(Matra, Merangin) – Pemerintah Kabupaten (pemkab) Merangin, Provinsi Jambi berupaya keras mengejar target penurunan kasus kemiskinan ekstrim dan stunting (gangguan pekembanganfisik anak) hingga nol persen tahun 2024. Karena itu berbagai program penanggulangan kemiskinan ekstrim dan penanganan stunting di daerah it uterus diintensifkan. Termasuk program pemberian bantuan kebutuhan makanan bergizi kepada warga miskin dan anak-anak penyandang kasus stunting.
“Presdien RI,Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan penurunan kemiskinan ekstrim dan stunting hingga ol persen tahun mendatang. Instruksi terseeut harus kita respon positif dengan memaksimalkan program penanganan kemiskinan ekstrim dan stunting di Merangin satu tahun ini,”kata Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya ketika melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penanganan kemiskinan ekstrim dan stunting di Kecamatan Tabir Timur, Merangin, Provinsi Jambi, Rabu (1/2/2023).
Menurut Nilwan Yahka, guna mengejar target nol persen kemiskinan ekstrim dan stunting di Merangin tahun 2024, seluruh jajaran dinas instansi terkait, termasuk kepala desa dan camat harus bekerja keras. Masalahnya saat ini masih banyak warga masyarakat Merangin yang hidup di bawah garis kemiskinan. Jumlah warga Merangin yang tergolong hidup miskin saat ini mencapai 34.140 jiwa atau 12,22 % dari total jumlah penduduk miskin di Jambi sekitar 279.370 jiwa tahun 2022. Sedangkan angka stunting di Merangin tahun 2022 masih mencapai 3,11 % (2022).
Dikatakan, untuk menurunkan kemiskinan ekstrim dan stunting, program Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat (Germas) dan penurunan angka stunting di seluruh desa dan kelurahan di Merangin harus terus digiatkan. Kemudian program kabupaten dan kota sehat juga harus terus digenjot. Hingga kini sudah sembilan kecamatan dikunjungi Nilwan Yahya guna menekan angka kemiskinan ekstrim dan stunting.
“Jadi masih ada 15 kecamatan lagi yang belum saya kunjungi untuk monev penanggulangan kemiskinan dan stunting ini. Kunjungan saya ke sembilan kecamatan sebelumnya cukup berpengaruh terhadap kegiatan penurunan kasus kemiskinan ekstrim dan stunting di Sembilan kecamatan tersebut. Mudah-mudahan berkat kerja keras kita bersama, pada 2024 nanti target nol persen kemiskinan dan stunting bisa kita capai,’’harapnya.
Pada kesempatan itu, Nilwan Yahya meminta para camat, kepala desa dan kepala dusun di Kecamatan Tabir Timur harus memperbaharui data penduduk. Jangan ada lagi orang yang sudah meninggal tapi masih menerima bantuan.
‘’Warga yang sudah meninggal itu tolong datanya cepat dilaporkan, sehingga data kita baru terus. Begitu juga dengan warga baru yang pindah ke wilayah bapak, paling lambat dalam tempo satu minggu sudah melapor,’’pintanya.
Monev penanganan kemiskinan dan stunting di Kecamatan Tabir Timur tersebut turut dihadiri Kepala Dinas (Kadis) Sosia Merangin, Elvis, Camat Tabir Timur, M Raju, Sekretaris Kecamatan Tabir Timur, Sobikhin, Kepala Desa (Kades) Bukit Subur, Rudiartono, Kades Sungai Bulian, Sardi, Kades Sri Sembilan Saptopo, Kades Sungai Limau, Parman Sitepu dan Babinsa Tabir Timur, Sugiandi.
Kunjungi Anak Stunting
Sementara itu, Nilwan Yahya bersama Tim Percepatan Penurunan Stuntung (TPPS) Kabupaten Merangin mengunjungi balita stunting di Desa Mensango, Kecamatan Tabir Lintas, Selasa (31/1/2023). Balita stunting yang dikunjungi, Seina Rizki Azkia (2) anak dari pasangan Ny Gesti dengan Rizki. Setelah diintervensi (pengawasan rutin) selama sebulan oleh petugas gizi Puskesmas Tabir Lintas dan bidan Desa Mensango, berat badan dan tinggi anak tersebut bertambah.
“Berat badan Seina Rizki Azkia yang semula 7,1 Kg dan tinggi badannya 6,9 Cm pada pengukuran Desember 2022, sekarang berat badannya bertambah menjadi 7,9 Kg dan tinggi badannya menjadi 74 Cm. ’Terimakasih kepada tim medis Puskesmas, tim dari Dinas PPKB Merangin dan TPPS Merangin yang telah bekerja ikhlas untuk anak ini, sehingga pertumbuhannya sangat baik sekali,’’ujarnya.
Pada kesempatan itu Nilwan Yahya memberikan bantuan makanan dan minuman bergizi, yakni susu dan telur untuk asupan gizi anak tersebut. Nilwan Yahya berharap pada bulan berikutnya, berat badan dan tinggi anak penyandang stunting tersebut bertambah lagi, sehingga pertumbuhannya bisa normal.
Sementara Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Merangin, H Abdaie, pada kesempatan itu mengatakan, penanganan kasus anak stunting di Desa Mensago tersebut merupakan tidak lanjut dari deseminasi kasus stunting. Anak penyandan stunting di desa tersebut harus dipantau terus, dimonitoring dan dievaluasi, supaya cepat babas dari stunting. (Matra/AdeSM).