Kedai kopi “Partungkoan” di Balige, Toba, Sumut, salah satu usaha ekonomi rakyat yang sudah dipadati pengunjung menjelang kejuaraan kapal motor super cepat Formula 1 Powerboat di Danau Toba, Toba, Provinsi Sumut, Sabtu – Minggu (25 – 26/2/2023). Kedai kopi tersebut pernah disinggahi Presiden Joko Widodo tahun lalu. (Foto : Matra/InfoPublik).

(Matra, Jakarta) – Penyelenggaraan benar-benar membangkitkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba (DSPD), khususnya di Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Pendapatan para pelaku UMKM di sekitar lokasi F1 Powerboat (kapal motor super cepat) tersebut melonjak hingga ratusan persen.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), H Sandiaga Salahuddin Uno pada diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) secara online (dalam jaringan) di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Menurut Sandiaga Uno, jauh-jauh hari menjelang penyelenggaraan F1 Powerboat Danau Toba, Sabtu – Minggu (25 – 26/2/2023) pendapatan warung-warung kopi dan warung nasi di sekitar arena lomba F1 Powerboat, Balige meningkat drastis.

“Biasanya pemilik warung kopi di Balige tak sampai ratusan kilogram per minggu. Namun menjelang pelaksanaan F1 Powerboat ini, seluruh warung kopi di Balige sudah menghabiskan satu ton kopi selama seminggu. Ini luar biasa. Berarti penghasilan UMKM di sekitar arena lomba F1 Powerboat Danau Toba melonjak,”katanya.

Melihat besarnya pengaruh penyelenggaraan F1 Powerboat terhadap geliat usaha UMKM dan usaha lain seperti usaha penginapan, makanan dan transportasi, Sandiaga Uno mengharapkan dukungan penuh masyarakat Sumut, khususnya di Kabupaten Toba, Simalungun dan Samosir menyukseskan even olahraga air internasional tersebut.

Dikatakan, produk UMKM yang juga diperkirakan bakal laku keras di Danau Toba, khususnya Balige, Ajibata dan Parapat selama penyelenggaran kejuaraan internasional F1 Powerboat Danau Toba cukup banyak. Misalnya, produk kerajinan ulos, kopi, kuliner khas Batak seperti ikan mas arsik (pepes), ombus-ombus (kue kepal khas Batak) dan lampet (kue bungkus).

Selain itu, produk budaya juga akan kecipratan rejeki selama penyelenggaraan kejuaraan F1 Powerboat. Di antaranya seni tari Batak, termasuk sigale-gale (patung), musik (gondang) Batak dan produk budaya lainnya.

“Jadi tujuan kita menghidupkan pariwisata berbasis masyarakat atau pariwisata yang bisa menguntungkan masyarakat melalui F1 Powerboat Danau Toba ini bisa berhasil sukses jika penyelenggaraan kejuaraan ini juga sukses. Dengan demikian masyarakatDanau Toba bukan hanya jadi penonton pada perhelatan olahraga dan wisata berkelas internasional ini,”paparnya.

Sandiaga Uno juga meminta pengusaha hotel, restoran, warung makan, warung kopi dan transportasi tidak memasang tarif yang memberatkan wisatawan selama penyelenggaraan kejuaran F1 Powerboat di danauToba. Hal itu penting agar para wisatawan tidak kapok atau jera berkunjung ke Destinasi Wisata Danau Toba dan sekitarnya.

“Kami sudah bertemu dengan para pengusaha hotel di Balige dan sekitarnya agar jangan menaikkan tarif berlebihan yang memberatkan pengunjung. Pemberlakuan tarif hotel dan makanan selama kejuaraan F1 Powerboat jangan sampai memebani wisatawan. Hal itu penting agar mereka jangan kapok berkunjung ke Danau Toba di kemudian hari,”katanya.

Dikatakan, jika target 25.000 wisatawan bisa tercapai dan penyelenggaraan kejuaran F1 Powerboat bisa sukses, diperkirakan pendapatan masyarakat, pengusaha dan daerah bisa mencapai Rp 212 miliar. Pendapatan itu bersumber dari penjualan tiket, transaksi jual beli produk UMKM, warung kopi dan makanan, penginapan, transportasi dan usaha lainnya.

Sementara itu Menpora, Zainuddin Amali pada kesempatan tersebut mengatakan, kejuaran dunia F1 Powerboat di Danau Toba tidak hanya memikat wisatawan local, nasional dan mancanegara. Kejuaraan olahraga air kelas dunia tersebut juga menarik bagi peserta dan official (pendukung) sendiri.

Ketertarikan itu tercermin dari permintaan para peserta lomba dari berbagai negara tersebut untuk tinggal lebih lama di kawasan wisata Danau Toba seusai mengikuti lomba.

“Beberapa peserta sudah mengajukan permintaan bisa lebih lama stay (berada di Danau Toba) seusai lomba. Mereka penasaran dengan Danau Toba ini karena bukan danau buatan. Kami mempersilahkan mereka tinggal lebih lama. Itu sangat bagus,”katanya.

Panorama Bukit Pahoda, Balige, Kabupaten Toba, Sumut yang menjadi salah satu lokasi yang disiapkan menyaksikan kejuaraan kapal motor super cepat Formula 1 Powerboat di Danau Toba, Toba, Provinsi Sumut, Sabtu – Minggu (25 – 26/2/2023). (Foto : Matra/KaroGaul).

Lebih Menarik

Menurut Zainuddin Amali, venue (arena) lomba F1 Powerboat Danau Toba ini jauh berbeda dan lebih menarik bagi para peserta dibandingkan di Uni Emirat Arab (UEA). Arena lomba F1 Powerboat di UEA merupakan danau biatan. Kemudian cuaca di UEA juga panas.

Sedangkan di Danau Toba, arena lomba danau asli. Cuaca di Danau Toba juga sejuk, khususnya pagi hari dan malam hari. Hal tersebut membuat para peserta lomba terkesan.

“Karena itu, penyelenggaraan lomba F1 Powerboat ini harus kita dukung agar bisa sukses. Bila lomba kali ini sukses, kita berpeluang kembali dipilih menjadi tuan rumah kejuaraan F1 Powerboat di masa mendatang,”katanya.

Dikatakan, kejuaraan dunia F1 Powerboat di Danau Toba nanti merupakan seri pertama kejuaraan F1 Powerboat dunia. Selanjutnya kejuaraan tersebut akan berlanjut di beberapa negara lain. Jadi F1 Powerboat tersebut seperti kejuaraan F1 MotoGP.

Mengenai venue (arena lomba) F1 Powerboat Danau Toba, Zainuddin Amali mengatakan, venue tersebut sudah sesuai standar dunia. Penilaian kalayakan venue F1 Powerboat Danau Toba sendiri ditentukan Federasi Union Internationale Motonautique.

Sementara mengenai keamanan dan antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau insiden selama penyelenggaraan F1 Powerboat di Danau Toba, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi. Menghadapi cuaca ekstrim, pihak panitia sudah melakukan antisipasi melalui pemantauan kondisi Danau Toba, termasuk cuaca, pergerakan arus dan kedalaman Danau Toba di lokasi arena lomba.

“Berdasarkan pemantauan dan kajian yang kami lakukan, lomba akan digelar pukul 15.00 WIB karena pada waktu tersebut diperkirakan cuaca di kawasan Danau Toba tenang. Kedalaman Danau Toba juga sudah diukur. Jadi kendati terjadi cuaca ekstrim, lomba akan tetap dilakukan karena dampak cuaca ekstrim sudah diperhitungkan,”katanya.

Mengenai antisipasi kecelakaan, Maya Watono menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan medical center (pusat pelayanan kesehatan). Medical center tersebut berlokasi di pelabuhan Napitupulu. Tenaga medis juga sudah kita siapkan semaksimal mungkin.

Sedangkan menurut Menpor Zainuddin Amali, antisipasi berbagai kemungkiann pada lomba F1 Powerboat, yakni mengerahkan tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), TNI Angkatan Laut dan jajaran kepolisian.

“Jadi semua persiapan infrastruktur dan fasilitas pengamanan kejuaran F1 Powerboat ini sudah siap. Yang perlu mendapat perhatian hanya masalah kekurangan akomodasi, khususnya penginapan dan transportasi, yakni kemacetan. Kami minta Pemprov Sumut turut memperhatikan masalah ini,”katanya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *