(Matra, Merangin) – Sedikitnya 10 desa di empat kecamatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi diterjang banjir menyusul meluapnya Sungai Batangtabir beberapa hari terakhir. Meluapnya sungai tersebut akibat hujan lebat yuang mengguyur daerah itu sepekan terakhir. Banjir tersebut menyebabkan sebagian warga 10 desa tersebut mengungsi karena genangan air yang merendam rumah mereka sudah mencapai 30 – 50 centimeter (Cm). Sebagian lagi masih bisa bertahan di rumah masing-masing karena banjir hanya menyentuh lantai rumah.
Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya ketika meninjau banjir di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi, Sabtu (25/2/2023), banjir yang melanda kelurahan tersebut membuat warga tidak bisa tinggal di rumah mereka. Warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga dekat yang masih aman dari banjir.
“Mengenai jumlah korban banjir, kami masih meminta pemerintah desa melakukan pendataan, khususnya warga yang mengungsi ke rumah keluarga dekat. Pendataan korban banjir yang mengungsi perlu guna memudahkan dristibusi bantuan,”katanya.
Menurut Nilwan Yahya, potensi meningkatnya banjir di Kelurahan Kampung Baru, Tabir masih tinggi menyusul luapan Sungai Tabir yang masih terus naik dan tingginya curah hujan. Luapan sungai tersebut membuat banjir meluas ke Kelurahan Dusun Baru, Tabir, Jumat (24/2/2023). Ketinggian banjir mencapai ketingguan lutut orang dewasa.
“Ketinggian banjir ini tampak masih meningkat. Karena itu kami minta warga waspada. Kemudian aparatur pemerintahan desa dan kecamatan juga siaga banjir agar jangan sampai ada korban jiwa. Informasi banjir harus segera dilaporkan secepatnya kepada Badan penanggulangan bencana Daerah (BPBD). Hal ini penting guna mempermudah evakuasi jika terjadi banjir yang lebih parah,”katanya.
Dikatakan, banjir yang melanda Kelurahan Kampung Baru dan sekitarnya merupakan banjir kiriman dari kawasan hulu sungai. Sungai Tabir meluap akibat hujan deras di kawasan hulu Kabupaten Merangin, termasuk di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Karena curah hujan masih tinggi, dikhawatirkan bajiir masih naik lagi.
”Kami sudah meninjau langsung kondisi rumah warga yang banjir.Banjir semakin tinggi. Kami sudah minta camat memantau perkembangan banjir. Kita khawatir banjir susulan dating lagi,”katanya.
Nilwan Yahya mengatakan, banjir bertambah parah, pihak BPBD Merangin siap turun ke lokasi banjir mengevakuasi warga. Kemudian juga sudah dilakukan antisipasi dengan menyiagakan petugas Search and Rescue (SAR) di desa-desa yang kini dilanda banjir.
Sementara Camat Tabir, Jalaluddin mengatakan, banjir yang melanda Dusun Gedang Kelurahan Kampung Baru, Tabir baru terjadi kali ini selama dua tahun terakhir. Banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sejak akhir tahun lalu hingga Februari ini.
“Dusun Gedang ini memang langganan banjir akibat luapan sungai. Namun selama dua tahun terakhir, dusun ini tidak pernah dilanda banjir lagi. Baru kali ini banjir terjadi lagi di dusun ini. Karena itu kami minta warga desa siaga banjir lebih besar lagi,”ujarnya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun medialintassumatera.net (Matra), jumlah desa/kelurahan yang dilanda banjir di Merangin, Jambi dua hari terakhir ada sembilan desa dan dua kelurahan. Desa – desa yang dilanda banjir tersebut berada di empat kecamatan. Desa yang dilanda banjir di Kecamatan Tabir Barat sebanyak tiga desa, yakni Desa Tanjungputus, Desa Beringin dan Desa Pulau Tebakar.
Kemudian desa yang dilanda banjir di Kecamatan Nalo Tantan, yakni Desa Air Berduri, Desa Danau dan Desa Telun. Di Kecamatan Tabur, Kelurahan Kampung Baru (dua dusun), Kecamatan Tabir Ilir, yakni Desa Rantau Limau Manis. Akibat banir membuat ratusan rumah terendam dan banyak jalan desa terputus.
Sementara itu, meluapnya sungai di Merangin menelan korban jiwa. Seorang anak berusia tujuh tahun, Ozan, warga RT 19, RW 08, Lingkungan Mensawang, Kelurahan Dusun Bangko. Kabupaten Merangin hanyut terseret arus sungai ketika berenang di sungai, Jumat (24/2/2023) siang.
Korban belum ditemukan hingga Sabtu (25/2/2023). Pencarian korban masih dilakukan Tim SAR Merangin dan warga masyarakat. Korban diperkirakan sudah terseret derasnya arus sungai yang sedang meluap jauh dari lokasi tenggelam. (Matra/AdeSM).