Kebakaran akibat ledakan gas di area kerja PetroChina, Kabupaten TanjungjabungBarat, Provinsi Jambi, Senin (9/1/2023). (Foto : Matra/Ist).

(Matra, Jambi) – Markas Besar (Mabes) Polri bergerak cepat menyelidiki ledakan tangki gas perusahaan minyak dan gas (migas) PetroChina di lokasi RIG 85, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Tanjungabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi. Tim Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri wilayah Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) sudah diterjunkan menyelidiki kasus ledakan tangki gas tersebut. Sedangkan dua karyawan PetroChina yang mengalami luka bakar dan patah tulang dalam peristiwa tersebut masih dirawat di rumah sakit (RS) swasta di Kota Jambi.

Kabid Humas Polda Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Mulia Prianto, SSos, SIK melalui Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Polda Jambi, Komisaris Polisi (Kompol) Mas Edy di Jambi, Jumat (13/1/2023) menjelaskan, Tim Labfor Mabes Polri wilayah Palembang, Sumsel sudah turun ke lokasi ledakan tabung gas PetroChina, Tanjabbar sejak Selasa (10/1/2023). Penyelidikan masih dilakukan hingga Jumat (13/1/2023). Penyelidikan ledakan tabung gas PetroChina tersebut dilakukan Polres Tanjabbar dengan dukungan Polda Jambi dan Mabes Polri.

“Penanganan ledakan tabung gas PetroChina tersebut sepenuhnya ditangani Polres Tanjabbar. Untuk menyelidiki penyebab ledakan gas PetroChina tersebut, Polres Tanjabbar dibantu Polda Jambi mendatangkan Tim Labfor Mabes Polri Palembang ke lokasi. Namun hasil penyelidikan penyebab ledakan tabung gas itu belum diumumkan, karena penyelidikan masih berlangsung,”katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Dinas Tenaga Ketja (Disnaker) Provinsi Jambi, Dedy Ardiansyah mengatakan, pihaknya juga turut menyelidiki ledakan tabung gas di lokasi pengeboran gas PetroChina, Tebingtinggi. Tanjabbar. Ledakan tersebut terjadi Senin (9/1/2023) malam saat karyawan ada tiga orang yang bekerja. Akibat ledakan tersebut, tiga orang pekerja PetroChina cedera. Seorang karyawan luka bakar dan seorang patah tulang karena melompat dari atas RIG PetroChina. Seorang lainnya luka ringan.

“Ketiga korban sudah dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Jambi. Dua korban menjalani operasi di rumah sakit tersebut. Seorang korban lagi sudah diperbolehkan rawat jalan setelah dirawat satu hari,”ujarnya.

Dijelaskan, berdasarkan informasi awal yang diterima dari pihak PetroChina, ledakan di lokasi pengeboran migas PetroChina tersebut bukan berasal dari pipa, melainkan berasal dari tangki gas. Ledakan diduga terjadi akibat hubungan arus pendek (korstleting) listrik.

Secara terpisah, Dinas Ketenangakarjaan (Disnaker) Kabupaten Tanjabbar akan segera memanggil pihak perusahaan PetroChina dan subkontraktor menyusul ledakan di wilayah kerja PetroChina, Desa Delima, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjabbar, Jambi. Pemanggilan dilakukan guna mengetahui levih jelas dan rinci kasus ledakan di areal kerja PetroChina tersebut.

“Kami akan segera memanggil pihak PetroChina dan perusahaan subkontranya untuk mengetahui lebih jelas kasus ledakan di PetroChina. Kami akan memeriksa dan memintai keterangan tentang kelengkapan syarat kerja perusahaan yang bersangkutan karena hal itu merupakan kewenangan Disnaker kabupaten,”ujar Kepala Disnaker Tanjabbar, Dianda Putra.

Sementara itu, pihak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd telah berkoordinasi dengan stakeholders (pemangku kepentingan) terkait penyelidikan insiden ledakan gas di area sumur WB-D7 PetroChina, Kabupaten Tanjabbar, Provinsi Jambi. Pihak terkait yang sudah menurunkan tim menyelidiki insiden ledakan di area kerja PetroChina tersebut, yakni Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri wilayah Palembang, Sumsel dan Disnaker Provinsi Jambi dan Disnaker Kabupaten Tanjabbar.

“Kamis siap bekerja sama dengan berbagai pihak terkait penyelidikan insiden di area sumur WB-D7 PetroChina ini. Kami juga terus melakukan koordinasi dengan drilling service companies terkait penanganan kasus ini di lokasi. Kegiatan produksi minyak dan gas di Wilayah Kerja Jabung masih berjalan normal. Sedangkan proses investigasi di lapangan terus berlangsung. Dampak lingkungan akibat peristiwa ini belum ada laporan,”kata Vice President Human Resources & Relations PetroChina, Dencio Renato Boele.

Seperti diberitakan, insiden ledakan tabung gas di area kerja PetroChina, yakni sumur WB-D7 yang dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service Companies) terjadi Senin (9/1/2023) malam. Insiden tersebut menyebabkan tiga pekerja cedera. Ketiga pekerja tersebut, dua orang dari perusahaan Bohai Drilling Contractor dan satu orang dari Great Wall Drilling Contractor. Kedua service companies (perusahaan) tersebut merupakan kontraktor penyedia Rig Bohai-85. Perusahaan itu sudah lama melakukan workover program (pekerjaan) di sumur WB-D7 di Wilayah Kerja Jabung.

Sementara itu, kecelakaan kerja sebelumnya terjadi di PetroChina, Jambi, Minggu (18/12/2022). Kecelakaan kerja itu terjadi di area kerja PetroChina, NEB#9, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar, Provinsi Jambi. Kecelakaan kerja tersebut menyebabkan dua orang pekerja meninggal dunia dan enam orang luka berat hingga dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *