
(Matra, Jambi) – Adanya larangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pejabat pemerintah dan aparatur sipil negara (ASN) melakukan buka puasa bersama selama bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah (H) tidak membuat jajaran Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH dan Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI menghentikan jalinan silaturahmi dengan warga masyarakat.
Guna menjalin silaturahmi dengan berbagai lapisan masyarakat, Al Haris dan Abdullah Sani menghidupkan kembali tradisi Safari Ramadan. Melalui Safari Ramadan tersebut, Al Haris dan Abdullah Sani menemui warga masyarakat di desa-desa. Pada Safari Ramadan tersebut Al Haris dan Abdullah Sani berkesempatan melakukan salat tarawih bersama, berdialog sekaligus beramah tamah menjalin rasa kekeluargaan dengan warga masyarakat.
Gubernur Jambi, H Al Haris pada pekan pertama Ramadan melakukan Safari Ramadan ke Desa Matra Manunggal, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Minggu (26/03/2023). Safari Ramadan tersebut turut diikuti Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Edi Kusmiran dan Penjabat (Pj) Bupati Muarojambi, Bachyuni Deliansyah.
Pada kesempatan tersebut Al Haris melakukan salat tarawih dan berdialog dengan warga desa di Masjid Nurul Ikhsan, Desa Matra Manunggal. Pada kesmepatan itu Al Haris juga memberikan bantuan dana kepada pengurus masjid dan bantuan kebutuhan pokok kepada warga masyarakat kurang mampu.
Al Haris pada kesempatan itu mengungkapkan, umat Muslim yang memiliki status ekonomi lebih baik perlu meningkatkan rasa kepedulian sosial melalui berbagi rejeki dengan warga kurang mampu. Kepedulian sosial tersebut perlu dilaksanakan terutama selama bulan Ramadan ini. Kemudian masyarakat Jambi juga perlu bersyukur di tengah sitasi kondusif Jambi saat ini.
“Menurut saya, ada dua hal penting yang harus kita lakukan mengisi bulan Ramadan ini, yakni meningkatkan rasaya bersyukur dan berbagi untuk sesama. Kota bersyukur karena Jambi dalam kondisi aman dan tenang memasuki bulan Ramadan ini. Kemudian kita berbagi karena masih banyak warga membutuhkan bantuan di bulan suci ini. Karena itulah saya memberikan bantuan kepada pengurus masjid dan bantuan sembako kepada warga kurang mampu,”katanya.
Masalah Batu Bara
Menurut Al Haris, salah satu kendala yang mengganggu kenyamanan memasuki bulan Ramadan ini, yakni masalah angkutan batu bara. Kegiatan angkutan batu bara mengganggu kelancaran arus transportasi di ruas-ruas jalan utama antar kabupaten, khususnya ruas jalan nasional Sarolangun – Batanghari – Muarojambi.
Dikatakan, masalah angkutan batu bara tersebut wajar terjadi di tengah peningkatan kegiatan ekonomi. Masalahnya kegiatan angkutan batu bara menyangkut hajat hidup orang banyak. Sopir truk angkutan batu bara menuntut diijinkan beroperasi karena mereka juga perlu memenuhi kebutuhan rumah tangga. Mereka juga warga masyarakat Jambi yang memilih pekerjaan menjadi sopir truk batu bara untuk menghidupi keluarga.
“Jadi seperti kata pepatah, ‘Ada gula ada semut’. Kalau ada sumber mata pencaharian, maka ramai orang disana. Kalau di Jambi orang kaya semuanya tentu tak ada yang mau jadi supir batu bara. Namun karena tak semuanya mampu, sebagian warga memilih pekerjaan menjadi sopir truk batu bara,”ujarnya.
Al Haris meminta warga Kecamatan Sungaibahar, Kabupaten Muarojambi tetap menjaga situasi kondusif selama bulan Ramadan hingga Lebaran nanti. Hal itu penting agar seluruh warga masyarakat bisa menikmati sasana Ramadan dan Lebaran yang damai dan tenang. (Matra/AdeSM).