Jalan rusak yang berubah menjadi genangan air di Desa Sungaibuaya, Kecamatan Silinda, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Gambar diambil, Rabu (4/1/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Sedikitnya 10 kilometer (Km) ruas jalan provinsi di wilayah perbatasan Kabupaten Deliserdang – Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kini dalam kondisi rusak berat. Kerusakan jalan tersebut terdapat pada ruas jalan Desa Sungaibuaya, Kecamatan Silinda, Kabupaten Sergai dan ruas jalan Desa Mabar, Kecamatan Bangunpurba, Kabupaten Deliserdang.

Pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Desa Sungaibuaya, Rabu (4/1/2023) siang, kerusakan jalan di desa tersebut sangat parah. Sebagian besar ruas jalan tidak lagi memiliki aspal. Badan julan berlubang hingga selebar badan jalan dengan kedalaman sekitar 20 – 30 centimeter (Cm).

Kerusakan jalan tersebut membuat ruas jalan tergenang air dan sulit dilalui kendaraan. Baik kendaraan penumpang, pengendara sepeda motor maupun transportasi hasil-hasil pertanian ke pusat pasar. Selain itu, jumlah kerusakan jalan provinsi di Desa Sungaibuaya, Silinda, Sergai mencapai belasan titik mulai dari masjid Desa Sungaibuaya hingga jembatan Sungaibuaya.

Parahnya kerusakan jalan tersebut terdapat juga di Desa Mabar, Kecamatan Bangunpurba, Deliserdang. Kerusakan jalan di Desa Mabar tampak lebih parah dan jumlah titik kerusakan jalan lebih banyak. Kerusakan jalan yang cukup parah di Desa Mabar terdapat mulai dari jembatan Sungaibuaya – Mabar – depan kantor Kepala Desa Mabar hingga jalan ke objek wisata Pantai Salju, Desa Mabar.

Kerusakan jalan di Desa Mabar ada yang mencapai lebar hingga tiga meter dengan kedalaman 30 Cm. Kerusakan jalan tersebut membuat kendaraan sulit melintas, terutama di kala jalan tergenang air. Kendaraan yang melintasi di jalan rusak Desa Mabar juga sering mencuri jalur. Hal tersebut menimbulkan kerawanan kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Minibus melintas dengan mencuri jalur jalan pada ruas jalan rusak Desa Mabar, Kecamatan Bangunpurba, Kabupaten Deliserdang, Sumut. Gambar diambil, Rabu (4/1/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Selain rusak berat, ruas jalan provinsi di Desa Mabar juga banyak tergenang air karena drainase (saluran air) tidak berfungsi. Mengalirnya air dari sungai di pinggir jalan ke badan jalan membuat aspal jalan banyak terkelupas. Kerusakan jalan semakin cepat karena mobilitas truk pengangkut sawit pada yang melintasi jalan rusak tersebut cukup tinggi.

Amelia (40), warga Desa Sungaibuaya mengatakan, kerusakan jalan di Desa Sungaibuaya sudah bertahun-tahun terjadi. Perbaikan kerusakan jalan di desa tersebut tidak pernah diperbaiki dengan baik. Kerusakan jalan di Desa Sungaibuaya hanya dilakukan secara tambal sulam.

“Medio November 2023, kerusakan jalan Desa Sungaibuaya hanya ditambal batu dan pasir tanpa diaspal. Batu dan pasir tersebut kini sudah banyut terbawa air yang meluap dari selokan ke jalan menyusul tingginya curah hujan di Desa Sungaibuaya sejak Desember 2023,”katanya.

Amelia mengatakan, kerusakan jalan persis di depan rumahnya tersebut sering menjebak pengendara sepeda motor, khususnya di malam hari. Beberapa kali bahkan pengendara motor terjatuh karena melaju kencang tanpa melihat kerusakan jalan yang berlubang dan tergenang air.

“Mohonlah kerusakan jalan di desa ini segera diperbaiki agar tidak sampai memakan korban lakalantas. Pihak terkait, khususnya Dinas Pekerjaan dan Permukiman Rakyat (PUPR) Provinsi Sumut kami minta datang meninjau jalan rusak ini agar mengetahui kondisi parahnya kerusakan jalan,”tambahnya.

Jalan rusak di Desa Sungaibuaya, Kecamatan Silinda, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara yang sudah lama tidak diperbaki. Gambar diambil, Rabu (4/1/2023). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Keprihatinan mengenai kerusakan jalan di Desa Sungaibuaya dan Mabar juga diungkapkan, Nuriati Saragih (64), warga Desa Sungaibuaya. Menurut Nuriati, kerusakan jalan Desa Sungaibuaya sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan menimbulkan kerawanan lalu lintas.

Khusus di saat pasar buka setiap hari Jumat, jalan di depan pasar Desa Sungaibuaya macet total karena kendaraan banyak melintas, pasar sampai ke badan jalan dan warga masyarakat banyak yang berbelanja. Kondisi seperti itu sama sekali tidak mendapatkan perhatian pemerintah, baik Pemerintah Kecamatan Silinda, Pemerintah Kabupaten Sergai dan Pemerintah Provinsi Sumut.

“Melihat kerusakan jalan yang cukup berat dan sdah terjadi bertahun-tahun ini, sepertinya Desa Sungaibuaya ini tak tersentuh pembangunan. Para pejabat sering lewat jalan rusak di desa ini, tetapi perhatian tidak pernah ada,”katanya.

Meurut Nuriati, kerusakan jalan Desa Sungaibuaya dan Mabar menyebabkan kelancaran arus lalu lintas Seribudolok, Kabupaten Simalungun – Lubukpakam, Deliserdang melalui jalur Sungaibuaya – Mabar sering terganggu. Kemudian kelancaran arus transportasi Desa Sungaibuaya – Bangunpurba – Tumbukan – Lubukpakam juga sermakin tidak lancar akibat kerusakan jalan di Desa Sungaibuaya dan Desa Mabar.

“Selain itu, para wisatawan dari daerah Sungaibuaya, Silinda dan Marubunlokkung, Sergai juga sulit menjangkau objek wisata Pantai Salju, Desa Mabar, Bangupurba, Deliserdang akibat jalan rusak ini,”katanya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *