(Matra, Jambi) – Warga Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi mengeluhkan rendahnya harga karet di daerah mereka. Rendahnya harga karet tersebut menyulitkan ekonomi masyarakat di tengah naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dan berbagai kebutuhan pokok. Selain itu, warga masyarakat Kecamatan Sungaigelam juga mengeluhkan kelangkaan gas bersubsidi tabung ukuran 3 kilogram (Kg) dan banyaknya kerusakan jalan.
Keluhan – keluhan tersebut disampaikan warga beberapa desa di Kecamatan Sungaigelam, Muarojambi kepada anggota DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata yang melakukan reses (kunjungan kerja) ke Keckmatan Sungaigelam, Muarojambi, Sabtu (29/10/2022). Pertemuan dengan warga masayarakat desa se-Kecamatan Sungaigelam tersebut dilaksanakan di di pendopo Kantor Desa Sungaigelam. Pertemuan tersebut turut dihadiri Kepala Desa Sungaigelam, Hasannuddin dan tokoh – tokoh masyarakat desa itu.
Nasri (60), seorang tokoh masyarakat Sungaigelam mengatakan, saat ini harga getah karet di Sungaigelam berkisar Rp 7.000 – Rp 8.000/Kg atau turun dari harga Juni – Juli lalu antara Rp 10.000 – Rp 12.000/Kg. Selain harganya turun, petani juga kesulitan karena sering tidak bisa menyadap getah karet akibat hujan.
“Di tengah kesulitan ekonomi akibat turunnya harga karet, warga masyarakat kecamatan ini juga semakin kesulitan ekonomi akibat mahalnya harga dan sulitnya mendapatkan gas bersubsidi tabung ukuran 3 kg, naiknya harga BBM dan banyaknya jalan rusak. Harga gas bersubsidi di Sungaigelam saat ini mencapai Rp 40.000/tabung. Sedangkan bantuan perusahaan untuk masyarakat (Corporate Sosial Responsibility/CSR) tidak memadai,”katanya.
Nasri mengharapkan DPRD Provinsi Jambi mencari solusi untuk menaikkan harga karet dan mempermudah warga masyarakat mendapatkan gas bersubsidi. Selain itu pihak DPRD Provinsi Jambi juga diminta memperjuangkan perbaikan jalan dari Kecamatan Sungaigelam ke Kota Jambi agar warga masyarakat lebih mudah menjual hasil pertanian.
Sementara itu, Kepala Desa Sungaigelam, Hasannuddin pada kesempatan tersebut mengatakan, reses anggota DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata ke Sungaigelam memberikan kesempatan bagi warga masyarakat menyampaikan aspirasi mereka. Karena itu pihaknya menyambut kehadiran Ivan Wirata ke Kecamatan Sungaigelam.
Dikatakan, masalah yang saat ini dihadapi masyarakat Sungaigelam saat ini bukan hanya rendahnya harga karet dan sulitnya mendapatkan gas bersubsidi. Kerusakan jalan juga masih tetap menjadi masalah di daerah tersebut. Kerusakan jalan yang masih banyak dan tak kunjung diperbaiki di beberapa desa di Kecamatan Sungaigelam menyulitkan akses warga desa menjual hasil pertanian dan berbelanja kebutuhan hidup sehari-hari ke Kota Jambi.
“Kerusakan jalan amsih banayk di Kecamatan Sungaigelam. Ruas jalan rusak sebagian besar berstatus jalan provinsi. Kami meminta DPRD memperjuangkan percepatan perbaikan jalan ini agar masyarakat bisa menikmati kelancaran beraktivitas sehari-hari, termasuk aktivitas ekonomi,”ujarnya.
Hasannudin mengatakan, para petani di Desa Sungaigelam juga membutuhkan bantuan herbisida guna mengatasi kesulitan pupuk yang saat ni. Para petani di desa tersebut kesulitan pupuk bersubsidi akibat ketersediaan pupuk di koperasi unit desa (KUD) langka. Sementara harga pupuk di toko-toko pupuk di Kota Jambi relatif mahal.
Dijelaskan, warga masyarakat Desa Sungaigelam juga mengeluhkan minimnya kepedulian perusahaan membantu masyarakat desa. Hingga kini pihak perusahaan sawit di Sungaigelam belum sepenuhnya memberikan bantuan mereka mengatasi kesulitan ekonomi petani melalui dana CSR.
“Sebenarnya itikad perusahaan sudah baik membuat program CSR. Namun program CSR tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai aturan pemerintah dan kesepakatan antara perusahaan dengan masyarakat.Bahkan masih ada perusahaan yang tidak memiliki program CSR di daerah kami ini,”katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata mengatakan, pihaknya akan memanggil perusahaan-perusahaan di wilayah Kecamatan Sungaigelam agara segera memberikan dana CSR untuk membantu masyarakat. Perusahaan harus mengucurkan dana CSR menyusul adanya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jambi mengenai CSR.
“Biasanya enam bulan setelah keluarnya perda provinsi, peraturan bupatinya sudah dikeluarkan. Hal ini juga berlaku untuk Perda Gubernur Jambi yang mengatur CSR. Kami minta Bupati Muarojambi segera mensosialisasikan perda mengenai CSR ini ke perusahaan dan masyarakat. Hal ini perlu agar perusahaan tidak mengabaikan kewajiban mereka mencairkan dana CSR,”katanya.
Suhu Politik
Pada kesempatan tersebut, Ivan Wirata yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar, Kabupaten Muarojambi pada kesmepatan tersebut mengingatkan warga masyarakat mewaspadai meningkatnya suhu politik saat ini.
Di tengah meningkatnya suhu politik saat ini, warga masyarakat jangan mudak termakan janji – janji yang diberikan para politikus. Warga masyarakat perlu lebih cerdas dan teliti mengkaji nilai anggaran pembangunan daerah dengan janji – janji politik berupa pemberian bantuan yang diberikan oleh pelaku politik.
“Para pelaku politik praktis sering berjanji akan membantu pembangunan jalan jika dia terpilih. Padahal anggaran pembangunan jalan di daerah ini minim. Nanatinya setelah orang tersebut terpilih, dia tidak bisa memenuhi janji politiknya,”katanya.
Ivan Wirata juga mengajak masyarakat Kecamatan Sungaigelam tetap optimis dan cerdas menentukan hak politiknya untuk memilih calon wakil rakyat dan pemimpin di tahun politik 2024 nanti. Dengan memilih wakil rakyat dan pemimpin yang tepat, Muarojambi, khususnya Sungaigelam akan dapat dibangun menjadi semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera.
“Muarojambi memiliki potensi pembangunan yang besar, baik di sector pertanian pangan, perkebunan sawit, karet dan minyak dan gas (migas). Khusus di sector pertanian pangan, produk pertanian Muarojambi memiliki pasar yang dekat, yakni di Kota Jambi. Jadi kita tinggal membangun jalan agar petani dapat lebih mudah memasarkan hasil pertanian mereka,”ujarnya. (Matra/AdeSM).