(Matra, Merangin) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Provinsi Jambi terus meningkatkan sosialisasi penurunan kasus stunting (gangguan pertumbuhan anak) dan kemiskinan ekstrim. Sosialisasi tersebut antara lain dilakukan melalui kunjungan – kunjungan Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya ke kecamatan-kecamatan. Kunjungan tersebut sekaligus menjadi kesempatan monitoring dan evaluasi (monev) penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim di setiap kecamatan.
Setelah melakukan kunjungan kerja dan monev ke beberapa kecamatan pekan lalu, Nilwan Yahya kembali melakukan kunker dan monev penurunan kasus stunting dan kemiskinan ekstrim ke Kecamatan Batangmasumai, Selasa (24/1/2023). Pada kunker dan monev stunting yang dilaksanakan di kantor Camat Batangmasumai tersebut, Nilwan Yahya kembali menekankan pentingnya upaya serius dan intensif penutunan kasus stunting dan kemiskinan ekstrim.
Menurut Nilwan Yahya, ada empat hal penting yang harus mendapatkan perhatian untuk menurunkan kasus stunting dan kemiskinan esktrim, khususnya di Kabupaten Merangin. Pertama, stunting merupakan isu penting yang perlu penanganan serius hingga tuntas. Hal itu perlu karena stunting berakibat pada menurunnya mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa depan.
Kedua, lanjut Nilwan Yahya, kemiskinan dan stunting sangat erat hubungannya walaupun tidak semua orang miskin anaknya Stunting. Jadi kunci menurunkan prevalensi stunting, yakni melakukan intervensi terhadap permasalahan kemiskinan. Ketiga, Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) harus diintensifkan. PPKE merupakan upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah Pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.
Dikatakan, PPKE dapat dilakukan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan, pendampingan dan memfasilitasi keluarga memenuhi kebutuhan dasar mereka. Pemerintah sudah mengeluarkan data sasaran PPKE. Di antaranya kumpulan informasi dan data keluarga serta individu anggota keluarga hasil pemutakhiran basis data keluarga Indonesia (Pendataan Keluarga – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 2021) di setiap wilayah pemutakhiran (RT/Dusun/RW) dan setiap tingkatan wilayah.
‘’Administrasi (desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan pusat) yang tersimpan dalam file elektronik dan sudah divalidasi NIK oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Data tersebut menunjukkan status kesejahteraan masyarakat,’’katanya.
Nilwan Yahya lebih lanjut mengatakan, hal keempat yang penting diperhatikan dalam rangka penurunan kasus stunting dan kemiskinan ekstrim, yaitu melakukan intervensi stunting dengan dua cara. Cara pertama, yaitu intervensi gizi\spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik ditujukan kepada anak pada 1.000 hari pertama kehidupan, misalnya dengan mengedukasi untuk para ibu hamil.
Tujuannya untuk menambah asupan gizi dan mengatasi kekurangan energi dan protein kronis serta mendorong pemberian airsusu ibu (ASI) eksklusif. Sedangkan intervensi gizi sensitif dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan.
‘’Empat poin penting ini harus cepat disikapi oleh seluruh stokeholder. Dengan demikian kerja sama seluruh pihak terkait untuk menurunkan kasus stunting dan kemiskinan ekstrim bisa dicapai,”katanya.
Sosialisasi dan monev penurunan kasus stunting dan kemiskinan ekstrim di Kecamatan Masumai tersebut dihadiri Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Merangin, H Abdaie, Kadis Sosial Merangin, Elvis dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Merangin, Andre. Kemudian Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Merangin, Jaelani dan Wakil Ketua Tim Pemberdayaan (TP) PKK Merangin, Ny Juniarti Nilwan. (Matra/AdeSM).