Bustami (empat dari kiri), seorang lansia miskin ketika dikunjungi Dharma Wanita Merangin di RT 03 Lingkungan Pulau Kemang, Kelurahan Dusun Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Rabu (14/12/2022). (Foto : Matra/KominfoMerangin).

(Matra, Merangin) – Kehidupan orang lanjut usia (lansia) dari kelurga kurang mampu, khususnya di daerah pedesaan masih kerap terlupakan. Kealpaan keluarga dan pemerintah setempat terhadap kondisi lansia terjadi akibat kurangnya kepedulian terhadap kehidupan lansia. Kondisi tersebut membuat lansia sering hidup terlantar, tak ada yang memperhatikan dan kondisinya memprihatinkan.

Kondisi itulah yang dialami Bustami (64), seorang lansia miskin di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Selama ini, Bustami menjalani sisa-sisa hidupnya sebatang kara dalam kondisi memprihatinkan di sebuah rumah gubuk, berada di Rukun Tetangga (RT) 03/Rukun Warga (RW) 01 Lingkungan Pulau Kemang, Kelurahan Dusun Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin.

Mengetahui beredaaan lansia miskin tersebut, Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Merangin pun langsung tergerak membantu Bustami. Beberapa Pengurus DPW Merangin berkunjung dan memberikan bantuan ke rumah Bustami (64), Rabu (14/12/2022).

Ketika ditemui DPW Merangin, kondisi Bustami cukup memprihatinkan tersebut. Lansia tersebut tinggal seorang diri di sebuah gubuk atau rumah tidak layak huni. Kemudian Bustami juga tidak bisa berjalan karena terkena penyakit stroke.

Ketua DPW Merangin, Ny Rizmila Fajarman ketika menemui Bustami mengatakan, Bustami sudah lama mengalami stroke ringan. Dia hidup sendiri di gubuk berukuran 2 x 2 meter, beralaskan kasur bekas yang telah using. Bustami juga bisa lagi beraktivitas dengan normal karena lumpuh.

‘’Ketika kami datang dan masuk rumahnya, Pak Bustami langsung merangkak menyambut kedatangan kami. Melihat begitu susah payuh beliau menggerakan badannya, kami langsung menghampirinya,’’katanya.

Menurut Ny Rizmila Fajarman, ketika dirinya menanyakan Bustami apakah tidak mempunyai anak atau saudara di Merangin, ternyata lansia tersebut sudah tidak mampu lagi untuk berbicara. Karena itu Bustami pun tidak bisa menjawab pertanyaan ibu-ibu DPW Merangin.

Pada kesempatan tersebut, DWP Kabupaten Merangin didampingi Sekretaris Lurah Dusun Bangko, Rosdiana, memberikan bantuan perlengkapan tidur, mulai dari tikar, kasur dan selimut. Selain itu , DWP Merangin juga meminta petugas kesehatan dari Puskesmas setempat memberikan perawatan kepada Bustami.

Sementara itu, tetangga Bustami, Ny Yaya pada kesmepatan itu menjelaskan, dirinyalah yang setiap hari datang ke gubuk Bustami memberi makan dan minum. Isteri Bustami sudah lama meninggal dunia dan beberapa orang anaknya sudah lama merantau.

‘’Bapak ini punya anak. Ada yang merantau dan ada juga yang tinggal di Bangko. Tetapi entah mengapa mereka jarang melihat kondisi orang tuanya yang sedang sakit ini,”kata Ny Yaya.

Menurut Ny Yaya, Bustami awalnya sakit akibat kecelakaan lalul intas saat mengendarai sepeda motor. Untuk menahan sakitnya beliau selalu tidur, sehingga tubuhnya kurang bergerak dan jadi stroke ringan.

Mendengar cerita Ny Yaya tentang kisah Bustami, Ny Rizmila Fajarman merasa sangat tersentuh dan minta Ny Yaya agar memberi kabar kepada anak Bustami mengenai kondisi orang tua mereka yang sedang lansia dan sakit.

‘’Seperti apa pun kondisinya, Bustami tetaplah orang tua anak-anaknya. Seburuk apa pun kondidi Bustami, dia tetaplah orang tua kita yang perlu dirawat dan disayangi seperti beliau menyanyangi anak-anaknya nya semasa kecil,’’kata Ny Rizmila Fajarman.(Matra/AdeSM/KM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *