(Matra, Medan) – Provinsi Aceh yang selama ini dikenal dengan julukan Serambi Mekkah ternyata memiliki atlet-atlet seni barongsai atau kesenian masyarakat Tionghoa yang cukup handal. Hal itu terbukti dari prestasi atlet barongsai asal Aceh yang berhasil menyabet Juara Umum pada Kejuaraan Barongsai Internasional 2023 yang digelar di Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Jumat – Minggu (3 – 5/3/2023).
Atlet seni barngosai Aceh yang tergabung dalam Persatuan Olahraga Barongsai Indonesia (POBI) Aceh tampil sebagai Juara Umum pada Kejuaraan Barongsai Internasional tersebut setelah meraih tiga medali emas. Mereka berhasil menyisihkan atlet – atlet barongsai Deliserdang, Sumut, Thailand, Malaysia dan Singapura.
Sedangkan tim POBI Deliserdang berada di peringkat kedua dengan perolehan dua medali emas dan satu medali perak. Kemudian peringkat ketiga ditempati tim barongsai EE Viet Thailand dengan perolehan satu medali perak.
Kejuaraan Barongsai Internasional 2023 Sumut yang baru pertama kali digelar tersebut berlangsung meriah. Kejuaraan seni dan olah raga Tionghoa tersebut diikuti tim barongsai dari berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh, Sumatera Barat, Sumut serta tim barongsai Thailand, Malaysia dan Singapura.
Gubernur Salut
Gubernur Sumut, H Edy Rahmayadi sendiri yang menyaksikan babak final dan penutupan Kejuaraan Barongsai Internasional tersebut, Minggu (5/3/2023) mengaku tertarik dan senang menyaksikan kemeriahan Kejuaraan Barongsai Internasional tersebut. Dia juga salut menyaksikan kemampuan para atlet barongsai melakukan berbagai atraksi seni barongsai. Olah raga berongsai tersebut dinilainya membutuhkan keterampilan yang prima, nyali dan keberanian yang kuat.
Dikatakan, Kejuaraan Barongsai Internasional tersebut digelar atas kerja sama Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Sumut, Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Provinsi Sumut dan Perhimpunan Masyarakat Tionghoa Indonesia Sumatera Utara (MITSU). Kejuaraan barongsai bertaraf internasional tersebut menjadi ajang uji coba bagi atlet-atltet barongsai Sumut menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 mendatang.
Edi Rahmayadi mengatakan, barongsai adalah olah raga yang memerlukan kemampuan yang sangat luar biasa. Olah raga tersebut sulit karena memadukan suara tambur (pengiring) mengiringi tarian dua orang yang membentuk formasi seperti singa (lion dance). Karena itu Kejuaraan Barongsai Internasional (Barongsai Championship Medan-North Sumatera) yang memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Sumut dan Piala Tetap MITSU tersebut cukup berkelas.
“Saya menikmati acara ini karena nilai seninya tinggi dan para atletnya ahli semua. Seni barongsai ini membutuhkan keterampilan yang sangat baik. Selain itu, atraksi barongsai juga butuh keberanian, nyali. Karena itu saya meminta Ketua FOBI Sumut, Pak Peter terus memajukan seni dan olahraga barongsai ini. Kejuaraan ini juga sangat penting karena diikuti Singapura, Malaysia, Thailand dan Indonesia,”ujarnya.
Menurut Edy Rahmayadi, keterampilan dan keberanian para atlet barongsai membutuhkan latihan yang banyak dan keras. Sebagaimana penampilan para tim barongsai, dua penari saling kolaborasi melompat bersamaan di atas tiang-tiang setinggi 50-250 centimeter. Sehingga kejuaraan seperti ini perlu digelar sesering mungkin.
“Ini adalah kegiatan positif, tentu harus kita majukan bersama. Makanya kepada para penggiat olah raga ini, khususnya warga Tionghoa, harus memberikan perhatian penuh kepada perkembangan dan kemajuan barongsai,”katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Sumut, Baharuddin Siagian pada kesempatan itu menyebutkan, Kejuaraan Internasional Barongsai ini sangat berarti bagi tim barongsai Sumut yang akan mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang dilaksanakan di Sumut dan Aceh.
“Artinya lomba barongsai adalah salah satu pemanasan yang kita lakukan dengan mengikutsertakan tim dari Singapura, Malaysia dan Thailand, termasuk Indonesia,”katanya.
Baharuddin Siagian mengatakan, di masa mendatang, pihaknya akan mengupayakan setidaknya ada kejuaraan barongsai sekali tiga bulan. Hal itu penting agar para atlet barongsai Sumut semakin terlatih, baik kemampuannya maupun keberaniannya.
“Kejuaraan barongsai seperti ini perlu digelar secara rutin untuk menggairahkan olahraga ini, khususnya menghadapi PON XXI/2024. Kejuaraan barongsai seperti ini juga penting menggemakan PON XXI Aceh – Sumut. Dengan demikian kita harapkan atlet kita meraih prestasi terbaik di berbagai cabang olahraga,”katanya.
Penutupan Kejuaraan Barongsai Internasional tersebut turut dihadiri Ketua Harian Perhimpunan MITSU Indra Wahidin, Ketua FOBI Sumut Peter Suhendra, Masyarakat Penggiat Olahraga Sumut, Parlindungan Purba dan sejumlah tokoh masyarakat Sumut. (Matra/AdeSM/KominfoSumut).