
(Matra, Jambi) – Sikap responsif suatu perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi umumnya menjadi salah satu kunci utama bagi perusahaan tersebut menggapai sukses. Bisnis suatu perusahaan akan bisa eksis di tengah persaingan ketat ketika perusahaan tersebut mampu mengadopsi kemajuan teknologi dalam penataan dan pengembangan usahanya.
Itulah yang dilakukan perusahaan keuangan non perbankan, PT Pegadaian (Persero) di tengah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini. Melalui sikap responsif dan kepiawaian menerapkan teknologi komunikasi dan informasi, yakni digitalisasi bisnis, PT Pegadaian menjadi satu-satunya perusahaan keuangan non perbankan yang tetap menjadi favorit di bidang usaha pinjam – meminjam uang dan investasi emas.
Berbagai kegiatan usaha PT Pegadaian beberapa tahun belakangan melesat menyusul pelaksanaan digitalisasi bisnis di lingkungan perusahaan pembiayaan tersebut. PT Pegadaian kini menerapkan digitalisasi bisnis karena menyadari betul bahwa peningkatan kualitas manajemen berbasis digital sangat penting guna meningkatkan pelayanan kepada nasabah sekaligus mencegah bisnis perusahaan tidak tergerus perkembangan zaman yang kian pesat.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan pada Diskusi dan Kickoff Lomba Karya Jurnalistik 2023 PT Pegadaian secara dalam jaringan (daring), Kamis (2/3/2023) mengungkapan, PT Pegadaian saat ini terus mengembangkan digitalisasi bisnis dan investasi emas. Hal itu dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, termasuk mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis digital.
Menurut Damar Latri Setiawan, PT Pegadaian sendiri mengawali penerapan bisnis digitalisasi dengan membangun dan menerapkan “Aplikasi Pegadaian Digital Service” sejak Januari 2019. Aplikasi bisnis digital tersebut dimaksudkan memperluas jangkauan target pasar. Kemudian mempermudah nasabah melakukan transaksi. Baik itu mengajukan pinjaman, melakukan pembayaran angsuran dan mengecek pembayaran.

Membangun Bersama
Damar Latri Setiawan mengatakan, PT Pegadaian terus mengembangkan diri mengikuti perkembangan zaman bukan sekadar untuk menggapai keuntungan perusahaan. Lebih dari itu, PT Pegadaian hadir di tengah masyarakat sejak 1 April 1901 untuk membantu masyarakat mengatasi kesulitan keuangan. Karena itulah PT Pegadaian tetap kokoh menjalankan bisnis dengan motto “Mengatasi Masalah tanpa Masalah” di era digitalisasi saat ini.
Misi tersebut juga masih diusung PT Pegadaian hingga kini. Berdasarkan pengalaman sejarah yang cukup panjang, PT tetap berupaya memberikan solusi keuangan bagi masyarakat dan konsisten berkontribusi meningkatkan pelayanan keuangan kepada masyarakat menengah ke bawah, termasuk kepada pelaku UMKM.
“PT Pegadaian juga senantiasa mendukung program Pemerintah Pusat mengembangkan perekonomian nasional berbasis ekonomi kerakyatan demi mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa,”katanya.
Program Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun ekonomi rakyat tersebut ditetapkan melalui program Nawacita. Melalui program tersebut, Pemerintah berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa dengan menggerakkan berbagai sektor strategis ekonomi domestik (dalam negeri).
“Peran PT Pegadaian mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat tersebut, yakni menjadi agent of development (agen pembangunan). Dalam hal ini PT Pegadaian menyediakan pelayanan literasi dan edukasi kepada berbagai komunitas masyarakat tentang jenis dan manfaat layanan jasa keuangan,”katanya.
Selain itu, PT Pegadaian juga terus meningkatkan penataan manajemen pelayanan untuk menyesuaikan kegiatan bisnis dengan perkembangan zaman. Hal itu dilakukan melalui pengembangan berbagai produk pelayanan digital. Pelayanan digital tersebut penting guna memberikan kemudahan dan nilai tambah para nasabah.
