(Matra, Jambi) – Kualitas jalan pada ruas Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera wilayah Provinsi Riau – Sumatera Utara (Sumut) semakin menurun. Kerusakan jalan pada ruas jalur utama mudik Jawa – Sumatera tersebut semakin parah akibat mengalami tekanan mobilitas truk-truk berat pengangkut barang. Banyak lobang di ruas jalan nasional Riau – Sumut tersebut dibiarkan menganga, sehingga mengancam keselamatan pengguna jalan dan memperlambat laju kendaraan.
Pantauan medialintassumatera.net (Matra) ketika melintas Jalintim Sumatera wilayah Riau – Sumut, pada musim arus balik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, kerusakan jalan pada ruas Jalintim Sumatera di Riau banyak terdapat di sepanjang ruas jalan Balam, Kabupaten Rokan Hilir – Kota Dumai, Riau dan ruas jalan Perawang, Kabupaten Siak – Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Sebagian besar kerusakan jalan sangat berat karena aspal berlipat (menggelembung) dan pecah. Kemudian sebagian kerusakan jalan juga cukup berat karena aspal jalan megelupas dan berlubang selebar badan jalan. Kerusakan jalan tersebut disebabkan jalan yang kurang mantap namun dilalui kendaraan berat atau truk pengangkut kayu, tandan buah segar (TBS) sawit dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).
Prihatin
Para penumpang dan awak bus Kota Medan, Sumut – Kota Jambi memprihatinkan kerusakan Jalintim Sumatera di wilayah Riau – Sumut tersebut. Kerusakan jalan yang cukup panjang hingga puluhan kilometer tidak hanya memperlambat kecepatan atau laju bus. Kerusakan jalan juga membuat penumpang tidak nyaman. Sedangkan para awak bus mengeluhkan kerusakn jalan karena kerusakan jalan menimbulkan kerawanan kecelakaan lalu lintas, memperlambat waktu tempuh dan menimbulkan kerusakan suku cadang kendaraan (bus).
Seorang pengacara kondang dari Kota Jambi, Edy Syam (58) yang menumpang bus PT RAPI tujuan Kota Medan – Kota Jambi, Jumat (6/1/2023) mengatakan, kerusakan Jalintim Sumatera wilayah Riau tidak hanya membuat penumpang tidak nyaman dan memperlambat waktu tempuh, tetapi juga merugikan pengusaha bus. Kerusakan jalan membuat badan bus dan suku cadang bus cepat rusak.
“Lihatlah jalan ini, ‘keriting’ atau banyak rusak, banyak lubang di sepanjang jalan. Kerusakan jalan ini tidak hanya membuat kita penumpang tidak nyaman dalam perjalanan dan laju kendaraan lambat. Kerusakan jalan ini tentunya membuat badan (body) bus dan onderdilnya (suku cadang) cepat rusak. Cepat hancur nih, bus sebagus ini bila melintasi jalan rusak seperti ini tiap hari,”katanya.
Menurut Edy Syam asal Kota Kisaran, Sumut, dia sudah sering melintasi Jalintim Sumatera wilayah Riau – Sumut ketika hendak pulang ke Kisaran dan kampung halaman siterinya, Binjai, Sumut. Kerusakan jalan yang dilintasinya, khususnya ruas jalan Perawang, Kabupaten Siak – Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau masih tetap rusak sampai sekarang. Kerusakan Jalintim Sumatera juga terjadi pada sebagian ruas Balam, Kabupaten Rokan Hilir – Kota Dumai, Riau.
“Kerusakan jalan ini sama sekali tak tersentuh perbaikan. Ketika saya mudik ke Binjai, Sumut, Selasa (20/12/2023) menumpang bus PT RAPI, kondisi jalan ini sudah rusak seperti ini. Ketika balik ke Kota Jambi, Jumat (6/1/2023), kondisi jalan tetap rusak dan sama sekali tidak diperbaiki,”ujarnya.
Keluhan mengenai kerusakan Jalintim Sumatera di wilayah Riau – Sumut juga dikeluhkan para pemudik asal Jakarta yang menggunakan kendaraan pribadi. Dampak kerusakan Jalintim Sumatera di Riau tersebut lebih berbahaya lagi bagi minibus. Aspal yang menggelembung di badan jalan ruas Jalintim Baganbatu – Balam misalnya mengancam keselamatan kendaraan pemudik minibus karena gelembung jalan bisa rawan terkena gardan atau as mobil.
“Selain itu, kerusakan jalan juga membuat laju kendaraan minibus terpaksa diperlambat agar tidak sampai pecah ban kena lubang di jalan atau mengalami kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak terjebak jalan yang tergenang air,”kata Willy (45) seorang pemudik asal Jakarta di Jalintim Sumatera, Simpang Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Jumat (6/1/2023).
Sementara itu, seorang sopir bus Kota Medan – Kota Jambi mengakui, kerusakan jalan di Jalintim Sumatera wilayah Riau sudah lama tidak diperbaiki. Kerusakan jalan membuat suku cadang busa sering rusak seperti patah per. Bahkan kerusakan jalan juga mengancam keselamatan karena bus kerap melaju secara zigzag dan terkadan mencuri jalur jalan menghindari lubang di jalan.
