Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya (kiri) melakukan monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan ekstrim dan stunting di tiga kecamatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Senin (30/1/2023). (Foto : Matra/KominfoMerangin).

(Matra, Merangin) – Kurangnya akurasi data penduduk miskin di suatu daerah berpengaruh besar terhadap keberhasilan penanggulangan kemiskinan di daerah tersebut. Hal itulah yang terjadi di tiga kecamatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, yakni Kecamatan Margo Tabir, Tabir Ulu dan Tabir Lintas. Tidak optimalnya penanggulangan masalah kemiskinan di tiga kecamatan itu dipengaruhi data tentang penduduk miskin yang kurang akurat.

“Saya meminta para camat, kepala desa dan lurah di tiga kecamatan tersebut harus cepat memperbarui data kemiskinan ekstrim dan stunting (gangguan perkembangan anak) di wilayah kerjanya masing-masing. Data kemiskinan dan stunting di tiga kecamatan itu harus benar-benar valid agar penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan lebih cepat dan maksimal,”kata Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya ketika melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penurunan Angka kemiskinan Ekstrim dan Stunting di Kecamatan Margo Tabir, Tabir Ulu dan Tabir Lintas, Merangin, Jambi, Senin (30/1/2023).

Monev penanggulangan kemiskinan dan stunting tersebut turut dihadiri Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Merangin, H Abdaie, Kemudian Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Merangin, Jaelani dan aparatur pemerintah Kecamatan Margo Tabir, Tabir Ulu dan Tabir Lintas.

Nilwan Yahya pada kesempatan itu meminta data mengenai penduduk atau warga miskin dan stunting di Kecamatan Margo Tabir, Tabir Ulu dan Tabir Lintas harus diperbaiki agar tidak lagi simpang siur. Para camat, kepala desa dan lurah di tiga kecamatan tersebut harus turun mendata kembali warganya yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrim dan anak stunting.

Dikatakan, para camat, kepala desa dan lurah di tiga kecamatan itu juga harus cepat melapor pembaruan data kemiskinan ekstrim dan stunting tersebut. Hal itu penting agar data kemiskinan dan stunting di tiga kecamatan itu bisa cepat diproses.

‘’Pak Camat, Pak Kades dan Pak Lurah jangan malu mengungkap data warganya yang masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan dan data stunting. Tujuan kita melakukan monev kemiskinan dan stunting, ya, untuk memperbaiki seluruh aspek penanggulangankemiskinan dan stunting.”paparnya.

Termiskin Kedua

Nilwan Yahya, seluruh jajaran pemerintahan desa, kelurahan dan kecamatan di Kabupaten Merangin harus berupaya semaksimal mungkin menanggulangi kemiskinan ekstrim dan stunting karena Merangin kini masuk peringkat kabupaten termiskin kedua di Provinsi Jambi. Jumlah penduduk miskin di Merangin meningkat 0,25 % selama 2018 – 2022.

Sedangkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Merangin mencapai 34.140 jiwa atau 12,22 % dari total jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi sekitar 279.370 jiwa tahun 2022.

‘Persentase kemiskinan di Kabupaten Merangin mengalami peningkatan hingga 15 % beberapa tahun terakhir. Persentase kemiskinan inisudah memasuki kondisi yang tidak baik, sehingga Merangin menempati peringkat kedua kabupaten miskin se-Provinsi Jambi,’’ujarnya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *