(Matra, Serdang Bedagai) – Ibadah perayaan Tahun Baru, 1 Januari 2023 ternyata tidak hanya dimanfaatkan warga gereja di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) sebagai kesempatan menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan. Warga gereja di daerah itu banyak juga yang memanfaatkan ibadah perayaan Tahun Baru 2023 menjadi momentum marsombuh sihol (saling melepas rindu ) dan merajut silaturahmi dengan keluarga yang datang dari tanah rantau maupun kerabat dari umat Muslim.
Pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Sungaibuaya, Resort Serdang II, Distrik VIII GKPS,Kecamatan Silindak, Kabupaten Sergai, Sumut, Minggu (1/1/2023), warga jemaat dan keluarga mereka asal rantau larut dalam suasana saling melepas rindu dengan saling menyapa dan berjabata tangan. Suasana penuh kekeluargaan tersebut terasa menjelang ibadah perayaan Tahun Baru dimulai maupun setelah ibadah usai.
“Horas, horas, apa khabar, kapan datang. Sehat-sehat, kan. Selamat Tahun Baru. Kapan pulang? Mampir ke rumah, ya,”kata beberapa warga jemaat GKPS Sungaibuaya kepada para keluarga perantau asal Sungaibuaya yang mengikuti ibadah Tahun Baru bersama di GKPS Sungaibuaya, Minggu (1/1/2023).
Selain saling bertegur sapa dan menyampaikan salam kangen, banyak juga warga jemaat GKPS Sungaibuaya dan keluarga mereka asal rantau berfoto bersama di depan podium (altar) gereja dengan latar dekorasi pohon Natal yang menarik. Kemudian keluarga jemaat tersebut juga banyak foto bersama dengan pendeta sebagai kenangan.
“Ayo, ayo, foto sini. Kenang-kenangan. Nah, foto dengan pendeta juga, mari-mari,”ujar beberapa warga jemaat mengajak sanak saudara mereka foto bersama.
Perjamuan Kudus Keluarga
Suasana eratnya rasa kekeluargaan dengan balutan religi di tengah warga jemaat GKPS Sungaibuaya dengan keluarga asal perantau sangat terasa ketika prosesi perjamuan kudus yang digelar dalam ibadah. Pada prosesi perjamuan kudus tersebut, kelompok warga jemaat yang menerima perjamuan kudus ke depan altar gereja dilaksanakan secara per keluarga.
Sistem perjamuan kudus tersebut membuat seluruh warga jemaat yang mengikuti ibadah Tahun Baru di GKPS Sungaibuaya bisa saling mengetahui keluarga besar sesama warga jemaat, termasuk keluarga yang datang dari perantauan. Kemudian setiap keluarga besar warga jemaat yang satu rombongan menerima pelayanan perjamuan kudus dari pendeta lebih merasa dekat satu sama lain.
“Sistem perjamuan kudus secara keluarga ini kami laksanakan sesuai dengan usulan jemaat. Tujuannya untuk meningkatkan keeratan persekutuan setiap keluarga. Memang sistem ini belum terlaksana dengan rapi karena baru pertama kali dilaksanakan pada ibadah ini,”ujar Ketua Majeli Jemaat GKPS Sungaibuaya, St Rusliaman Barus.
Sementara itu, ibadah perayaan Tahun Baru 2023 di GKPS Sungaibuaya, Minggu (1/1/2023) dipadati warga jemaat dan keluarga asal perantau. Jumlah warga jemaat yang mengikuti ibadah tahun baru di gereja tersebut mencapai 200 orang atau melebihi kapasitas bangku gereja sekitar 150 orang. Karena itu pihak pengurus atau majelis gereja tersebut terpaksa menambah kursi di depan pintu gereja.
Ibadah perayaan Tahun Baru 2023 di GKPS Sungaibuaya sendiri berlangsung semarak khidmad dan semarak. Ibadah yang dipimpin liturgis Pdt YE Sidebang, STh disemarakkan penampilan vocal solo seorang pemuda, paduan suara Pemuda GKPS Sungaibuaya dan iringan song leader (pemandu nayanyian).
Kemudian pelaksanaan perjamuan kudus pada kesempatan terebut dimpimpin Pdt Jojor V Saragih, STh dan turut dilayani Pdt Roles P Purba, STh dan Pdt YE Sidebang, STh. Sedangkan khotbah ibadah perayaan Tahun Baru 2023 di GKPS Sungaibuaya disampaikan Pdt Roles P Purba, STh, putra GKPS Sungaibuaya. Pesan-pesan rohani yang disampaikan Pdt Roles P Purba dalam khotbahnya terasa menjadi bekal semangat dan motivasi bagi seluruh warga jemat memasuki tahun 2023.
Menurut Pdt Roles P Purba, STh, umat manusia, termasuk umat Kristen kerap diliputi rasa khawatir menjalani hidup yang penuh dengan tantangan. Manusia khawatir karena merasa kurang mampu menghadapi pergumulan hidup di masa mendatang. Hal itu memang wajar karena tantangan hidup selalu ada seperti-tahun-tahun sebelumnya dan setiap orang tidak tahu pasti apakah bisa menghadapi tantangan hidup itu.
“Sudah menjadi kenyataan bahwa manusia sering tidak berdaya menghadapi tantangan hidup. Karena itulah orang sering khawatir akan hidupnya. Tetapi sebenarnya kekhawatiran itu akan sirna jika setiap orang berserah kepada Tuhan dan percaya tentang bantuan dan kasih setia Tuhan kepada orang percaya kepada-Nya,”katanya.
Dikatakan, keluarga besar jemaat GKPS Sungaibuaya bisa melalui tahun 2022 yang penuh pergumulan berkat petolongan Tuhan dan kebaikan sesama yang senantiasa saling menolong. Kebaikan-kebaikan yang ditunjukkan setiap orang menjalani tahun 2022 menjadi kunci utama bagi sesama melalui tahun tersebut.
“Karena itu, mengawali segala aktivitas kita di tahun 2023 ini, hendaknya kita melakukan kebaikan-kebaikan terhadap keluarga dan sesama. Kebaikan tersebut akan menjadi bekal bagi kita menghadapi apa pun persoalan hidup selama tahun 2023,”ujarnya.
Pdt Roles P Purba lebih lanjut mengatakan, tahun 2023 hendaknya dijadikan tahun perbaikan hidup. Baik itu perbaikan kehidupan pribadi, keluarga, gereja, pekerjaan dan masyarakat. Hal itu penting agar kehidupan setiap orang, keluarga, gereja dan masyarakat lebih baik dibanding tahun 2022.
“Hidup kita ini harus senantiasa mengalami perbaikan di setiap memasuki masa esok dan yang akan datang. Hidup itu tidak bisa nai-nai tumang (begitu-begitu saja) agar dalam diri kita tidak muncul pandoleian (rasa putus asa). Jadi mari kuta hidup penuh perubahan dan buah yang baik agar hidup bisa kita jalani dengan semangat, optimis dan penuh pegharapan,”katanya.
Secara terpisah, beberapa warga jemaat GKPS Sungaibuaya menjamu keluarga atau kerabat yang beragama Islam seusai ibadah Tahun Baru di gereja. Jamuan keluarga Kristen terhadap keluarga umat Muslim tersebut sudah menjadi tradisi bagi warga desa di Sungai Buaya.
“Kami berterima kasih atas kunjungan silaturahmi seluruh keluarga kami ke rumah ini. Kiranya jalinan silaturahmi ini tetap berlanjut hingga anak-anak dan cucu kita nanti,”kata St M Damanik ketika menjamu sebanyak 20 orang anggota keluarga botou (saudara perempuannya) yang umat Muslim di rumahnya, Minggu (1/1/2023) siang dan malam. (Matra/AdeSM).