(Matra, Merangin) – Kurangnya pengetahuan kaum ibu-ibu di pedesaan mengenai makanan bergizi masih menjadi salah satu penyebab munculnya kasus – kasus stunting atau terganggunya pertumbuhan fisik anak akibat kurang gizi. Hal itu juga terjadi di beberapa desa di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Untuk itu pengetahuan kaum ibu-ibu rumah tangga mengenai makanan bergizi di Merangin perlu ditingkatkan sebagai salah satu upaya mencegah dan mengatasi kasus stunting.
Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya pada peluncuran (launching) Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas, Desa Karang Berahi Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Senin (6/2/2023) mengatakan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan kalangan ibu-ibu rumah tangga di pedesaan mengenai makanan bergizi sangat penting untuk mengatasi stunting.
Salah satu program yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin meningkatkan kemampuan ibu-ibu rumah tangga mengenai makanan bergizi tersebut, yakni Program Dashat. Melalui program Dahsat tersebut, ibu-ibu diberikan pengetahuan makanan bergizi yang perlu dikonsumsi anak-anak agar tidak sampai terkena stunting.
“‘Pemkab Merangin saat ini sedang fokus melakukan pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Merangin dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Salah satu upaya penurunan stunting tersebut dilakukan melalui Program Dashat. Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting,”katanya.
Dikatakan, pencegahan stunting bisa dilakukan melalui tiga cara, yakni perbaikan tehadap pola makan, peningkatan pola asuh dan perbaikan sanitasi dan akses air bersih ke masyarakat. Sedangkan Program Dashat merupakan salah satu upaya perbaikan pola makan dan gizi masyarakat.
Menurut Nilwan Yahya, upaya lain yang dilakukan Pemkab Merangin saat ini mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting, pembekalan mengenai pencegahan stunting terhadap calon penganten (Caten). Program ini dikembangkankarena pada dasarnya upaya pencegahan dan penanganan stunting harus sudah dimulai sejak calon pengantin ketika hendak melangsungkan pernikahan.
“Melalui program ini, keluarga baru, khusunya ibu rumah tangga mengetahui bagaimana cara mengelola pola makan keluarga agar ibu-ibu hamil dan anak-anak bisa meningkatkan asupan makanan bergizi,”katanya.
Dijelaskan, perkembangan anak secara maksimal tentunya harus disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik. Hal itu perlu agar anak siap untuk belajar serta mampu berinovasi dan berkompetensi di tingkat global. Karena itu masalah stunting harus ditangani secara serius.
“Pemkab Merangin terus berkomitmen dan memberikan perhatian ancaman stunting. Ibu hamil selalu kami diperhatikan, agar kecukupan gizinya tepenuhi, sehingga terhindar dari lahirnya anak menderita stunting,’’jelasnya.
Menurut Nilwan Yahya, pencegahan dan penanganan stunting di setiap kecamatan di Kabupaten Merangin penting juga menjadi pendukung berkembangnya kampung keluarga berkualitas di daerah tersebut.
“Jadi mari kita dukung bersama-sama Program Dashat di Merangin agar tidak ada lagi stunting di daerah ini. Monitoring dan evaluasi program penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim juga harus dilakukan secara intensif di setiap desa hingga kecamatan.”paparnya.
Pencanangan Program Dashat Merangin tersebut turut dihadiri, Wakil Ketua Tim Pembinaan (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga (PKK) Kabupaten Merangin, Ny Juniati Nilwan, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, M Syukur, Asisten I Setda Merangin, H Abdul Gani, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Merangin, H Abdaie, perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Jambi, Munawar Ibrahim dan beberapa orang camat se-Kabupaten Merangin. (Matra/AdeSM).