Logo PetroChina. (Ist).

(Matra, Jambi) – Pihak Kemudian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd (PetroChina) tetap bersikap kooperatif terhadap berbagai pihak dalam melakukan investigasi mengenai insiden ledakan gas di area sumur WB-D7 di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi. PetroChina juga telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dalam melakukan investigasi terkait insiden ledakan gas tersebut.

Vice President Human Resources & Relations PetroChina, Dencio Renato Boele di Jambi, Jumat (13/1/2023) menjelaskan, PetroChina telah menerima kehadiran beberapa pihak eksternal yang melakukan pemeriksaan di lokasi ledakan gas di area sumur WB-D7 PetroChina, Tanjabbar yang terjadi Senin (9/1/2023).

Instansi terkait yang sudah melakukan investigasi di lokasi, yakni Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanjabbar dan Provinsi Jambi.

“PetroChina siap bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melakukan investigasi secara transparan terhadap insiden di area sumur WB-D7,”ujarnya.

Menurut Dencio Renato Boele, pihak PetroChina juga telah melakukan koordinasi dengan drilling service companies terkait penanganan di lokasi ledakan gas wilayah kerja perusahaan migas itu. Sampai JUmat (13/1/2023), kegiatan produksi minyak dan gas di Wilayah Kerja Jabung PetyroChina masih berjalan normal. Kemudian proses investigasi di lapangan juga terus berlangsung. Tidak ada dampak lingkungan yang dilaporkan dari kejadian tersebut.

Disebutkan, insiden ledakan gas di area kerja migas PetroChina terjadi di area sumur WB-D7, Senin (9/1/2023) malam. Sumur tersebut dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service Companies). Insiden ini melibatkan tiga pekerja, meliputi dua dari perusahaan Bohai Drilling Contractor dan satu dari Great Wall Drilling Contractor. Kedua service companies tersebut merupakan kontraktor penyedia Rig Bohai-85 yang telah melakukan workover program di sumur WB-D7 di Wilayah Kerja Jabung.

Setelah pemeriksaan medis secara menyeluruh, katanya, satu orang pekerja diizinkan menjalani rawat jalan. Sementara itu, dua orang pekerja mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit di Jambi. Seorang pekerja mengalami luka bakar dan satu karena patah tulang. Cedera yang dialami pekerja dengan luka patah tulang terjadi saat dia berupaya lari menjauh dari api.

“Saat ini, kedua pekerja telah mendapatkan penanganan medis yang sesuai dengan kondisi masing-masing dan keduanya berada dalam kondisi stabil,”katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi yang masih terus dilaksanakan Tim KKKS PetroChina bersama pihak eksternal, yakni Ditjen Migas Kementerian ESDM, Puslabfor Mabes Polri, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanjabbar dan Provinsi Jambi, penyebab ledakan gas di PetroChina belum bisa dipastikan.

“Kami meminta agar KKKS PetroChina mengkaji hasil investigasi bersama pihak yang berwenang dan dapat menjadi bahan evaluasi bersama serta menjadi perhatian khusus untuk kedepannya,”ujarnya.

Dikatakan, SKK Migas juga meminta KKKS PetroChina terus mengedepankan langkah-langkah yang strategis seperti corrective actions (pemeriksaan) dalam pemenuhan operating procedures (prosedur operasi) serta pendalaman terhadap risk assessment terhadap semua aktivitas yang dilakukan. Dengan demikian, seluruh kegiatan operasi hulu migas dapat terlaksana dengan aman dan mencapai target produksi nasional demi kontribusi pada ketahanan energi. (Matra/AdeSM/PRPC).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *