Gubernur Jambi, H Al Haris melaksanakan wawancara nominator penghargaan Jaminan Sosial Ketenagekerjaan di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Senin (3/4/2023). (Foto : Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang diikuti dengan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok menjadi memicu menurunnya daya beli warga masyarakat Jambi. Penurunan daya beli tersebut pun mengakibatkan jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi meningkat.
Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada wawancara nominator Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Paritrana Award 2023 di rumah dinas Gubernur Jambi, Senin (3/4/2023) menjelaskan, angka kemiskinan di Provinsi Jambi meningkat dari 7,62 % tahun 2021 menjadi 7,7 % tahun 2022.
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi tahun 2021 berada pada angka 271.272 jiwa atau 7,62 % dari total penduduk Jambi sekitar 3,56 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk miskin Jambi tahun 2022 tercatat sekitar 274.120 jiwa atau 7,7 % dari total penduduk Jambi sekitar 3,65 juta. Berarti pertambahan penduduk miskin di Jambi 2022 mencapai 2.848 jiwa dari penduduk miskin Jambi tahun 2021 sekitar 271.272 jiwa.
“Jumlah penduduk miskin Jambi naik dari 7,62 % tahun 2021 menjadi 7,7 % tahun 2022. Pertambahan penduduk miskin tersebut mencapai 2.848 orang (1,1 %). Meningkatnya penduduk miskin di Jambi tak terlepas dari kenaikan harga BBM yang menyebabkan daya beli penduduk menurun,”katanya.
Mengenai pengangguran, Al Haris mengatakan, angka pengangguran terbuka di Provinsi Jambi menurun dari 5,1 % tahun 2021 menjadi menjadi 4,59 % tahun 2022. Menurunnya angka pengangguran di Jambi dipengaruhi pemulihan berbagai usaha, termasuk usaha ekonomi rakyat.
Saat ini banyak tenaga kerja Jambi bekerja di bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kemudian tenaga kerja Jambi juga banyak mendapatkan pekerjaan di perusahaan swasta, termasuk perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Dikatakan, untuk mengatasi masalah kemiskinan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi meningkatkan kegiatan ekonomi rakyat, pemberian bantuan sosial, pemberian pelayanan jaminan kesehatan, beasiswa pendidikan, bantuan usaha mak-mak (ibu-ibu) dan bantuan usaha kreatif milenial.
“Saya berharap, program pemberdayaan ekonomi rakyat di Jambi sekarang ini bisa memutus rantai kemiskinan di Provinsi Jambi. Kami berharap dunia usaha juga bisa membantu mengatasi kemiskinan melalui pemberian bantuan usaha ekonomi rakyat,”katanya.
Dikatakan, dalam rangka memberikan perlindungan Jamsostek bagi masyarakat miskin ekstrim, Pemprov Jambi telah mengikutsertakan sekitar 76.016 warga masyarakat miskin akstrim dari seluruh desa di Provinsi Jambi pada Program Jamsostek.
Sumber biayanya berasal dari Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersifat khusus tahun 2022 untuk melindungi masayarakat dari risiko kecelakaan kerja dan kematian. Program tersebut merupakan pelaksanaan Program Dua Miliar Satu Kecamatan(Dumisake) Provinsi Jambi.
Al Haris menambahkan, rencana dan tindak lanjut inovasi perlindungan Jamsostek di Provinsi Jambi merupakan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 02 Tahun 2021 dan Inpres Nomor 04 Tahun 2022.Kedua Inpres tersebut menyebutkan pelaksanaan Perlindungan Berkelanjutan bagi Masyarakat Miskin Ekstrim Dalam Program Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK).
Kemudian pentingnya Regulasi (Aturan) Perlindungan bagi Pekerja Rentan Masyarakat Desa dan Kelurahan. Selain itu, perlunya Regulasi Perlindungan bagi Pekerja Angkutan/Sopir Sektor Minerba. Selanjutnya Regulasi Perlindungan bagi Penerima Bantuan Modal Kerja Bagi UMKM/ Industri Rumah Tangga /Start Up/Milenial.
Menurut Al Haris, Provinsi Jambi masuk nominasi penghargaan ketanaga-kerjaan sesuai dengan penilaian Kementerian Ketenagakerjaan RI. Provinsi Jambi merupakan provinsi yang dinilai sudah memperhatikan para pekerja rentan dan miskin ekstrim dengan jaminan kesehatan.
Tim Penilai Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Paritrana Award, yaitu Andie Megantara, PhD, Zainudin, Prof Dr Ir R Nunung Nuryartono, MSi, Muhyidin, Retna Pratiwi, SH, MHum dan Ir Zanariah, MSi. Kemudian Dr Chazali, H Situmorang, Apt, MSc, PH, Prof Drs Soeprayitno, MBA,MSc, PhD, Dr Oce Madril, SH, MA, Dinna Prapto Raharja, PhD, Dr Nadia Astriana, SH, MSi dan Bibit Gunawan. (Matra/AdeSM).