Sekda Pemkab Merangin, H Fajarman (kiri) mencium sang isteri yang juga Ketua DWP Kabupaten Merangin, Hj Ny Rizmila Fajarman pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 DWP Kabupaten Merangin di aula utama kantor lama Bupati Merangin, Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Kamis (19/1/2023). (Foto : Matra/KominfoMerangin).

(Matra, Merangin) – Organisasi wanita pemerintahan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Merangin bukanlah wadah perkumpulan untuk temu kangen saja. Tugas DWP Merangin sangat besar dalam pembangunan kendati tidak terlibat langsung dlaam birokrasi pemerintahan. DWP Kabupaten Merangin harus mampu meningkatkan kinerja dan kreativitas kerja serta harus mampu berkiprah nyata menjadi suatu organisasi yang berkualitas guna mendorong pembangunan daerah.

Hal tersebut dikatakan Sekretaris (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, H Fajarman pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 DWP Kabupaten Merangin, di aula utama kantor lama Bupati Merangin, Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Kamis (19/1/2023).

Menurut Fajarman, DWP Kabupaten Merangin harus mandiri dan dapat diandalkan mendukung program-program pemerintah, khususnya melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional dampak pandemi Covid-19. DWP Kabupaten Merangin juga perlu memperhatikan pelayanan terhadap kaum ibu-ibu dan anak-anak, khususnya anak-anak yang mengalami stunting (gangguan pertumbuhan fisik).

“Pemkab Merangin masih terus berupaya menurunkan kasus stunting. Kasus stunting di Merangin yang masih berada pada angka 15,38 % tahun 2021 diharapkan bisa terus diturunkan hingga mencapai target penurunan stunting tingkat nasional tahun 2024 sekitar 14 %,”katanya.

Menurut Fajarman tersebut, peringatan HUT ke-23 DWP pada hakikatnya merupakan wujud penghargaan terhadap perempuan. Kemudian peringatan HUT DWP jugamerupakan penghormatan terhadap kiprah dan pengabdian perempuan dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

“Namun demikian, harus dipahami juga bahwa peringatan HUT DWP bukan hanya kegiatan seremonial belaka, akan tetapi sebagai momentum kilas balik sejarah terbentuknya DWP serta merefleksikan atas kontribusi bagi kemajuan DWP,”paparnya.

Fajarman mengatakan, pada usia yang dewasa 23 tahun, DWP harus semakin mampu menjadi organisasi yang mandiri, dengan visi menjadi organisasi istri aparatur sipil negara yang profesional, mengambil peran aktif dan strategi dalam pembangunan bangsa.

‘’DWP adalah salah satu organisasi perempuan terbesar di Indonesia. DWP telah berperan aktif dan strategis dalam pembangunan. Potensi DWP menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan, berkontribusi penuh dalam menyukseskan program pemerintah,’’katanya. (Matra/AdeSM).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *