(Matra, Jambi) – “Hu Gareja Ham Lae, Hanami Domma Ijon, Ngopi Hita”. (Datang ke Gereja Ipar, Kami sudah ngumpul. Kita ngopi di sini”. Kalimat ajakan itulah yang sering terdengar di ujung telepon Penatua (Sintua) Rihardo Iver Girsang (St RI Girsang) ketika Dia menjabat Bendahara Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi periode 2010 – 2015.
St RI Girsang terbiasa mengajak rekannya sesama majelis dan Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Jambi ngopi pagi di komplek gereja GKPS Jambi saat mengemban jabatan Bendahara Jemaat GKPS Jambi. Kebiasanaanya mengajak rekan-rekan sepelayanan ngopi pagi itu menjadi salah satu cara St RI Girsang menjalin keakraban guna menjalin kebersamaan dan menyatukan persepsi para pelayan gereja menunaikan tugas-tugas pelayanan.
Sikap rendah hati dengan lebih dulu mengambil inisiatif menghormati dan menghargai rekan-rekannya tersebut ternyata sudah menjadi ciri khas bergaul St RI Girsang selama berjuang menggapai impian di perantauan. Selalu lebih dulu menyapa teman, menebar senyum dan sikap sabar, membuat St RI Girsang menjadi sosok teladan bagi rekan-rekan sepelayanan, mitra kerja dan usaha, kerabat perkumpulan marga dan komunitas perkumpulan sosial.
Keramahan St RI Girsang tersebut akhirnya tinggallah kenangan. Ayah empat orang anak yang sukses meraih impian menjadi pengusaha di Jambi ini sudah meninggalkan kita semua. St RI Girsang yang sudah cukup lama berjuang melawan penyakit yang dideritanya, meninggal di Jambi, Kamis (27/10/2022) dini hari. Mantan Bendahara GKPS Resort Jambi 2015 – 2020 yang lahir di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, 5 Februari 1964 ini meninggal dalam usia 58 tahun.
St RI Girsang yang juga pernah menjadi Ketua Seksi Bapa GKPS Resort Jambi 2010 – 2015 dan Ketua Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-35 GKPS Jambi 2018 meninggalkan seorang isteri, empat anak dan seorang menantu. Jenazah mendiang St RI Girsang dimakamkan di pemakaman umum Kristen Bumi Langgeng, Paal 16, Desa Pondok Mejak, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Sabtu (29/10/2022) sore.
Jenazah St RI Girsang dilepas seluruh warga jemaat GKPS Jambi, keluarga besar Girsang dan para kerabat setelah melakukan acara adat sari matua (wafat usia tua) di rumah duka, Lorong Nusa Indah, Jalan Pattimura, Kota Jambi dan ibadah khusus pelepasan jenazah pelayan di GKPS Jambi, Kota Jambi, Sabtu (29/10/2022) .
Penyabar
Kepergian St RI Girsang untuk selamanya meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi seluruh warga jemaat GKPS Jambi dan seluruh kerabat, terkhusus keluarga Girsang, Boru (Perempuan) dan Panagolan (Menantu) se-Kota Jambi. Kebaikan, keramahan dan senyumam khas St RI Girsang hanyalah tinggal kenangan.
St RE Br Girsang, seorang keluarga Girsang yang cukup senior di Kota Jambi mengaku sangat kehilangan atas kepergian St RI Girsang untuk selamanya. Dia tidak bisa mengucapkan banyak kata-kata mengenai kepergian tokoh panutan Girsang dan GKPS di Jambi tersebut.
“Aih, aha ma hatahonon tene. Bujur dansa botou St RI Girsang on. Sabar. Seng iboto marah. (Aduh, apalah yang bisa saya katakan, hanya sedih dan kehilangan. Baik sekali saudara kami St RI Girsang ini. Dia sabar dan tidak pernah saya lihat marah),”ujarnya singkat.
Warga jemaat dan majelis jemaat GKPS Jambi juga sangat kehilangan atas kepergian ST RI Girsang ini untuk selamanya. Pada ibadah penghiburan di rumah duka, Lorong Nusa Indah, Pattimura, Kota Jambi, Jumat (28/10/2022) malam, warga jemaat dan majelis mengungkapkan betapa rasa sedih dan kehilangan mereka atas kepergian St RI Girsang.
Kepergian St RI Girsang untuk selamanya meninggalkan kesan bagi warga jemaat dan majelis jemaat GKPS Jambi karena selama ini, St RI Girsang termasuk sosok penopang berbagai kegiatan gereja di GKPS Jambi. St RI Girsang selalu mengulurkan tangan membantu berbagai kegiatan gereja melalui sumbangsihnya, khususnya bidang pendanaan gereja.
Dia juga sangat peduli terhadap para pengurus gereja, termasuk pemuda dan sekolah minggu yang tekun dalam pelayanan gereja. Dalam setiap pesta-pesta gereja, St RI Girsang tak pernah absen menari bersama, menerima lelang, ulos pamonting (penghargaan) dan berbagai kegiatan lain di tengah gereja.
Bagi penulis sendiri, St RI Girsang termasuk sosok pengusaha berjiwa pelayan yang mengalaskan seluruh pelayann dan kegiatan hidupnya nya secara religius, humanis, peduli dan rendah hati. Ketika menjabat Bendahara Jemaat GKPS Jambi medio 2010 – 2015, St RI Girsang selalu hadir dan berkontribusi mengikuti kegiatan GKPS di Jambi, termasuk ke GKPS Muarabungo, Kabupaten Bungo, GKPS Sumbersari di Kabupaten Tebo, GKPS Bangko, Kabupaten Merangin dan seluruh GKPS di wilayah Provinsi Jambi.
St RI Girsang pun tak pernah enggan menjadi sopir membawa para rekan majelis dari GKPS di Kota Jambi ke GKPS di wilayah – wilayah kabupaten di Jambi untuk mengikuti berbagai kegiatan gereja. Kendati menepuh perjalanan hingga lima sampai enam jam dengan kondisi jalan rusak waktu itu, Dia tetap mengemudikan mobil sendiri, tidak mau berganti sopir.
Ulet Berusaha
St RI Girsang terkenal juga sebagai sosok perantau yang ulet berusaha. Sejak merantau meninggalkan kampung halamannya, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, St RI Girsang sudah menggeluti usaha wiraswasta di Bangko, Kabupaten Merangin (dulu Sarko). Setelah berumah tangga dengan pujaan hatinya, Serlianna Saragih Sidauruk di GKPS Gunung Mariah, Sumut, St RI Girsang juga terus mengembangkan usahanya. Ketika pindah ke Kota Jambi, St RI Girsang bekerja di salah satu perusahaan kehutanan.
Setelah itu perusahaan tersebut tutup, St RI Girsang mengembangkan usaha di bidang perdagangan pakian bekas. Berkat keuletan berusaha dan jiwa wiraswasta, usahanya ini pun cukup sukses. Selain itu St RI Girsang juga terus memgembangkan usaha kebun sawit di Jambi.
“Hebat do Lae on. (Hebat perjuangan ipar ini). Setelah dia mengalami sakit belakangan ini pun, dia masih terus mengembangkan usaha sawitnya. Dia sedang membuat pembibitan sawit untuk ditanam di kebun sawitnya. Dia memang benar-benar jiwa pengusaha,”kata M Saragih (64), seorang kerabat St RI Girsang ketika melayat di rumah duka, Jumat (28/10/2022) malam.
Keluletan berusaha ini juga diwariskan St RI Girsang kepada anak-anaknya. Saat ini, anak-anaknya mengembangkan usaha perdagangan pakaian dan kebun yang selama ini sudah dibangunnya. Kendati sudah sering sakit satu tahun belakangan,St RI Girsang masih sering mendampingi anak-anaknya mengelola usaha perdagangan pakaian dan kebun sawit mereka.
Selain mewariskan jiwa wirausaha,St RI GIrsang juga cukup komitmen memberikan bekal pendidikan kepada anak-anaknya. Dua orang anaknya yang kini melanjutkan usahanya sidah dibekali dengan pendidikan hingga meraih gelar sarjana. Sedangkan putri bungsu dan semata wayangnya kini menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Semoga kebaikan, kesetiaan dalam pelayanan, segala usaha yang diwariskan mendiang St RI Girsang kepada seluruh warga jemaat GKPS, keluarga dan kerabatnya bisa menjadi kenangan sekaligus teladan untuk melanjutkan harapan-harapannya. Selamat jalan St RI Girsang. Tenanglah bersama Bapa di sorga. Kami akan melanjutkan perjuanganmu. (Matra/Radesman Saragih).