(Matra, Jambi) – Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Seluruh Indonesia (PMKRI) memberikan apresiasi terhadap Presidium PMKRI Cabang Jambi atas kinerjanya yang cukup baik menjalankan roda organsiasi kepemudaan mahasiswa Katolik tersebut selama ini. Salah satu Presidium PMKRI Cabang Jambi yang dinilai memiliki reputasi cukup baik selama ini, yakni demisioner (mantan) Ketua Presidium PMKRI Cabang Jambi periode 2021 – 2022, Pratama Simarmata.
Melihat kinerja yang sangat baik tersebut, PP PMKRI St Thomas Aquinas pun memberikan kepercayaan kepada Pratama Simarmata memimpin Komisariat Daerah (Komda) PMKRI Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) periode 2022 -2024. Komda PMKRI Sumbagsel tersebut memiliki wilayah kerja (cabang), yakni PMKRI Cabang Jambi, PMKRI Cabang Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), PMKRI Cabang Bengkulu dan PMKRI Cabang Bandar Lampung.
Pratama Simarmata di Jambi, Senin (10/4/2023) mengatakan, kepercayaan yang diberikan PP PMKRI St Thomas Aqunias kepadanya untuk memimpin Komda PMKRI Sumbagsel merupakan suatu anugerah dan kehormatan tersendiri. Tugas memimpin PMKRI di empat provinsi tersebut dinilai merupakan tugas yang cukup berat.
Namun, katanya, tugas tersebut sangat penting guna meningkatkan pembinaan terhadap para mahasiswa Katolik di empat provinsi tersebut. Selain itu tugas tersebut juga penting menghimpun potensi para mahasiswa Katolik untuk menopang pembangunan daerah dan generasi muda di Sumbagsel.
“Kepercayaan yang diberikan PP PMKRI kepada saya memimpin Komda PMKRI Sumbagsel ini merupakan amanah. Tugas ini cukup berat karena wilayah Komda PMKRI Regio Sumbagsel ada empat provinsi, yakni Jambi, Palembang (Sumsel), Bengkulu dan Bandar Lampung. Namun tugas ini penting untuk meningkatkan kiprah PMKRI membangun daerah, bangsa dan terutama Gereja,”katanya.
Menurut Pratama Simarmata, PP PMKRI 2022-2024 mengamanatkan kepada Komda PMKRI Sumbagsel supaya dapat membantu PP PMKRI menjalankan roda kegiatan perhimpunan dan dapat mendampingi cabang PMKRI di regional Sumbagsel untuk terus bertumbuh dan bergerak di daerah masing masing.
“Saya mengharapkan dukungan semua pihak, termasuk para fungsionaris (pengurus) dan anggota PMKRI Jambi, Sumsel, Bengkulu dan Lampung agar dapat mengemban amanah ini. Semoga dalam menjalankan tugas ini saya mendapatkan berbagai kemudahan,”katanya.
Dijelaskan, karakter PMKRI di regional Sumbagsel, baik itu Jambi, Palembang (Sumsel), Bengkulu dan Lampung sebenarnya tidak jauh berbeda. Dari segi atau aspek budaya, karakter masyarakat dan tantangan pelayanan PMKRI, keempat wilayah tersebut memiliki kesamaan.
“Hal tersebut akan memudahkan saya mengorganisir cabang PMKRI di empat provinsi tersebut. Kemudian kesamaan karakter wilayah tersebut juga menjadi potensi besar membangun soliditas dan kekeluargaan di tengah pengurus dan anggota PMKRI Komda Sumbagsel,”katanya.
Masalah Batu Bara
Pratama Simarmata lebih lanjut mengatakan, isu atau persoalan pembangunan yang menonjol di wilayah PMKRI Regional Sumbagsel juga memiliki kesamaan. Salah satu di antaranya permasalahan mengenai angkutan batu bara yang hingga kini masih sering diprotes berbagai elemen masyarakat. Keberadaan angkutan batu bara mendapatkan protes masyarakat karena mengganggu arus transportasi (lalu lintas), menimbulkan pencemaran udara dan memicu peningkatan kecelakaan lalu lintas.
Jadi, lanjutnya, banyak permasalahan yang timbul akibat angkutan batu bara, khususnya di Jambi. Masalahnya sampai sekarang belum bisa diselesaikan. Sementara solusi mengatasi masalah angkutan batu bara melalui pembangunan jalan khusus batu bara di Jambi juga belum efektif karena jalan khusus angkutan batu bara belum selesai dibangun.
“Karena itu, truk-truk angkutan batu bara di Provinsi Jambi masih bebas beroperasi di jalan nasional (umum) dan hal itu sangat menggangu kelancaran arus lalu lintas,”ujarnya.
Dikatakan, masalah pertambangan batu bara juga cukup mencuat di wilayah Sumsel dan Bandar Lampung. Hingga kini pertambangan batu bara tambang batu bara ilegal (tanpa izin) masih marak di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel dan di Bandar Lampung.
“Masalah lain yang menimbulkan keprihatinan bagi PMKRI Sumbagsel, yakni masalah geng motor, tawuran dan lahan parkir ilegal. Karena itu isu – isu dan permasalahan pembangunan yang menyusahkan masyarakat di Sumbagsel tersebut akan tetap disuarakan PMKRI. Penanggulangan berbagai masalah pembangunan dan kehidupan amsyarakat tersebut juga akan terus kami kawal,”tegasnya. (Matra/AdeSM/Rel).