(Matra, Jambi) – Para pedagang di pasar modern Angso Duo, Kota Jambi mulai menerapkan perdagangan secara digital guna meningkatkan pemasaran dagangan mereka. Para pedagang di pasar induk terbesar di Jambi tersebut sudah mulai memberlakukan pembayaran elektronik (e-payment) dan perdagangan elektronik (e-commerce).
Pemberlakuan perdagangan digital tersebut dicanangkan (launching) di Pasar Angso Duo, Kota Jambi, Kamis (3/11/2022). Grand Launching PasarAngso Duo Siap Jadi Pasar Digital dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, H Sudirman, SH, MH.
Menurut Sudirman, pihaknya sangat mendorong program percepatan digitalisasi transaksi di pasar tradisional oleh pedagang agar dapat menerapkan pembayaran melalui e-payment dan e-commerce. Perdagangan digital tersebut akan membawa banyak manfaat bagi pedagang dan perbankan dalam mendorong tingkat inklusi keuangan di Indonesia, khususnya di Jambi.
“Pemprov Jambi terus berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, baik untuk menyongsong era digital dengan memberikan perhatian besar terhadap pasar rakyat dan para pedagang pasar rakyat yang memiliki potensi untuk menggerakkan sektor perdagangan daerah dan nasional. Hal itu dilakukan melalui Program Digitalisasi Pasar Rakyat,”ujarnya.
Dikatakan, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sesuai dengan amanat Presiden Republik Indonesia meluncurkan Program Digitalisasi Pasar Rakyat dengan tujuan agar pasar-pasar rakyat memiliki lokapasar (marketplace) dan platform menuju era digital yang sudah masuk ke Indonesia.
“Digitalisasi pasar juga akan mempermudah pertemuan antara perdagangan dan pembeli serta memperpendek rantai distribusi perdagangan,”tambahnya.
Sudirman mengatakan, transaksi perdagangan secara digital dengan digitalisasi pembayaran yang terjadi secara massif selama pandemi Covid-19 membuat kelompok pelaku usaha yang menerapkan cara tersebut mampu bertahan dengan usaha yang tetap berkembang meskipun protokol kesehatan diterapkan secara ketat.
Dijelaskan, program digitalisasi pasar yang dicanangkan oleh Kementerian Perdagangan ini juga diikuti Provinsi Jambi dengan menjadikan pasar Angso Duo turut menjadi bagian dari program ini. Melalui program digitalisasi pasar ini, masyarakat Provinsi Jambi dapat berbelanja di pasar tradisional dengan menggunakan aplikasi QRIS (Quick Response Indonesia Standard).
Menurut Sudirman, QRIS selain menjadi respon terhadap pengurangan transaksi secara tunai sebagai penerapan protokol kesehatan pandemi Covid-19, juga menjadi upaya untuk mencegah peredaran uang palsu di masyarakat dengan sistem pembayaran yang lebih aman.
“Penggunaan QRIS sebagai alat transaksi mampu menghindari upaya kejahatan, seperti perampokan dan penipuan. Utuk itu para pedagang di Pasar Angso Duo Jambi dapat memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya, memanfaatkan fasilitas digital secara maksimal, melayani konsumen dengan QRIS,”lanjutnya.
Sudirman lebih lanjut mengatakan, sistem digitalisasi perdagangan merupakan upaya membawa pasar tradisional Jambi secara berangsur dan perlahan bertransformasi. Dengan demikian pasar tersbeut mampu bertahan dengan mengikuti selera pasar. Namun digitalisasi pasar tersebut harus tetap diikuti keramah – tamahan khas pasar tradisional. Pasar Angso Duo Jambi akan siap bersaing dengan pasar-pasar modern di era digital ini.
Sudirman mengimbau, mengimbau seluruh jajaran pemerintah kabupaten/kota se – Provinsi Jambi bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak terkait membangun teknologi digital, khususnya untuk melaksanakan program digitalisasi pasar rakyat.
Pemerintah daerah, tegasnya, harus mendorong pengelola pasar dan pedagang agar dapat menerapkan pembayaran melalui e-payment dan e-commerce. Hal ini penting untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas penjualan meskipun terjadi pengurangan transaksi secara uang langsung atau tunai. Dengan demikian roda perekonomian dapat terus bergerak demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dan daerah di Provinsi Jambi.
Sudirman memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut menyukseskan program digitalisasi pasar rakyat di Provinsi Jambi.
”Semoga upaya ini dapat mendorong pembangunan dan kemajuan Provinsi Jambi, yang tentunya berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan nasional,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pengelola Pasar Angso Duo, Purnomo Sidi mengatakan, pola belanja masyarakat pada era digital saat ini telah mengalami perubahan. Saat ini banyak konsumen yang mulai beralih ke platform online. Kondisi ini juga didorong oleh adanya pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat membatasi mobilitas.
“Potensi pasar yang sangat besar perlu dimanfaatkan oleh pedagang pasar rakyat untuk ikut mengadaptasi pola transaksi secara digital. Dengan demikian pedagang dapat meningkatkan omzetnya melalui transaksi secara dalam jaringan (daring),”katanya. (Matra/AdeSM).