(Matra, Jambi) – Meningkatnya curah hujan medio Oktober ini menimbulkan kerawanan bencana alam banjir dan tanah longsor di semua kabupaten/kota se-Provinsi Jambi. Mengantisipasi potensi kerawanan banjir dan tanah longsor tersebut, jajaran Badan Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) Nasional atau Basarnas se-Provinsi Jambi harus meningkatkan kesiagaan.
Hal tersebut dikatakan Wakil Kepala Kantor Basarnas Kelas B Jambi, Andi Suharli, SE pada Rapat Koordinasi (Rakor) Basarnas Provinsi Jambi di Hotel BW Luxury, Kota Jambi, Selasa (11/10/2022). Rakor Basarnas Jambi yang berlangsung hingga Rabu (12/10/2022) tersebut dihadiri seluruh personil kantor Basarnas 11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, unsur Polri, TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Menurut Andi Suharli, sebagai instansi pemerintah, Basarnas Jambi harus tetap meningkatkan kesiap-siagaan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu penting untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat menghadapi berbagai ancaman bencana alam.
“Basarnas Jambi beserta pihak terkait, BPBD, Polri dan TNI kini menyiapkan personil dan peralatan SAR. Melalui kesiapsiagaan tersebut, personil Basarnas Jambi dan pihak terkait dapat bergerak cepat mengantisipasi dampak bencana banjir, longsor dan bencana alam lainnya,”katanya.
Andi Suharli lebih lanjut mengatakan, memasuki musim hujan Oktober – Desember 2022, potensi banjir dan tanah longsor di Jambi cukup tinggi. Curah hujan yang tinggi biasanya membuat Sungai Batanghari dan seluruh sungai di Jambi sering meluap.
Luapan sungai tersebut, lanjutnya tidak hanya menimbulkan banjir, tetapi juga sering menimbulkan korban jiwa akibat warga tenggelam terseret arus deras luapan sungai. Kondisi tersebut harus diantisipasi seluruh personil Basarnas di Jambi. Termasuk gerak cepat melakukan pencarian korban tenggelam di sungai.
“Selain itu juga jajaran Basarnas Jambi harus tetap siaga mengantisipasi banjir dan longsor yang berpotensi terjadi di sembulan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi. Kesiagaan tersebut disertai dengan peningkatan kerja sama dan koordinasi dengan BPBD dan dinas – instansi terkait, termasuk perusahaan,”katanya.
Dikatakan, rugas Basarnas bukan hanya tugas personil saja, tetapi juga tugas bersama seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat. Tanpa bantuan masyarakat, personil Basarnas yang jumlahnya terbatas tidak ada artinya ketika bencana sudah datang.
“Kami juga mengharapkan kerja sama masyarakat di tengah meningkatnya potensi bencana banjir dengan mengurangi aktivitas di kawasan sungai yang sedang meluap. Selama ini sudah banyak warga Jambi tenggelam ketika melakukan aktivitas di sungai yang sedang meluap,”ujarnya.
Menurut Andi Suharli, Rakor Basarnas Provinsi Jambi menetapkan tema, “Melalui Rakor SAR Daerah dan Rencana Kontigensi Pencarian dan Pertolongan Jambi tahun 2022, Kita Tingkatkan Sinergitas dan Kesiap-siagaan dalam rangka Mewujudkan Quick Respon SAR di wilayah Provinsi Jambi”.
Kegiatan SAR didasarkan pada Undang-undang (UU) Nomor 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan dan Peraturan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI Nomor 10 tahun 2018 tentang Pedoman Rencana Kontigensi Pencarian dan Pertolongan. (Matra/AdeSM).