(Matra, Medan) – Blusukan atau kunjungan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Hj Iriana Jokowi ke pasar tradisional di Kota Medan, Kamis (9/2/2023) benar-benar menjadi “rejeki nomplok” bagi para pedagang. Para pedagang yang biasanya hanya bisa melihat wajah Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi di televisi dan media, bisa melihat langsung wajah sang pemimpin idola mereka.
Tak pelak, keramahan Kepala Negara, Joko Widodo menyapa dan berbincang langsung dengan para pedagang membuat para pedagang pun ada yang sampai histeris memanggil-manggil nama Presiden Jokowi. Beberapa pedagang juga merasa tersanjung karena berkesempatan foto bersama dengan Presiden Jokowi. Selain itu, rejeki nomplok benar-benar dinikmati pedagang karena mereka mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyempatkan diri berkunjung ke pasar tradisional, Pasar Bakti dan Pasar Halat, Kota Medan, Provinsi Sumut, seusai mengikuti puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut), Kabupaten Deliserdang, Kamis (9/2/2023).
Kunjungan ke pasar tradisional di Kota Medan tersebut turut diikuti Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution. Turut juga pada blusukan tersebut para pemimpin redaksi (Pemred) media massa peserta HPN 2023.
Presiden Jokowi blusukan ke pasar tradisional tersebut untuk mengecek (memantau) harga berbagai kebutuhan pokok. Selain itu, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi juga memberikan bantuan tunai langsung (BTL) kepada para pedagang. Kemudian Presiden dan Ibu Negera juga menyerahkan bantuan modal kerja (BMK) kepada para pedagang kaki lima.
Harga Stabil
Presiden Jokowi pun berbincang langsung dengan pedagang mengenai harga – harga kebutuhan pokok. Para pedagang pun menyampaikan harga kebutuhan pokok yang mereka jual sekaligus menyampaikan keluh kesah mereka.
“Yang biasanya naik kan harga telur ayam ras. Harga telur tadi kita cek sudah baik, stabil. Kemudian bawang merah harganya sudah Rp 40.000-an. Saya kira masih baik atau normal. Kemudian harga cabai juga pada kondisi baik,”kata Presiden kepada wartawan seusai kunjunganke pasar tersebut.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengecek ketersediaan beras di pasar Pasar Bakti, Kota Medan. Menurut pantauan Presiden Jokowia, kualitas beras di Pasar Bakti Medan baik dan harga jualnya yang terjangkau.
“Beras ini, beras operasi pasar. Tadi kita cek di beberapa warung di dalam tadi juga sudah terima beras dari bulog 5 Kg. Harga Rp 49.000. Saya kira ini juga sudah (baik). Artinya nanti harga jual per kilonya dibawah Rp 10.000. Ini juga akan baik,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengajak para pemimpin redaksi (Pemred) media massa di Tanah Air agar rajin blusukan ke pasar-pasar tradisonal. Hal itu penting agar para pemred mengetahui kondisi perkembangan harga-harga di pasaran.
Pantau Inflasi
Terkait masalah inflasi, Presiden Jokowi mengatakan, penurunan nilai inflasi di daerah dan stabilitas harga di pasar tidak lepas dari kontrol yang dilakukan oleh para pemimpin daerah. Karena itu Pemerintah Pusat secara transparan membuka data inflasi guna memacu setiap pemerintah daerah untuk bekerja keras mengatasi inflasi di daerahnya. Perkembangan inflasi di daerah harus dimonitorsetiap minggu.
“Setiap minggu kita cek inflasi di kabupaten, kota dan provinsi. Kita buka data inflasi di setiap daerah. Inflasi di daerah siapa yang paling tinggi, siapa yang paling rendah. Semuanya kita buka sekarang ini. Sehingga semuanya bekerja keras, berkompetisi untuk menurunkan inflasi yang menjadi momok semua negara,” ujarnya.
Menurut Presiden, hingga saat ini masih ada sejumlah provinsi dengan nilai inflasi yang berada di atas angka nasional. Meski demikian, Kepala Negara menilai secara keseluruhan inflasi di Indonesia masih dapat dikendalikan dengan baik.
“Ada satu, dua provinsi saja (nilai inflasi di atas nasional), tapi saya kira sangat baik,” tambahnya.
Presiden lebih lanjut mengatakan, penurunan nilai inflasi di daerah dan stabilitas harga di pasar tidak lepas dari kontrol yang dilakukan oleh para pemimpin daerah. Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan insentif bagi daerah yang dinilai berhasil mengendalikan inflasi.
“Ya karena ini kan peran gubernur, bupati, wali kota, semuanya terus ikut ngecek di pasar-pasar tidak hanya urusan makro, tetapi mikronya dikontrol, yang paling penting itu,” lanjutnya.
Sementara itu, terkait stok bahan pangan di pasar, Presiden kembali mengingatkan bahwa infrastruktur menjadi hal yang penting dalam rangka mendukung proses distribusi barang.
“Ada 514 kabupaten/kota, ada 17 ribu pulau, mendistribusikannya kadang-kadang sulit. Artinya ini masalah distribusi (barang) yang kadang-kadang terganggu di lapangan. Entah karena cuaca, entah karena kondisi jalan, sehingga yang namanya infrastruktur menjadi sangat penting,” katanya. (Matra/AdeSM/BPMISetpres).