Bus dari Kota Jambi terlambat tiba di Kota Pematangsiantar, Sumut akibat terganggu banyaknya jalan rusak di jalur mudik Jalintim Sumatera wilayah Riau. Penumpang bus PT Intra yang berangkat dari Kota Jambi, Senin (19/12/2022) pukul 12.00 WIB baru tiba di loket PT Intra, Parluasan, Kota Pematangsiantar, Sumut, Selasa (20/12/2022) sekitar pukul 15.30 WIB. (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Pematangsiantar) – Meningkatnya arus mudik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) melalui Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera ternyata belum diimbangi dengan perbaikan infrastruktur jalan di Provinsi Riau dan Sumatera Utara. Hal itu tampak dari masih banyaknya kerusakan jalur mudik di Jalintim Sumatera wilayah Riau hingga enam hari (H-6) mejelang Natal, Selasa (20/12/2022).

Pantauan medialintassumatera.net (Matra) ketika melintas di jalur mudik Nataru Jalintim Sumatera wilayah Kabupaten Pangkalan Kerinci – Perawang – Lubuk Dalam – Kabupaten Siak, Riau, sedikitnya 100 Kilometer (Km) ruas jalan dalam kondisi rusak, mulai dari kondisi rusak ringan hingga rusak berat. Kerusakan jalan yang cukup berat ditandai dengan terkelupasnya aspal jalan, banyaknya lobang di badan jalan dengan kedalaman hampir 30 centimeter (Cm) dan lebar empat meter.

Jalan rusak tersebut sebagian besar tergenang air. Kemudian sebagian banyak juga ruas jalan bergelombang akibat aspal dan tanah di ruas jalan menggelembung akibat terlalu banyak dilintasi truk bermuatan berat, baik truk balok atau kayu maupun truk angkutan barang lainnya.

Awak bus PT Intra tujuan Kota Jambi – Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut), R Siadari (50) dan Herman Sitinjak (45) mengatakan, kerusakan Jalintim Sumatera Pangkalan Kerinci – Siak tersebut sudah terjadi cukup lama dan hingga ini belum mendapatkan perbaikan. Bahkan kerusakan jalan semakin berat karena terlalu banyak dilintasi truk bermuatan berat seperti truk kayu dan truk barang.

“Telebih di musim hujan beberapa bulan ini, sebagian besar kerusakan jalan semakin parah dan berubah menjadi kubangan. Kerusakan jalan tersebut menyebabkan ancaman kecelakaan lalu lintas dan keterlambatan waktu tempuh akibat kemacetan lalu lintas di jalan rusak,”ujarnya.

Sementara pantauan medialintassumatera.net (Matra) pada ruas jalan rusak di Lubuk Dalam, Siak, kerusakan jalan membuat bus dan kendaraan lain terpaksa melaju secara zikzak untuk menghindari lubang menganga di badan jalan. Kadang bus juga terjabak jalan berlubang hingga terguncang. Sementara itu beberapa truk tronton pengangkut kayu dan tangki pengangkut minyak sawit terguling ke selokan akibat jalan rusak.

Kerusakan jalur mudik juga terdapat pada ruas jalan Limapuluh, Kabupaten Batu Bara – Perdagangan, Kabupaten Simalungun – Kota Pematangsiantar. Kerusakan yang cukup berat juga terdapat di jembatan Perdagangan. Sebagian badan jembatan tersebut tidak lagi beraspal, tetapi hanya batu kerikil. Kemudian kerusakan jalan juga terjadi hingga menuju Kota Pematangsiantar. Sebagian ruas jalan rusak di Kota Pematangsiantar sedang dalam perbaikan.

Seorang penumpang bus PT Intra, Santoso (30) mengatakan, banyaknya kerusakan jalan di jalur mudik Jalintim Sumatera mulai dari Pangkalan Kerinci – Siak, Riau hingga Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar, Sumut menunjukkan masih kurangnya keseriusan pemerintah mempersiapkan jalur mudik yang baik menghadapi Nataru.

“Kami berharap kerusakan Jalintim Sumatera segera diperbiki menghadapi Nataru, minimal ditambal mencegah terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas selama arus mudik. Kalau bisa alat berat juga disiapkan di jalur mudik yang rusak berat,”katanya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *