(Matra, Balikapapan) – Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH mendukung kerja sama pembangunan antar pemerintah provinsi se-Indonesia. Kerja sama tersebut penting khususnya dalam peningkatan pembangunan infrastruktur, ekonomi, perdagangan dan pariwisata. Melalui kerja sama tersebut, pemerintah provinsi se-Indonesia bisa saling mendukung dan membantu, khususnya membantu provinsi yang masih tertinggal dalam pembangunan.
Hal tersebut dikatakan Al Haris di sela – sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Hotel Novotel Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan, Jumat (24/2/2023). Rakernas APPSI bertajuk “Menyongsong Pemerintahan Baru Pasca Pilpres Tahun 2024” tersebut dibuka Presiden RI, Ir H Joko Widodo (Jokowi), Kamis (23/2/2023).
Al Haris yang juga menjabat Wakil Ketua APPSI mengatakan, Rakernas APSSI 2024 memiliki agenda utama, yakni menyiapkan sebuah pemerintahan yang baru setelah nanti penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
“Kita harus benar benar mempersiapkan semuanya dari sekarang sehingga pemerintahan kedepannya semakin baik dan lebih berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,”ujarnya.
Menurut Al Haris, APPSI merupakan organisasi yang bertujuan membina kerja sama dan kemitraan antar pemerintah provinsi. Kerja sama tersebut berprinsip saling menguntungkan dan membina hubungan yang harmonis antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Hal itu penting dalam rangka mendukung suksesnya penyelenggaraan pemerintahan daerah dan terwujudnya kemakmuran, kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
“Tujuan APPSI ini adalah bersama sama mewujudkan pemerintahan yang baik, berkualitas dan profesional. Artinya kita terus meningkatkan sinergitas antar pemerintah provinsi untuk mendukung program program pemerintah pusat,”tuturnya.
Hilirisasi Produk
Sementara itu, Presiden RI Jokowi pada pembukaan Rakerna APPSI tersebut mengatakan, pemerintah pusat kini berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu di antaranya melalui hilirisasi di seluruh produk – produk di daerah.
“Jangan hanya berfikir hilirisasi hanya ada di bidang produksi nikel dan tembaga. Di sektor perikanan, pertanian dan perkebunan juga, potensi hilirisasi sangat besar di semua daerah,”ujarnya.
Jokowi mencontohkan, hilirisasi yang di Thailand. Hilirassi tersebut, yakni mempercantik kemasan kelapa muda biasa menjadi ‘Coco Thumb’. Hal itu membiat nilai tambah kelapa tiga kali lipat.
“Saya yakin masyarakat Indonesia juga bisa melakukan hal serupa jika diberi dorongan dan dukungan. Kita bukan bisa, sangat bisa melakukan itu. Daerah sangat bisa melakukan itu dan rakyat bisa melakukan itu. Dorong untuk ke sana,”ungkapnya.
Presiden Jokowi juga memberikan contoh lain hilirisasi di bidang perikanan. Nilai tambah ikan akan meningkat jika diubah menjadi berbagai macam produk olahan ikan maupun tepung ikan.
“Nelayan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi, industri kecil harus didorong melakukan itu. Usaha ekonomi rakyat bisa mengolah produk-produk yang lainnya yang sangat banyak ragamnya di daerah-daerah,”katanya.
Selain hilirisasi, lanjut Presiden Jokowi, iklim investasi di Tanah Air juga perlu terus ditingkatkan. Peningkatan investasi merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kunci pertumbuhan ekonomi semua negara sekarang ini yang paling penting hanya satu, bagaimana investasi itu masuk. Semua negara memperebutkan yang namanya investasi. Karena itu saya meminta para gubernur mempermudah perizinan investasi. Hal itu perlu agar para investor tidak mengalami kendala maupun hambatan. Tolong dicek kembali, cek kembali mengenai kemudahan perizinan, cek kembali,”tegasnya. (Matra/AdeSM/HKS).