Zona Lokal Bangkit
Digitalisasi bisnis dan investasi emas PT Pegadaian saat ini tidak hanya berkembang di tingkat nasional atau kota besar. Digitalisasi bisnis dan investasi emas PT Pegadaian juga bangkit di zona lokal (daerah) seperti di Kota Jambi. Kebangkitan bisnis digital dan investasi emas PT Pegadaian di Jambi tak terlepas dari apresiasi dan penerapan digitalisasi bisnis dan investasi emas di jajaran PT Pegadaian Cabang Jambi.
Kepala Cabang PT Pegadaian Jambi, Rizky Putra Perdana didampingi Manager Gadai PT Pegadaian Cabang Jambi, Achmad Yani dan Asisten Manager II PT Pegadaian Jambi, Muhammad Aflah Ihsan kepada medialintassumatera.com (Matra) di kantor PT Pegadaian Cabang Jambi, baru-baru ini mengatakan, pihaknya juga cukup responsif menerapkan digitalisasi bisnis karena manfaatnya besar menarik minat masyarakat untuk bermitra dengan PT Pegadaian.
Dikatakan, Pegadaian Digital Service (PDS) yang juga dikembangkan di PT Pegadaian Cabang Jambi merupakan salah satu layanan digital PT Pegadaian dalam bentuk aplikasi berbasis mobile. Aplikasi PDS tersebut akan melayani nasabah dan calon nasabah yang ingin mendapatkan informasi produk pegadaian sekaligus dapat bertransaksi secara online.
PDS ini dikembangkan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah sekaligus mereka yang membutuhkan dana kecil. Selain itu memperluas jangkauan nasabah barunya, khususnya menggaet minat generasi muda dari kalangan milenial untuk dekat dengan produk-produk di pegadaian.
Aplikasi PDS juga merupakan salah satu bentuk apresiasi PT Pegadaian untuk menjaga loyalitas nasabah lamanya. Melalui aplikasi PDS, PT Pegadaian bisa memberikan pelayanan cepat, efektif dan efisien setara dengan pelayanan yang diberikan di outlet pegadaian konvensional. Kemudahan bertransaksi secara digital tersebut membuat minat nasabah bermitra dengan PT Pegadaian akan tetap tinggi.
“Hal tersebut tercermin dari peningkatan nasabah tabungan emas di PT Pegadaian Cabang Jambi. Hingga kini, jumlah nasabah tabungan emas di PT Pegadaian Cabang Jambi sudah mencapai 6.167 orang. Sedangkan jumlah atau volume tabungan emas yang kami kelola saat ini mencapai 19,753 Kilogram (Kg). Kami akan terus berupaya meningkatkan investasi emas PT Pegadaian ini dengan mengintensifkan pelayanan digitalisasi bisnis,”katanya.
Dikatakan, guna meningkatkan jumlah nasabah, PT Pegadaian Cabang Jambi juga intensif melakukan sosialisasi mengenai produk-produk layanan PT Pegadaian ke daerah-daerah kabupaten. Pada Senin (6/2/2023) misalnya, jajaran PT Pegadaian Jambi melakukan pertemuan (audiensi) dengan Wakil Bupati Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), H Hairan, SH.
Audiensi tersebut langsung dipimpin Vice President PT Pegadaian Area Jambi dan Bengkulu, AV Dedy Nugroho F. Adiensi tersebut turut dihadiri Kepala PT Pegadaian Cabang Jambi, Rizky Putra Perdana dan Asistan Manager II PT Pegadaian Cabang Jambi, Muhammad Aflah Ihsan.
Audiensi tersebut dimaksudkan mempererat jalinan kekeluargaan PT Pegadaian dengan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjabbar. Kemudian membangun kerja sama Pemerintah Tanjabbar dengan PT Pegadaian Jambi sekaligus memperkenalkan produk-produk pelayanan PT Pegadaian.
“Pada pertemuan tersebut kami tidak hanya menjelaskan produk pelayanan gadai saja. Kami juga memaparkan prospek tiga pelayanan utama PT Pegadaian kepada masyarakat, yakni pelayanan pembiayaan, investasi emas dan pinjaman usaha untuk pelaku UMKM. Kami berupaya agar bisa menjalin kerja sama dengan Pemkab Tanjabbar agar aparatur sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Tanjabbar bisa menjadi mitra kami,”katanya.
Wakil Bupati Tanjabbar sendiri, H Hairan menyambut baik tawaran program pelayanan PT Pegadaian Jambi, khususnya produk pelayanan guna memberdayakan UMKM. PT Pegadaian Jambi diharapkan bisa memberikan bantuan dengan bunga murah kepada para pelaku UMKM di Tanjabbarat guna membangkitkan UMKM di daerah tersebut.
“Kami senantiasa terbuka mengenai kerja sama dengan PT Pegadaian Jambi, khususnya dalam pembiayaan UMKM. Kami mempersilahkan PT Pegadaian Jambi berkoordinasi dengan organisasi perangkat dinas (OPD) di pemkab Tanjabbar guna mewujudkan kerja sama tersebut,”ujarnya.
Bertumbuh Pesat
Penerapan digitalisasi bisnis tersebut membuat jumlah nasabah PT Pegadaian bertumbuh pesat. Menurut Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan di Jakarta baru-baru ini, jumlah nasabah PT Pegadaian hingga 31 Desember 2022 mencapai 21,86 juta orang. Jumlah nasabah PT Pegadaian tersebut meningkat 2,19 juta (11,13 %) dibandingkan jumlah nasabah PT Pegadaian tahun 2021 sekitar 19,67 orang.
Bila dibandingkan kondisi 10 tahun lalu, jumlah nasabah PT Pegadaian tersebut cukup melesat. Jumlah nasabah PT Pegadaian tahun 2012 baru mencapai sekitar 5,88 juta orang. Namun tahun 2021, jumlah nasabah PT Pegadaian sudah mencapai 19,66 juta orang. Pertumbuhan jumlah nasabah PT Pegadaian kurun waktu 2012-2021 mencapai 234 % (meningkat tiga kali lipat).
Sedangkan laba bersih yang dibukukan PT Pegadaian selama tahun 2022 mencapai Rp 3,29 triliun atau meningkat sekitar 870 miliar (36 %) dibanding pendapatan bersih PT Pegadaian tahun 2021 sekitar Rp 2,42 triliun. Capaian laba bersih tersebut dipengaruhi hasil usaha yang mengalami peningkatan dari Rp 20,63 triliun tahun 2021 menjadi Rp 22,87 triliun tahun 2022 atau naik sekitar Rp 2,24 triliun (10,86 %).
Sementara nasabah pegadaian yang memanfaatkan Aplikasi Pegadaian Digital meningkat dari 4,5 juta orang (2021) menjadi 5,3 juta orang (2022) atau bertambah 800.000 orang (17,77 %). Kemudian nasabah PT Pegadaian yang memanfaatkan aplikasi Pegadaian Syariah Digital juga meningkat naik dari 554.000 (2021) menjadi 589.000 orang (2022) atau naik 35.000 orang (6,32 %).
“Karena itulah PT Pegadaian terus mendorong masyarakat memanfaatkan aplikasi Pegadaian Digital dan Pegadaian Syariah Digital melakukan transaksi di PT Pegadaian,”katanya.
Dijelaskan, peningkatan kinerja PT Pegadaian juga tercermin dari kenaikan pinjaman yang belum dibayar nasabah kepada PT Pegadaian (Out Standing Loan/OSL) dari Rp 52,42 triliun (2021) menjadi Rp 59,05 triliun (2022) atau naik Rp 6,67 triiun (12,65 %).
Sedangkan aset PT Pegadaian meningkat dari Rp 65,77 triliun (2021) menjadi Rp 73,33 triliun (2022) atau naik Rp 7,56 triliun (11,49 %). Sedangkan kantor pelayanan (outlet) PT Pegadaian di Tanah Air saatini sudah ada 4.115 unit.
Tabungan Emas
Selain meningkatkan digitalisasi bisnis, PT Pegadaian juga berupaya mengembangkan bidang usaha di bidang investasi (tabungan emas). Investasi emas menjadi bidang usaha PT Pegadaian yang dinilai memberikan manfaat bagi masyarakat menananamkan investasi masa depan yang sangat menguntungkan.
Menurut Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan, berinvestasi menbung emas di PT Pegadaian memiliki keuntungan yang cukup banyak. Investasi tabungan emas di PT Pegadaian cukup mampu mencegah kerugian nasabah akibat inflasi. Manfaat itu bisa diperoleh karena harga emas batangan cenderung mengalami kenaikan. Selain itu menyimpan uang dalam bentuk tabungan emas juga relatif mudah dilakukan.
Menurut Elvi Rofiqul Hidayah, tabungan emas belakangan ini semakin diminati masyarakat karena nasabah bisa mendapatkan pelayanan jual beli emas dengan cara membeli emas bentuk logam mulia 24 karat seperti nasabah menabung di bank. Nasabah bisa membeli emas 24 karat di PT Pegadaian dengan cara menyicil pembayaran dengan jumlah relatif ringan.
Nasabah tabungan emas mengawali pembayaran (cicilan) tabungan emas seharga minimal 0,01 gram emas dan maksimal seharga 100 gram emas. Setelah uang nasabah terkumpul, uang yang ditabung tersebut akan dikonversikan (dialihkan) menjadi gram emas batangan sesuai harga emas 24 karat sesuai masa berlaku.
Sedangkan saldo uang membeli emas secara cicilan yang ada di rekening nasabah tabungan emas PT Pegadaian bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai maupun emas batangan. Harga emas batangan 24 karat sesuai dengan harga emas batangan saat pencairan uang. Warga masyarakat cukup antusias berinvestasi tabungan emas karena mereka akan lebih mudah mendapatkan emas batangan yang harganya relatif mahal.
Dikatakan, untuk membuka tabungan emas di PT Pegadaian juga cukup mudah. Syarat adminsitrasinya seperti biasa memiliki kartu identitas, Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi warga Negara Indonesia dan paspor bagi Warga Negara Asing.
Kemudian mengisi formulir pendaftaran guna membuka rekening tabungan emas PT Pegadaian. Nasabah membayar biaya transaksi pembukaan rekening tabungan. Biaya tersebut antara lain, biaya administrasi Rp 10.000, biaya jasa penitipan selama 12 bulan sebesar Rp 30.000.
Calon nasabah tabungan emas yang melakukan transaksi melalui Pegadaian Digital tidak dipungut biaya administrasi. Kemudian calon nasabah yang melakukan transaksi melalui Pegadaian Digital juga mendapatkan fasilitas gratis biaya penitipan emas di tahun pertama.
“Kami juga memberikan pelayanan tabungan emas lebih mudah melalui aplikasi Pegadaian Digital. Caranya juga mudah. Nasabah mendaftar secara online dengan mengisi formulir permohonan pembukaan rekening tabungan emas melalui telepon genggam (Handphone/HP), labtop dan komputer,”katanya.
Melalui aplikasi digital tersebut, nasabah juga bisa melakukan setoran tunai untuk membeli emas batangan melalui outlet Pegadaian, anjungan tunai mandiri (ATM), aplikasi digital atau agen PT Pegadaian. Jumlah saldo emas yang ada di rekening tabungan emas akan beratmbah setiap melakukan transaksi top up (setoran tunai).
“Nasabah tabungan emas PT Pegadaian bisa memulai menabung emas di kantor PT Pegadaian mulai dari 0,01 gram. Penyetoran awal melalui aplikasi digital minimal cicilan Rp 50.000. Kemudian penyetoran melalui aplikasi Pgadaian Syariah Digital sebesar Rp 70.000. Sedangkan penyetoran awal melalui agen pegadaian sebesar Rp 57.500,”katanya.
