Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sumut, Agus Tripiyono (kiri) menyambut para duta besar negara sahabat pada jamuan makan malam Ambassador Goes to Kampung KB Lake Toba di Ballroom Hotel Niagara Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumut, Jumat (17/3/2023) malam. (Foto : Matra/DiskominfoSumut).

(Matra, Parapat) – Keberhasilan pembangunan Kampung Keluarga Berencana (KB) di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) mendapat perhatian khusus beberapa negara dan badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO). Perhatian tersebut ditunjukkan dengan meninjau Kampung KB Lake Toba (Danau Toba) di kawasan Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumut dan sekitarnya.

Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumut, Ilyas S Sitorus di Kota Medan, Sumut, Minggu (19/3/2023) menjelaskan, para duta besar negara sahabat yang mengikuti peninjauan Kampung KB Lake Toba tersebut, yakni Duta Besar Mozambique, Polandia, Rumania, Konsulat Jenderal (Konjen) Singapura, Belanda, Jerman dan Deputi WHO.

“Para duta besar, konjen negara sahabat dan perwakilan WHO tersebut meninjau pembangunan Kampung KB Lake Toba di beberapa desa kawasan pesisir Danau Toba wilayah Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Para dubes negara sahabat dan perwakilan WHO tersebut ingin melihat lebih dekat pengendalian pertumbuhan penduduk dan peningkatan kesejaheteraan masyarakat di Kampung KB Lake Toba,”katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sumut, Agus Tripiyono menyambut baik kedatangan para duta besar, konjen dan deputi negara sahabat ke lokasi-lokasi Kampung KB Lake Toba. Penyambutan itu dilakukan dalam jamuan makan malam (Farewell Dinner) Ambassador Goes to Kampung KB Lake Toba di Ballroom Hotel Niagara Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumut, Jumat (17/3/2023) malam.

Hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Simalungun, Radiapoh Sinaga serta Deputi Penelitian dan Pengembangan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Rizal Martua Damanik.

Menurut Agus Tripiyono, kunjungan para duta besar bertajuk Ambassador Goes to Kampung KB Lake Toba tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian dan dukungan dunia terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM), pengendalian pertumbuhan penduduk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa-desa pesisir Danau Toba.

“Kunjunga para duta besar ini mendukung salah satu visi dan misi pembangunan Pemprov Sumut, yaitu peningkatan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana). Program ini merupakan program investasi jangka panjang. Karena itu pembangunan Kampung KB Lake Toba benar-benar dilaksanakan secara optimal dan kini mendapat perhatian dunia,”katanya.

Agus Tripiyono mengatakan, melalui program KB, Pemprov Sumut berupaya menuju penduduk tumbuh seimbang dengan jumlah anak yang dilahirkan wanita selama usia reproduksinya (total fertility rate) tahun 2022 sekitar 2,42 %.

Penurunan fertilitas tersebut, lanjutnya membawa dampak positif guna mengurangi populasi penduduk. Pengurangan populasi penduduk tersebut berpengaruh pada pelayanan publik dasar seperti kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Pengendalian pertumbuhan penduduk tersebut juga diharapkan mampu membawa Sumut memanfaatkan bonus demografi yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara makro.

“Untuk menuju bonus demografi, pengembangan SDM menjadi prioritas pembangunan di Sumut dalam rangka mewujudkan Indonesia emas tahun 2045. Pembangunan manusia harus dipersiapkan dengan baik agar kita mampu bersaing dan mendapatkan peluang emas serta berdaya saing secara global,” katanya.

Wilayah Kumuh

Dikatakan, sejak dicanangkan tahun 2016, Kampung KB yang telah terbentuk di Sumut sampai tahun 2023 sejumlah 1.535 desa/kelurahan. Kampung KB dibentuk di wilayah kumuh, miskin, terpencil, perbatasan dan wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

Saat ini, tambahnya, Kampung KB di Sumut juga diharapkan dapat menjadi wilayah percontohan dalam penurunan stunting (gangguan perkembangan fisik anak akibat kurang gizi). Hal itu dilakukan melalui berbagai program peningkatan kesehatan keluarga. Sasarannya keluarga miskin berisiko melahirkan anak stunting.

“Penanganan stunting tersebut dilakukan melalui kegiatan dapur sehat atasi stunting, penyediaan data penduduk melalui program Rumah Dataku dan pendampingan keluarga melalui pendamping keluarga,”katanya.

Sementara itu, Bupati Simalungun, Radiapoh Sinaga pada kesempatan tersebut mengatakan, pembangunan Kampung KB di desa-desa pesisir Danu Toba, termasuk di Kabupaten Simalungun bisa berkesinambungan. Hal itu penting dalam rangka peningkatan kualitas SDM dan pariwisata di Danau Toba.

“Kami berharap pembangunan Kampung KB Lake Toba ini dapat membawa berkah pada rakyat Simalungun dan sekitarnya, terutama pada sektor pariwisata,”katanya. (Matra/AdeSM/DiskominfoSumut).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *