Gubernur Jambi, H Al Haris (tiga dari kiri) menyerahkan penghargaan penanganan stunting kepada Sekda Pemkab Merangin, H Fajarman (tiga dari kanan) pada Musrenbang Provinsi Jambi 2024 di Swiss Bellhotel, Kota Jambi, Rabu (5/4/2023). (Foto : Matra/KominfoMerangin).

(Matra, Jambi) – Kabupaten Merangin termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang dinilai berhasil menangani masalah stunting (gangguan pertumbuhan fisik anak akibat kurang gizi). Berkat prestasi pembangunan di bidang kesehatan tersebut, Kabupaten Merangin kembali meraih penghargaan pelaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Stunting 2022.

“Kabupaten Merangin kembali meraih penghargaan penanganan stunting tahun ini dengan posisi peringkat II. Prestasi serupa juga diraih tahun lalu. Prestasi ini menunjukkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin konsisten dan serius mengatasi masalah stunting melalui pelaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Stunting,”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Merangin, H Fajarman pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jambi 2024 di Swiss Bellhotel, Kota Jambi, Rabu (5/4/2023).

Piagam penghargan penanganan masalah stunting tersebut diserahkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH kepada Bupati Merangin, H Mashuri diwakili Sekda Pemkab Merangin, H Fajarman. Sedangkan peringkat pertama penanganan terbaik stunting di Jambi tahun 2022 diraih Pemkab Tanjungjabung Barat.

Fajarman pada kesempatan tersbut mengatakan, keberhasilan Pemkab Merangin meraih penghargaan penanganan stunting dua tahun berturut-turut tak terlepas dari kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Merangin. TPPS Merangin dinilai telah maksimal mengatasi masalah stunting melalui Delapan Aksi Konvergensi Stunting.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada segenap TPPS Kabupaten Merangin yang telah berkerja sangat maksimal melaksanakan Delapan Aksi Konvergensi Stunting. Berkat kerja keras tersebut, daerah kita kembali meraih penghargaanpenanganan stunting untuk kedua kalinya,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua TPPS Kabupaten Merangin, Nilwan Yahya mengaku sangat terharu mendapatkan penghargaan di bidang penanganan stunting tersebut. Keberhasilan itu merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran TPPS Kabupaten Merangin dan warga masyarakat, termasuk ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Merangin, Puskesmas, kepala desa dan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin.

‘’Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat mengatasi stunting ini. Penanganan stunting sebenarnya sangat sulit mengingat daerah dan masyarakat kita belum pulih dari dampak pandemi Covid-19. Namun kita bisa mengatasi stunting dengan melaksanakan Delapan Aksi Konvergensi Stunting,”katanya.

Sedangkan menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Merangin, H Abdaie memberikan apresiasi terhadap TPPS dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Merangin yang cukup berhasil melaksanakan Delapan Aksi Knvergensi Stunting. Berkat kerja sama yang baik tersbeut, Kabupaten Merangin bisa meraih penghargaan peringkat II penanganan stunting kembali tahun 2022.

‘’Prestasi dan posisi ini merupakan tolak ukur dan motivasi bagi kita kita agar tetap meningkatkan solidaritas antara OPD mengatasi stunting. Intinya eliminasi anak stunting dan cegah kasus stunting baru harus terus kita lakukan,”ujarnya.

Sementara Kepala Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Merangin, Dr Agus Zainuddin menyambut baik dukungan Wakil Bupati (Wabup) Merangin, Nilwan Yahya dan memberikan apresiasi kepada TPPS Kabupaten Merangin melaksanakan Delapan Aksi Konvergensi Stunting.

‘’Kiranya kerja sama seluruh OPD, TPPS dan masyarakat Kabupaten Merangin mengatasi masalah stunting di masa mendatang semakin baik. Hal itu penting guna mencapai target nihil stunting tahun mendatang,”katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi (persentase angka) kasus stunting di Merangin tahun 2022 mencapai 14,5 %. Angka kasus stunting tersebut turun 5,2 % dibandingkan angka kasus stunting di daerah tersebut tahun 2021 sekitar 19,7 %. (Matra/AdeSM).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *