(Matra, Merangin) – Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi hingga kini belum bebas dari masalah ibu-ibu hamil (bumil) berisiko stunting (gangguan pertumbuhan fisik akibat kurang gizi). Hal tersebut ditandai dengan masih ditemukannya bumil berisiko stunting di beberapa kecamatan. Salah satu kecamatan yang belum bebas dari bumil berisiko stunting tersebut, yakni Kecamatan Tabir.
Dua orang bumil berisiko stunting ditemukan di Desa Buluran Panjang, Kecamatan Tabir. Seorang bumil tersebut, Ani Hamdan (20). Bumil berisiko stunting tersebut memiliki lingkar lengan 22 centimeter (Cm), naik dari sebelumnya 20 Cm. Sedangkan berat badan bumil tersebut saat ini 40,2 kilogram (Kg) atau naik dari sebelumnya hanya 35,4 Kg.
Bumil kedua berisiko stunting yang ditemukan di Desa Buluran Panjang, Kecamatan Tabir, yakni Emi Ningsih (17). Ukuran lingkar lengan atas pertama bumil tersebut sepanjang 19 Cm dan berat badan 41 Kg. Lingkar lengan atas dan berat badan bumil tersebut tidak bertambah kendati sudah mendapatkan pelayanan kesehatan beberapa bulan terakhir.
Kedua bumil berisiko stunting tersebut dikunjungi Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya, Sabtu (18/2/2023). Pada kesempatan tersebut Nilwan Yahya memberikan bantuan asupan makanan bergizi, telur dan susu. Turut dalam kunjungan itu, Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Merangin, H Abdaie, Kadis Kesehatan Merangin, drg Soni dan Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga (TP PKK) Kabupaten Merangin, Ny Juniarti Nilwan.
‘’Alhamdulillah, bumil sasaran beresiko stunting di Desa Buluran Panjang ini mengalami perkembangan setelah diintervensi (mendapatkan pelayanan kesehatan) satu bulan terakhir. Eni Hamdan mengalami perkembangan. Namun Bumil Emi Ningsih belum mengalami perkembangan. Kita harapkan pada kunjungan berikutnya akan berubah,’’ujarnya.
Dikatakan, intervensi terhadap bumil sasaran beresiko stunting tersebut melibatkan semua organisasi perangkat dinas (OPD) terkait. Salah satu di antaranya Dinas Kesehatan Merangin. Kemudian dari kalangan akademisi, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Merangin.
“Guna meningkatkan intervensi terhadap bumil sasaran beresiko stunting dan balita stunting di Merangin, Bupati Merangin, H Mashuri rencananya akan melakukan launching (peluncuran) program Bapak Asuh Stunting (BAS) di aula kantor lama Bupati Merangin, Rabu (22/2/2022),”katanya. (Matra/AdeSM).