Bupati Merangin, H Mashuri (kanan ) menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Desa Salam Baiku,  Kecamatan Batang Masumai, Jambi, pekan lalu.  (Foto : Matra/KominfoMerangin).

(Matra, Jambi) – Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi meningkatkan kesiagaan banjir menyusul semakin tingginya curah hujan di daerah itu. Hujan deras yang sering mengguyur daerah itu dua pekan terakhir membuat beberapa wilayah di Merangin dilanda banjir.

Mengantisipasi terjadinya banjir besar di Kabupaten Merangin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin bersama jajaran instansi terkait melakukan antisipasi . Salah satu di antaranya menggelar rapat koordinasi pencegahan dan pengendalian banjir.

Bupati Merangin, H Mashuri di Bangko, Merangin, Rabu (2/1/2022) mengatakan, pihaknya kini meningkatkan kesiagaan bencana banjir dan longsor. Kesiagaan itu dilakukan menyusul tingginya curah hujan dan terjadinya beberapa kali banjir di Kabupaten Kerinci sepekan terakhir. Banjir diperkirakan bakal terjadi lagi karena hujan masih sering turun di daerah itu saat ini.

“Untuk meningkatkan kesiagaan banjir, kami sudah melakukan rapat koordinasi penanggulangan banjir dan longsor di Merangin, awal pekan ini. Rapat koordinasi itu dihadiri jajaran lintas sektoral yang memiliki tugas dan tanggung jawab besar terhadap penanggulangan banjir seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan jajaran dinas instasi terkait lainnya,”katanya.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi tersebut, Pemkab Merangin dan BMKG Jambi sudah mengeluarkan peringatan (warning) cuaca ekstrim yang berpotensi menimbulkan banjir dan longsor. Peringatan itu disampaikan hingga ke warga desa-desa yang permukiman mereka masuk daerah rawan banjir dan longsor.

Dijelaskan, puluhan desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Merangin dilanda banjir akibat luapan sungai pekan lalu. Di antaranya Desa Lubuk Bumbun dan Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalotantan. Banjir tersebut menyebabkan sedikitnya 20 unjit rumah warga desa rusak. Sebagian warga yang rumahnya rusak akibat banjir hingga kini masih mengungsi di rumah keluarga terdekat yang aman dari banjir.

Banjir akibat hujan lebat dan luapan air sungai di Desa Lubuk Bumbun, Merangin, pekan lalu. (Foto : Matra/Ist).

H Mashuri mengtatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan kepada para korban banjir tersebut. Kemudian Pemkab Merangin juga kini sedang mengusahakan bantuan perbaikan rumah warga yang rusak akibat banjir tersebut.

Mednurut H Mashuri, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan kepada keluarga korban banjir di tiga desa, Kecamatan Batang Masumai, pekan lalu. Korban banjir yang mendapat bantuan itu terdapat di Desa Salam Buiku, Desa Rantau Alai dan Kederasan Panjang. Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok seperti beras, makanan instan siap saji dan perlengkapan tidur berupa kasur.

Sementara itu, seorang korban banjir, Abdullah (45) di Desa Salam Baiku mengatakan, banjir tidak hanya membuat rumah mereka terendam, tetapi juga lahan pertanian dan kebun. Hal tersebut membuat mereka tidak bisa bekerja mencari nafkah.

‘’Banjir membuat kami tidak bisa mengolah lahan pangan, memanen sawit dan menyadap karet. Akibatnya kami tidka bisa mencari nafkah. Karena itu kami membutuhkan bantuan makanan. Kemudian kami juga membutuhkan bantuan air bersih karena sumur juga terendam banjir,”katanya.

Sementara itu, pantauan medialintassumatera.net (Matra) di Kota Jambi, Rabu (2/11/2022), wilayah Seberang Kota Jambi juga terancam banjir akibat semakin meluapnya Sungai Batanghari di kota itu. Sungai Batanghari terus meluap menyusul curah hujan yang tinggi di kota itu. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *