(Matra, Jambi) – Upaya masjid mengembangkan program religi, termasuk syiar Islam membutuhkan sokongan dana yang memadai. Untuk itu seluruh masjid di Jambi perlu mengembangkan usaha ekonomi kreatif. Usaha ekonomi kreatif tersebut dapat dilakukan denganmemanfaatkan lahan kosong disekitar masjid dan usaha ekonomi rakyat lainnya. Melalui usaha ekonomi kreatif tersebu, masjid akan bisa mendapatkan tambahan sokongan dana kegiatan operasional.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH seusai mengikuti zoom (pertemuan online) Syiar Ramadhan 1444 Hijriah (H) yang digelar Pengurus Wilayah (W) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jambi di rumah dinas Gubernur Jambi, Rabu (19/4/2023) petang. Zoom Syiar Ramadan yang digelar bekerja sama dengan Pengurus Pusat (PP) DMI tersebut turut diikuti Ketua Umum PP DMI, H Yusuf Kalla dan jajaran pengurus DMI se-Provinsi Jambi.
Al Haris mengatakan, masjid tidak boleh hanya menjadi simbol rumah ibadah di tengah masyarakat. Artinya semua masjid harus sudah mulai mengubah mind site (pola pikir). Manajemen masjid harus dikelola dengan baik. Jika manajemen masjid bagis, hal tersebut akan bisa memajukan masjid.
“Salah satu kegiatan yang perlu dilakukan masjid untuk mendukung program-program religiusnya, yakni memiliki badan usaha (usaha ekonomi kreatif). Tujuannya agar masjid tidak hanya menjadi simbol rumah ibadah saja. Jika ada tanah kosong di sebelah masjid, tanah tersebut bisa dikelola sebagai tempat usaha ekonomi kreatif. Misalnya membuka galeri-galeri agama Islam maupun menjual produk – produk ekonomi,”katanya.
Dikatakan, jika masjid memiliki badan usaha, masjid (pengurusnya) akan mempunyai sumber-sumber pendapatan resmi yang bisa juga memberikan bantuan- bantuan kepada fakir miskin. Jika masjid makmur (memiliki sumber keuangan yang memadai, tentunta syiar Islam (kegiatan religi) yang diembannya juga bisa berjalan dengan baik sekaligus dapat membantu umat.
“Jadi ada multiplier effect (manfaat ganda) masjid bagi umat. Selain bisa menikmati kegiatan rohani di masjid, umat juga bisa mendapatkan kebutuhan jasmani,”ujarnya.
Panggung Syiar
Dikatakan, DMI tidak hanya rumah bagi bagi seluruh mesjid di Indonesia. Selain sebagai rumah ibadah, rumah Allah, masjid juga menjadi panggung syiar agama Islam. Karena itu Syiar Ramadan 1444 H yang digelar DMI Provinsi Jambi tersebut memiliki makna penting menyemarakkan bulan Ramadan.
Selain itu Syiar Ramadan tersebut juga penting untuk mempererat ukhuwah Islamiyah para pengurus DMI seluruh Indonesia serta menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah terkait pembangunan manusia di bidang keagamaan.
Al Haris menambahkan, selama ini DMI telah memberikan kontribusi (sumbangan) bagi pembangunan di Provinsi Jambi. Bersama PW DMI Provinsi Jambi, Pemprov Jambi diharapkan bisa mempercepat terwujudnya program Pemprov Jambi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang agamis.
Pemprov Jambi, katanya, siap menerima masukan dan saran konstruktif dari DMI. Masukan dan saran tersbeut tentunya perlu mendorong kemajuan dan meningkatkan daya saing daerah Provinsi Jambi.
“Ide-ide cerdas dan gagasan kreatif dari DMI, khususnya melalui PW DMI Provinsi Jambi selalu dinantikan untuk membantu pemerintah daerah melakukan terobosan atau upaya peningkatan kualitas SDM di Provinsi Jambi,”paparnya. (Matra/AdeSM).