Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya (empat dari kanan) bersama jajaran Dinas Perikanan Kabupaten Merangin menabur benih ikan semah, ikan nila dan jelawat di Danau Pauh, Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Rabu (16/11/2022). (Foto : Matra/KominfoMerangin).

(Matra, Jambi) – Populasi ikan asli lokal Jambi yang banyak ditemukan di Kabupaten Kerinci dan Merangin, yakni ikan semah (Labeobarbus) kini semakin langka. Populasi ikan khas sungai dan danau di Jambi tersebut bahkan terancam punah akibat penangkapan ikan yang tidak terkendali, kerusakan lingkungan sungai dan danau.

Mencegah kepunahan ikan semah yang mirip ikan Batak (ihan) di Danau Toba, Sumatera Utara tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin terus melakukan upaya pelestarian. Upaya pelestarian itu antara lain dilakukan melalui penebaran benih ikan semah di sungai, lubuk larangan dan danau.

Bertepatan dengan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-50 Provinsi Jambi yang dipusatkan di Desa Lubuk Pungguk, Kecamatan Jangkat, Merangin, Pemkab Merangin pun melakukan penebaran benih ikan semah di Danau Pauh, Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Rabu (16/11/2022).

Penebaran benih ikan semah dilakukan Wakil Bupati Merangin, H Niwan Yahya beserta jajaran dinas pertanian se-Provinsi Jambi. Selain itu, benih ikan lain seperti ikan jelawat dan nilem juga turut ditabur di Danau Pauh yang memiliki luas sekitar 30 hektare (ha) dan kedalaman rata-rata 20 meter itu.

Nilwan Yahya pada kesempatan itu mengatakan, jumlah benih ikan semah, jelawat dan nilem yang ditabur di Danau Pauh yang berada 1.200 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut mencapai puluhan ribu ekor. Benih ikan tersebut bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (DKP) RI.

Menurut Nilwan Yahya, penaburan benih ikan lokal di Danau Pauh merupakan salah satu kegiatan HKP ke-50 tingkat Provinsi Jambi yang dipusatkan di Jangkat, Merangin. Penebaran benih ikan tersebut juga dilakukan di beberapa lubuk larangan (sungai tempat pelestarian ikan) di kawasan Jangkat.

‘’Kegiatan penaburan benih ikan ini sangat positif dan saya sangat mengapresiasi. Saya minta kepada masyarakat untuk menjaga dan memelihara ribuan benih ikan yang sudah disebar ini dengan baik. Dengan demikian nantinya ikan ini bisa dipanen bersama jika sudah besar,”katanya.

Nilwan Yahya mengatakan, penaburan benih ikan seperti di Danau Pauh dilakukan juga di kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Merangin. Hal itu penting menjamin keseimbangan antara kepentingan ekologi, sosial dan ekonomi di Kabupaten Merangin.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Kabupaten Merangin, Irsadi menjelaskan, benih ikan semah, nilem, jelawat dan jelawat merupakan komoditi budidaya perikanan air tawar yang sangat cocok untuk perairan air tawar di Kabupaten Merangin. Penaburan benih ikan di Danau Pauh dan lubuk larangan di Merangin juga dilakukan untuk kepentingan generasi mendatang.

Dikatakan, pembangunan perikanan saat ini tidak boleh mengorbankan kepentingan generasi yang akan dating. Pengelolaan perikanan berkelanjutan sangat penting untuk menjamin keseimbangan antara kepentingan ekologi, sosial dan ekonomi.

‘’Saat ini ada kencenderungan terjadinya penangkapan yang berlebihan dan tidak terkontrol terhadap ikan endemik karena bernilai ekonomis tinggi. Untuk itu, keseimbangan itu sangat penting dengan penaburan benih ikan,’’katanya.

Wakil Bupati Merangin, H Nilwan Yahya panen jeruk di Desa Madras, Kecamatan Jangkat, Merangin, Rabu (16/11/2022). (Foto : Matra/KominfoMerangin).

Panen Jeruk

Selain menabur benih ikan di Danau pauh, mengisi HKP di Jangkat, Nilwan Yahya juga melakukan panen jeruk di Desa Madras, Kecamatan Jangkat, Merangin, Rabu (16/11/2022). Jeruk tersebut merupakan jeruk khas yang selama ini dikembangkan di Kecamatan Jangkat, yakni jeruk Gerga Bengkulu.

Buah jeruk gerga tersebut termasuk salah satu hasil kebun buah-buahan yang banyak diminati pengunjung pada HKP di Jangkat. Jeruk gerga di Jangkat yang dipanen tersebut rata-rata memiliki ketinggian 2,5 dan telah berusia enam tahun. Luas hamparan jeruk di Pulau Tengah, Jangkat tersebut mencapai dua hektare dengan jumlah ribuan batang pohon. Kebun jeruk tersebut menjadi salah satu objek agrowisata di Kecamatan Jangkat.

Menurut Nilwan Yahya, komoditi pertanian jeruk Gerga memang yang paling diminati pengunjung HKP ke-50 di Jangkat. Hal tersebut Nampak dari dari banyaknya orang yang berdatangan ke kebun yang berada di Desa Madras, Kecamatan Jangkat tersebut.

“Selain jeruk Gerga, komoditi pertanian lainnya seperti kentang, kol dan bawang merah juga bisa dipanen sendiri oleh para pengunjung di lading atau kebun milik petani,”katanya.

Sementara itu HKP ke-50 Provinsi Jambi yang berlangsung di lapangan bola Desa Lubuk Pungguk, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, sejak Selasa – Kamis (15 – 17/11/2022) merupakan momentum untuk menghargai para petani. HKP juga sekaligus hari penghargaan kepada insan pertanian, hari bersyukur, hari berbangga hati, hari mawas diri dan hari dharma bhakti.

‘’Pada hari ini insan petani menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat yang dilimpahkan berupa kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan alam tersebut dimanfaatkan insan pertanian untuk kesejahteraan umat manusia,’’jelasnya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *