
(Matra, Merangin) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Provinsi Jambi membangun bendungan raksasa atau skala besar senilai Rp 6,3 triliun tahun ini. Pembangunan bendungan tersebut dimaksudkan untuk membangkitkan usaha pertanian tanaman pangan, khususnya padi sawah di daerah tersebut.
Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya seusai mengikuti paparan progres (kemajuan) rencana pembangunan proyek bendungan tersebut di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (14/3/2023) malam mengatakan, pembangunan bendungan besar di Merangin tersebut dilaksanakan dengan sistem Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bendungan Merangin.
Bendungan tersebut akan dibangun di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin dengan nilai investasi sekitar Rp 6,3 triliun. Proses pembangunan bendungan tersebut saat ini memasuki penyusunan penetapan lokasi dan sertifikasi analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) Provinsi Jambi.
“Setelah proses sertifikasi amdal provinsi tersebut selesai, pembangunan bendungan tersebut dilanjutkan dengan pengadaan tanah lokasi pembangunan proyek KPBU Bendungan Merangin dan lokasi areal terdampak pembangunan bendungan tersebut,”ujarnya.
Dijelaskan, bendungan yang akan dibangun di Merangin tersebut memiliki panjang sekitar 335 meter, lebar 15 meter, tinggi 94 meter, elevasi puncak bendungan 229 meter, elevasi mercu pelimpah (spillway) 220 meter.
Sedangkan alokasi debit irigasi bendungan rata-rata 25,75 meter kubik per detik, luas genangan efektif sekitar 686,76 hektare (ha), volume genangan evektif 100,17 juta meter kubik, volume genangan mati sekitar 75 juta meter kubik dan evaluasi MA banjir EL+225,6 meter.
‘’Bendungan ini akan bermanfaat sebagai sumber irigasi persawahan seluas 12.000 ha. Selain itu bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir dengan kemampuan menahan limpahan air rata-rata 583,5 meter kubik per detik,’’jelasnya.
Menurut Nilwan Yahya, bendungan KPBU Merangin tersebut juga bermanfaat menjadi sumber air baku dengan volume rata-rata dua meter kubik per detik dan pembangkit listrik berkekuatan hydropower (kekuatan air) sebesar 90 – 107,45 MW. Bendungan tersebut juga nantinya ditata menjadi objek wisata. (Matra/AdeSM).