Dijelaskan, jika nasabah ingin mencetak emas batangan, nasabah bisa melakukan permintaan cetak emas. Pilihan pencetakan emas antara lain satu gram, dua gram, tiga gram, lima gram, 25 gram, 50 gram dan 100 gram. Biaya cetak emas sesuai dengan jumlah kepingan emas yang dipilih.
“Transaksi cetak emas batangan akan dilayani di kantor cabang tempat nasabah membuka rekening tabungan emas. Untuk mencetak tabungan emas, nasabah cukup menunjukkan buku tabungan emas dan identitas diri,”katanya.
Mengatakan, investasi tabungan emas sangat menguntungkan nasabah karena nilai aset cenderung stabil. Risiko turunnya harga aset emas relatif rendah sepanjang transaksi atau harga emas masih tetap menguat. Tabungan emas juga mudah dicairkan dalam bentuk uang tunai karena logam mulia tersebut tetap diakui keabsahannya di dunia. Selain itu, tabungan emas juga bebas dari bunga, bisa melindungi nilai aset karena harga emas stabil dan bahkan cenderung naik.
Melihat berbagai kemudahan dan manfaat transaksi investasi tabungan emas ini, warga masyarakat juga antusias membuka tabungan emas di PT Pegadaian. Secara nasional, nasabah tabungan emas pegadaian saat ini cukup banyak.
Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan, tabungan emas PT Pegadaian selama tahun 2022 bertumbuh hingga lima persen. Sedangkan titipan emas di PT Pegadaian se-Indonesia mencapai 7,4 ton.
“Kami yakni, prospek tabungan emas PT Pegadaian masih tahun 2023. Karena itu kami manergetkan pertumbuhan saldo tabungan emas tahun ini sekitar 13 %. Sedangkan target jumlah nasabah aktifnya sekitar dan 5 %. Sasaran tabungan emas PT Pegadaian berasal dari kalangan usia 24 tahun-40 tahun,”katanya.
Raih Penghargaan
Prestasi gemilang PT Pegadaian mengembangkan digitalisasi bisnis, investasi emas, memberdayakan UMKM, membangkitkan ekonomi bangsa sekaligus meraih laba beberapa tahun terakhir mengantarkan perusahaan pembiayaan non perbankan tersebut meraih sejumlah prestasi. Pada tahun 2022 lalu, PT Pegadaian meraih penghargaan Top Digital PR Award 2022.
Kemudian pada ajang Digital Technology and Innovation Award 2023 bertajuk Prioritizing Digital Technology Transformations to Win The Global Competition in a Post-pandemic World di Jakarta, Rabu (29/3/2023), PT Pegadaian meraih empat penghargaan sekaligus. Keempat penghargaan yang masuk kategori Financial Industries dengan Five Star Diamond, yakni yakni The Best IT Governance and The Best Digital Workplace, The Best Transformation and Digital Innovation, The Best IT Leadership serta The Best Chief Information and Digital Officer of The Year.
“PT Pegadaian meraih penghargaan tersebut berkat kemampuan perusahaan menerapkan transformasi digital di berbagai lini bisnis perusahaan, baik produk bisnis gadai emas dan barang berharga, jasa pelayanan dan investasi emas,”kata Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian, Teguh Wahyono.
Teguh Wahyono mengatakan, penghargaan di bidang digitalisasi bisnis tersebut menunjukkan bahwa PT Pegadaian terus bergerak adaptif (menyesuaikan diri) guna melakukan transformasi dan inovasi sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. PT Pegadaian yang sudah tua, berusia 122 tahun membuktikan bahwa perusahaan tetap bisa mengikuti perkembangan zaman, mampu bersaing dan tetap mampu memantapkan diri sebagai perusahaan jasa keuangan melalui transformasi digital.
“Kiranya digitalisasi bisnis dan investasi emas yang saat ini dikembangkan PT Pegadaian mampu membawa perusahaan ini tetap menjadi penyelamat ekonomi rakyat, pemacu kebangkitan ekonomi bangsa dan pemberi solusi bagi kesulitan ekonomi demi kesejahteraan bersama,”katanya. (Matra/Radesman Saragih/WP).