warung di pinggir sungai menyusul peringatan yang diberikan para pemuda setempat dan petugas lokasi wisata.
“Banjir bandang yang menerjang Sungai Sembahe, Sibolangit, Deliserdang, Minggu (30/4/2023) tidak sampai menelan korban jiwa. Seluruh wisatawan yang sempat datang ke objek wisata tersebut berhasil menyelematkan diri, menyingkir dari sungai sebelum banjir bandang datang,”kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang, Amos Karokaro di lokasi kejadian, Minggu (30/4/2023) sore.
Menurut Amos Karokaro, berdasarkan laporan dan pantauan di lapangan, banjir banjang yang menerjang objek wisata Sungai Sembahe hanya menyebabkan satu unit mobil wisatawan rusak tersapu banjir. Mobil tersebut tersapu banjir ketika berada di lokasi parkir di pinggir Sungai Sembahe. Mobil tersebut tidak berpenumpang. Bangkai mobil jenis Sujuki Avanza warna putih tersebut akhirnya ditemukan beberapa kilometer dari lokasi parkir objek wisata Sembahe dalam kondisi hancur.
Dijelaskan, banjir bandang yang menerjang objek wisata Sembahe, Berastagi dan Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumut terjadi Minggu (30/4/2023) sekitar pukul 12.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Banjir bandang juga melanda kawasan Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Cuaca Ekstrim
Menurut Amos Karokaro, Banjir disebabkan hujan lebat yang terjadi di kawasan hulu sungai, yakni wilayah Kota Medan, Kabupaten Karo dan Kabupaten Deliserdang. Banjir bandang juga disebabkan banir kiriman luapan Sungai Deli, Sumut.
Hujan lebat yang tiba-tiba melanda beberapa wilayah Berastagi dan Medan, Sumut dipicu siklus cuaca ekstrim hingga saat ini. Karena itu pihak BPBD Seliserdang jauh-jauh hari sudah mengingatkan warga masyarakat menghindari aktivitas di sungai.
“Saat ini kan ada siklus alam dengan cuaca ekstrim. Kondisi tersebut juga sering membuat hujan lebat sering turun secara tiba-tiba. Karena itu warga masyarakat kami himbau jangan turun dulu ke sungai apalagi berwisata di sungai. Sebelum banjir bandang dating, para wisatawan juga sudah kami himbau tidak turun ke Sungai Sembahe karena di kawasan pegunungan masih hujan rintik rintik,” katanya.
Sementara itu, Camat Sibolangit, Hesron di lokasi kejadian mengatakan, semua pihak, khususnya masyarakat di sekitar Sungai Sembahe mewaspadai banjir bandang susulan. Kewaspadaan itu penting karena hujan masih turun dan kondisi air sungai masih tinggi.
“Kami juga sedang mendata warga yang bermukim di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Sembahe. Berdasarkan pendataan, belum ada laporan mengenai korban jiwa. Namun kita harus tetap waspada karena air sungai naik lagi dan hujan lebat masih berpotensi turun,”ujarnya.
Dijelaskan, kerugian akibat banjir bandang yang menerjang Sembahe dialami para pemilik warung di objek wisata Sembahe. Sebagian besar warung yang berada di pinggir Sungai Sembahe rusak disapu banjir.
Secara terpisah, Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengimbau warga Kota Medan dan sekitarnya yang berwisata ke luar kota menghindari kawasan sungai karena curah hujan masih tinggi di Kota Medan dan sekitarnya. Kemudian warga Kota Medan yang bermukim di kawasan DAS Sungai Deli juga tetap waspada mengantisipasi luapan sungai dan banjir bandang.
“Kami juga meminta warga Kota Medan menghindari aktivitas di DAS Sungai Deli yang kini sedang meluap. Berwisata ke daerah pinggiran sungai juga untuk sementara dihindari dulu,”katanya.
Macet Total
Sementara itu, banjir bandang yang melanda Sungai Sembahe, Sibolangit, Deliserdang dan dan hujan lebat di wilayah Medan dan Berastagi sempat membuat ruas jalan utama Kota Medan – Berastagi terendam banjir. Banjir yang mencapai ketinggian 30 centimeter (Cm) membuat arus lalu lintas Kota Medan – Berastagi sempat macet total. Salah satu titik kemacetan akibat banjir tersebut, yakni Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.
Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Pancur Batu, Inspaktur Polisi Satu (Iptu) M Rizal yang mengatur arus lalu lintas di lokasi kejadian mengatakan, yang sedang melintas di ruas jalan Kota Medan-Berastagi sempat terjebak macet total.
“Kemacetan baru bisa diatasi setelah banjir surut. Namun tidak ada korban kecelakaan dan korban jiwa akibat banjir tersebut. Kami mengimbau para pengguna jalan Medan – Berastagi tetap waspada banjir dang longsor karena saat ini masih musim hujan,”katanya. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).