“Kami juga tidak tahu, kok, kerusakan jalan ini sampai sekarang tidak diperbaiki. Kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak musim arus mudik Lebaran tahun 2022. Hingga arus mudik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, kerusakan jalan ini belum diperbaiki. Sementara mobilitas pemudik meningkat selama mudik Natal dan Tahun Baru ini. Mudah-mudahanlah kerusakan jalan ini segera diperbaiki agar arus transportasi lancar, penumpang nyaman dan mobil tidak cepat rusak,”katanya.
Pantauan medialintassumatera.net (Matra), kerusakan Jalintim Sumatera di wilayah Riau menuju Sumut membuat waktu tempuh Kota Jambi – Kota Medan dan Kota Pematangsiantar bertambah tiga sampai empat jam. Bus PT Intra dari Kota Jambi yang ditumpangi medialintassumatera.net berangkat Senin (19/12/2022) sekitar pukul 13.00 WIB. Semestinya bus tersebut sudah tiba di Kota Pematangsiantar, Sumut, Selasa (20/12/2022) sekitar pukul 14.00 WIB atau 25 jam perjalanan.
Namun bus PT Intra tersebut baru tiba di Kota Pematangsiantar Selasa (21/12/2022) sekitar pukul 16.00 WIB atau terlambat dua jam. Keterlambatan bus PT Intra tersebut sebagian besar disebabkan kerusakan Jalintim Sumatera di wilayah Riau – Sumut. Padahal seharusnya waktu tempuh Kota Jambi – Kota Pematangsiantar atau Kota Medan sudah lebih cepat dua jam karena bus sudah melalui Jalan Tol Trans Sumatera Pekanbaru – Dumai.
Kemudian waktu tempuh bus PT RAPI jurusan Kota Medan – Kota Jambi yang ditumpangi medialintassumatera.net pada saat balik Natal dan Tahun Baru juga terlambat hingga tujuh jam. Bus PT RAPI kelas Royal Eksekutif yang ditumpangi medialintassumatera.net berangkat dari loket bus PT RAPI di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Kamis (5/1/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.
Semestinya bus PT RAPI tersebut tiba di Kota Jambi, Jumat (6/1/2023) pukul 17.00 WIB (25 jam perjalanan). Namun bus PT RAPI tersebut baru tiba di Kota Jambi, Sabtu (7/1/2023) pukul 00.15 WIB atau terlambat tujuh jam. Keterlambatan bus PT RAPI tersebut tiba di Kota Jambi disebabkan kerusakan jalan di ruas Jalintim Sumatera wilayah Riau dan terjadinya macet total di Jalintim Sumatera wilayah Baganbatu – Balam, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Kemacetan total terjadi di Kecamatan Balaijaya, Rokan Hilir akibat adanya kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Kemacetan total yang mencapai 20 kilometer dari kedua arah, yakni arah Sumut dan arah Riau terjadi sejak Jumat (6/1/2023) pukul 03.00 WIB – 07.00 WIB. Kemacetan total pada ruas Jalintim Sumatera wilayah Balaijawa, Rokan Hilir tersebut sulit diurai karena ruas jalan sempit.
Sementara para pengendara tidak disiplin. Pengendara bus, mobil pribadi dan truk saling mendahului di jalur macet hingga mencuri jalur jalan hingga kendaraan terjebak macet sampai empat lapis. Sementara pengaturan lalu lintas tidak dilakukan dengan baik karena petugas polisi dan dinas perhubungan Rokan Hilir tidak banyak bertugas di ruas jalan macet.
“Kemacetan tadi disebabkan adanya mobil jenis Pajero yang tabrakan dengan kendaraan lain. Evakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas lambat. Sementara pengemudi kendaraan dari kedua arah, Sumut dan Riau saling berebut mencuri jalur. Petugas yang mengatur arus lalu lintas juga hanya beberapa orang. Akibatnya kemacetan total baru bisa terurai setelah empat jam,”kata seorang awak bus PT RAPI.
Kerusakan Jalintim Sumatera di wilayah Riau dan Sumut tersebut sudah banyak dan sering dikeluhkan pemudik dari Jawa dan daerah lain di Sumatera. Sementara itu mobilitas kendaraan pribadi dan bus angkutan akan terus semakin meningkat melintasi Jalintim Sumatera wilayah Riau menyusul kebebasan berakitivitas masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Untuk memberikan kenyamanan perjalanan bagi para pengendara di Jalintim Sumatera, wilayah Riau dan Sumut tersebut, tentunya Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau dan Sumut tidak bisa lagi tutup mata dan telinga. Perbaikan kerusakan Jalintim Sumatera wilayah Riau dan Sumut harus segera dilakukan menyongsong arus mudik Lebaran tahun 2023 nanti. Pemerintah Pusat jangan hanya jorjoran membangun Jalan Tol Trans Sumatera, sementara Jalintim Sumatera yang masih banyak digunakan masyarakat dibiarkan rusak. (Matra/Radesman Saragih).