
(Matra, Aceh) – Perusahaan pupuk, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh diminta meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional. PT PIM diharapkan bisa memacu produksi hingga 1,14 juta ton agar keluhan-keluhan petani mengenai kesulitan pupuk di tingkat daerah dan nasional bisa diatasi.
“Saya ingin agar kapasitas yang ada di sini 570.000 ton kali dua, berarti 1,14 juta ton itu betul-betul maksimal bisa keluar. Dengan demikian keluhan-keluhan yang ada di petani mengenai kesulitan pupuk bisa kita selesaikan,”kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika meresmikan Pabrik NPK PT PIM di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Jumat (10/2/2023).
Presiden Jokowi pada kesempatan tersebut menyayangkan tutupnya dua perusahaan pupuk di Aceh selama ini, yakni Asean Aceh Fertilizer dan PT PIM akibat masalah energi. Untuk itu, Presiden meminta komitmen bersama dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pupuk Indonesia dan PT PIM untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan tersebut.
“Saya minta betul-betul komitmen Kementerian BUMN, Pupuk Indonesia dan manajemen PIM sendiri agar betul-betul mencari solusi, mencari jalan keluar untuk urusan gas karena kuncinya ada di situ. Hal itu penting agar PT KIM benar-benar bisa memproduksi pupuk sesuai yang kita inginkan, 570.000,”katanya.
Krisis Pangan
Menurut Presiden Jokowi, saat ini ancaman krisis pangan melanda dunia akibat rantai pasok pupuk yang terganggu karena perang di Ukraina serta perubahan iklim. Kondisi tersebut membuat pemenuhan pupuk di Indonesia juga menjadi terganggu. Karena itu Presiden mendorong agar masalah tersebut segera diatasi dengan pengoperasian pabrik pupuk di Aceh.
“Setiap saya masuk ke sawah ketemu petani selalu yang disampaikan adalah, ‘Pak, pupuk enggak ada. Pak pupuk harga tinggi.’ Kalau enggak ada, kalau suplainya turun artinya harga (pupuk) pasti naik otomatis, apalagi yang bersubsidi. Inilah problem besar kita yang harus kita atasi,”paparnya.
Presiden Jokowi mengharapkan KEK Arun dapat menjadi kawasan industri hijau dan dapat menarik para investor untuk menanamkan modalnya. Hal tersebut juga akan berpengaruh pada produk domestik regional bruto (PDRB) Aceh.
“Perkiraan Pak Wakil Menteri, Pak Pahala, kehadiran KEK Arun kira-kira bisa mempengaruhi tujuh persen PDRB di Aceh. Ini sangat gede sekali. Oleh sebab itu, apa pun caranya aset negara sebesar ini jangan sampai berhenti,”pintanya.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, pengoperasian pabrik pupuk khusus NPK PT PIM merupakan komitmen dalam penyediaan pupuk yang strategis guna mencapai ketahanan pangan dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
“Keberadaan pabrik ini diharapkan tak hanya memenuhi sebagian kebutuhan pupuk nasional untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tapi juga menjaga stabilitas harga pangan nasional,”ujarnya.
Persemian perusahaan pupuk NPK PT PIM tersebut turut dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, Pejabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzukidan Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi. (Matra/AdeSM/BPMISetpres).