Gubernur Jambi, H Al Haris (tengah) didampingi Danrem 042/Gapu Jambi Brigjen TNI Supriono (dua dari kiri) bersama tokoh warga Tionghoa Jambi pada perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Hok Kheng Tong, Lorong KONI IV, Kota Jambi, Minggu (5/2/2023) malam. (Foto : Matra/LH).

(Matra, Jambi) – Kehadiran warga Tionghoa tidak terpisahkan dalam perkembangan sejarah Provinsi Jambi, khususnya Kota Jambi. Warga Tionghoa sejak zaman perjuangan kemerdekaan cukup banyak mendukung pembangunan masyarakat dan daerah Jambi. Di tengah kemajuan pembangunan saat ini pun, warga Tionghoa tetap memberikan kontribusi cukup besar bagi perekonomian Jambi.

“Sejarah Jambi tidak bisa dipisahkan dengan peradaban Tionghoa. Sejak Abad VII sudah ada nenek moyang kita dari Tionghoa masuk ke Jambi. Itu dapat kita lihat dalam sejarah Candi MuarojJambi. Jadi Jambi pilihan yang tepat untuk warga Tionghoa karena masyarakatnya yang bersahabat untuk semua. Mudahan – mudahan tahun depan kita mendapat rezeki yang lebih melimpah lagi,”kata Gubernur Jambi, Drs H Al Haris, SSos, MH ketika menghadiri perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Hok Kheng Tong, Lorong KONI IV, Kota Jambi, Minggu (5/2/2023) malam.

Menurut Al Haris, hingga saat ini warga Kota Jambi keturunan Tionghoa tatap banyak membantu pembangunan Jambi, khususnya pembangunan ekonomi dan perdagangan. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya pelaku ekonomi Jambi dari warga keturunan Tionghoa.

“Kami tetap mengajak warga keturunan Tionghoa di Jambi tetap bersatu padu membangun Jambi, terutama memulihkan ekonomi daerah pasca pandemi Covid-19. Mari kita manfaatkan situasi kondusif saat ini membangkitkan kembali ekonomi Jambi,”pintanya.

Al Haris juga mengajak semua elemen masyarakat Jambim termasuk warga keturunan Tionghoa bersyukur menyusul redanya pandemi Covid-19 telah berlalu. Masa-masa sulit selama lebih dua tahun pandemic Covid-19 bisa dilalui berkat dukungan semua elemen masyarakat Jambi.

“Redanya pandemi Covid-19 harus kita syukuri. Berkat meredanya Covid-19, kita pun bisa merayakan Cap Go Meh saat ini. Kita bisa berkumpul lagi, bersilaturahmi, merajut rasa kebersamaan dan kekeluargaan,”katanya.

Gubernur Jambi, H Al Haris (tengah) dan Danrem 042/Gapu Jambi Brigjen TNI Supriono ketika menghadiri perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Hok Kheng Tong, Lorong KONI IV, Kota Jambi, Minggu (5/2/2023) malam. (Foto : Matra/Ist).

Sementara itu, perayaan Cap Go Meh, yaitu hari terakhir (hari ke-15) Tahun Baru Tionghoa, Imlek 2574 Kongzili di Kota Jambi berlangsung meriah. Warga Tionghoa di Kota Jambi menggelar pawai budaya, pesta lampion dan atraksi barongsai memeriahkan Cap Go Meh. Pawai budaya Tionghoa dan budaya nasional digelar mulai dari Hok Keng Tong).

Selanjutnya menuju sekolah Sari Putra Simpang Talang Banjar. Kemudian dilanjutkan ke Stadion KONI Pasar. Di lokasi tersebut digelar atraksi barongsai, atraksi pilar spesial (non tradisional), naga, patung dan tenda dewa. Pada kesempatan itu ditampilkan juga atraksi seni budaya nusantara, yakni reog ponorogo, kuda lumping dan tortor (tari) Batak.

Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Kota Jambi yang juga Sekretaris Kelenteng Len Chun Keng, Rito Halim pada kesempatan tersebut mengatakan, peringatan Cap Go Meh tahun ini dirayakan meriah karena pandemic Covid-19 sudah mereda. Perayaan Cap Go Meh dilakukan tidak hanya menampilkan seni budaya Tionghoa, tetapi juga budaya nusantara.

“Pak Wali Kota Jambi, Syarif Fasha berpesan kepada kami agar perayaan Cap Go Meh tak hanya dinikmati oleh etnis Tionghoa. Beliau mengharapkan seluruh warga masyarakat Jambi harus bisa menikmati poerayaan Cap Go Meh. Karena itu kami menggelar atraksi dan pawai budaya nusantara,”katanya. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *