Ketua Tim Penilai UNESCO Global Geopark, Mr Babis C Fasoula, mengamati batu fosil kawasan Geopark Merangin di Pusat Informasi Geologi Kota Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (9/10/2022). (Foto : Matra/KominfoMerangin).

(Matra, Jambi) – Koleksi fosil-fosil zaman purba yang telah membatu di kawasan Geopark (Taman Bumi) Merangin, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi masih banyak yang terpelihara dengan baik. Sebagian koleksi fosil tersebut disimpan di Pusat Informasi Geologi (Museum PIG), Kota Bangko, Kabupaten Merangin. Ketika melihat dan meraba langsung batu fosil tersebut, Tim Evaluator (Penilai) UNESCO Global Geopark (UGG) berdecak gagum.

Ketua Tim Evaluator UGG, Mr Babis C Fasoula didampingi anggota Mr Alireza ketika melihat langsung fosil batu di PIG Bangko, Merangin, Minggu (9/10/2022) mengakui, dirinya sangat kagum melihat fosil kayu yang telah membatu tersebut. Salah satu di antaranya, batu sungkai.

Mr Alireza yang tak henti-henti mengamati batu fosil tersebut beberapa kali meraba batu berlubang tersebut di beberapa saat. Setelah mengamati dan meraba batu fosil tersebut, Mr Alireza mengungkapkan kekagumannya. Batu Sungkai memang berasal dari batang kayu yang menjadi fosil.

Fosil tersebut berusia jutaan tahun lalu yang sekarang sudah berubah wujud menjadi batu. Meskipun sudah menjadi batu, tapi bentuk dan serat kayunya masih sangat terlihat.

‘’Luar biasa. Saya masih meraskan betul serat kayu pada batu fosil ini. Batu ini juga masih terpelihara dengan baik sampai sekarang,’’ujarnya.

Tim Assesor (Penilai) Geopark Merangin, Jambi dari Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya Dunia (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) tersebut juga melihat berbagai fosil lainnya di Museum Pusat Informasi Geologi Bangko.

Pada kesempatan itu Bupati Merangin, H Mashuri dan Wakil Bupati Merangin, Nilwan Yahya memberikan penjelasan-penjelasan kekayaan fosil dari kawasan Geopark Merangin yang tersimpan di Museum Pusat Informasi Geologi Bangko, Merangin.

Menurut H Mashuri, Tim Penilai UGG turun ke kawasan Geopark Merangin mulai 6 – 11 Oktober 2022 untuk memberikan penilaian mengenai kesiapan Geopark Merangin untuk ditetapkan menjadi world heritage (keajaiban dunia). Aspek-aspek yang dinilai Tim UGG antara lain, pemeliharaan kawasan Geopark Merangin, termasuk bukti-bukti fosil yang ada di kawasan Geopark Merangin.

Kemudian aspek fasilitas informasi seprti museum, kelengkapan sarana telekomunikasi (digitalisasi), budaya masyarakat sekitar, pelestarian lingkungan, pengembangan pariwisata dan sarana maupun prasarana infratruktur lainnya seperti jalan, akomodasi dan sebagainya.

Selama berada di kawasan Geopark Merangin, Jambi, Tim Evaluator UGG juga mengunjungi Pasar tradisional Rantau Panjang, Kecamatan Tabir. Di pasar tersbeut Tim Penilai UGG sempat singgah di toko penjual tikar, ambung (keranjang) dan peralatan tradisional lainnya.

Tim Penilai UGG juga meninjau peninggalan budaya kuno (cultural site), yakni Rumah Tuo (Kuno) di Rantau Panjang, Kecamatan Tabir. Dua orang Tim Penilai UGG, Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza juga berdecak kagum melihat rumah kuno yang hingga kini masih dihuni warga tersebut.

Kedua Tim Penilai UGG tersebut pun menyempatkan diri masuk (naik) ke rumah panggung itu bersama Bupati Merangin, H Mashuri dan Wakil Bupati Merangin, Nilwan Yahya. Mr Babis C Fasoula tampak sangat terpukai meluhat arsitektur rumah kuno yang terbuat dari kayu tersebut.

“Saya salut melihat konsistensi warga masyarakat adat di Rantau Panjang yang hingga kini masih tetap memelihara rumah tua yang sudah berusia ratusan tahun ini. Saya juga kagum karena rumah ini masih tetap kokoh dihuni warga masyarakat di sini,”katanya.

Pesona kawasan Geopark Merangin yang membuat Tim Penilai UGG berdecak kagum bukan hanya fosil dan rumah tua, tetapi juga usaha ekonomi dan pertanian warga masyarakat sekitar. Ketika mengunjungi Seklah Menengah Kejuruan (SMK) SMK Negeri 6 Merangin di Desa Dusun Tuo, Kecamatan Lembah Masurai, Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza juga terpikat nikmatnya kopi asli Lembah Masurai. Mr Alireza sendiri pada kesempatan tersebut menyempatkan diri meracik kopi sendiri dan tampak menyeruputnya dengan nikmat.

Menurut Bupati Merangin, H Mashuri, kopi bubuk yang disajikan kepada Tim Penilai UGG merupakan produksi SMK (Pertanian) Negeri 6 Lembah Masurai, Merangin. Kopi tersbeut diberi label (cap) Kopi 6. Peralatan minum kopi di sekolah tersebut yang terbuat dari bahan kayu juga hasil karya siswa SMK Negeri 6 Lembah Masurai.

Satu lagi, kekayaan Geopark Merangin yang dikunjungi Tim UGG, yakni Batu Silindrik Pratintuo di Desa Dusun Tuo, Kecamatan Lembah Masurai. Batu silindrik yang masih terpelihara tersebut merupakan bukti peninggalan budaya megalithik (zaman batu). Batu silindrik tersebut merupakan sarana ritual manusia zaman purba untuk menghormati roh-roh leluhur mereka yang bersemayam di atas gunung.

“Batu silindrik ini menjadi salah satu bukti kehidupan masyarakat zaman purba di kawasan ini. Batu yang diperkirakan berusia jutaan tahun silam ini merupakan salah satu tempat tempat pemujaan kehidupan sebelum masehi,”ujar Bupati Merangin, H Mashuri.

Setelah meninjau Bati Silindrik Pratintuo, Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza bersama Bupati Merangin dan rombongan meninjau pesona wisata kawasan Geopark, yakni Danau Pauh, Kecamatan Jangkat. Tim Penilai UGG dan Bupati Merangin menginap di home stay (penginapan) yang ada di sekitar Danau Pauh, Minggu (9/10/2022) malam.

Pada kesempatan makan malam dan bincang-bincang di Pendopo Danau Pauh, Bupati Merangin, H Mashuri menyampaikan apresiasi kepada Tim Penilai UGG, Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza yang sudah menyempatkan diri berkunjung ke Merangin untuk melakukan assesmen (penilaian) Geopark Merangin.

“Seluruh warga masyarakat Kabupaten Merangin sangat senang dan bahagia sekali apabila Geopark Merangin bisa masuk dalam daftar UGG setelah adanya assesment (penilaian) yang dilakukan Tim Penilai UGG,”harapnya.

Pada jamuan makan malam di kawasan Geopark Danau Pauh itu, Tim Penilai UGG mendapatkan suguhan hiburan tari-tarian tradisional Merangin. Di antaranya Tari Khadam dan lantunan lagu-lagu daerah.

Tim Penilai UGG pun mengaku sangat tertarik suguhan tari, musik dan lagu tradisional daerah pegunungan Merangin tersebut. Mr Babis C Fasoula mengatakan, kelestarian seni budaya tradisional masyarakat di kawasan Geopark Merangin juga menjadi salah satu aspek penilaian Tim Penilai UGG.

“Kami berharap pelestarian seni budaya masyarakat di kawasan Geopark Merangin ini tetap dipelihara dengan baik demi menambah nilai dan daya tarik kawasan geopark ini,”katanya.

Tim Penilai UGG hingga Senin (10/10/2022) malam masih melakukan penilaian terhadap kekayaan alam dan budaya masyarakat di kawasan Geopark Merangin, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *