Proses pendistribusian bantuan dari Kementerian Sosial kepada korban gempa Tapanuli Utara di Sentra Insyaf Medan, Sumut, Sabtu (1/10/2022). (Foto : Matra/Kemensos).

(Matra, Sumut) – Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan logistik berupa bahan makanan dan pakiaan kepada para korban gempa bumi maginutudo 5,8 di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut). Bantuan tanggap darurat tersebut terdiri dari makanan siap saji sekitar 1.500 paket, makanan anak (1.000 paket), lauk pauk siap saji (1.000 paket), air minum kemasan (50 dus), selimut (500 lembar) dan matras (300 lembar).

Bantuan lainnya, yakni kasur 200 unit, pakaian (sandang) dewasa (300 paket), sandang bayi (200 paket), pempers (100 paket), tenda gulung (200 unit), tenda keluarga (20 unit) dan tenda serbaguna keluarga (enam unit). Bantuan tanggap darurat tersebut didistribusikan dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sentra Insyaf Medan, Sumut.

Kepala Sentra Insyaf Medan Iman Imaddudin dalam keterangan persnya di Medan, Sumut, Sabtu (1/10/2022) mengatakan, seluruh bantuan tersebut sudah sampai di Tarutung, Kabupaten Tapanuli, Sabtu malam. Sebagian bantuan tersbut juga sudah sampai kepada pengungsi di Tarutung dan lokasi gempa lain di Taput.

Dikatakan, pendistribusian bantuan tanggap darurat kepada para korban gempa dan penanganan korban pasca gempa di Taput juga dibantu Taruna Siaga Bencana (Tagana) daerah itu. Tagana juga telah melakukan pendataan kebutuhan mendasar warga terdampak, melakukan evakuasi korban ke tempat aman khususnya untuk kelompok rentan (lansia, anak-anak, penyandang disabilitas dan kelompok khusus lainnnya).

Sementara Koordinator Tagana Provinsi Sumut, Eka Darmayanto mengatakan, ratusan warga masyarakat di Taput dan sekitarnya masih mengungsi. Mereka diliputi trauma dan belum kembali ke rumah. Warga tidak berani kembali ke rumah karena bangunan rumah mereka retak dan berbahaya bagi keselamatan mereka. Kemudian warga juga tidak bisa kembali ke rumah mereka karena sudah rusak dihantam gempa.

Seorang korban gempa bumi yang terluka di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumut mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Tarurung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (2/10/2022). (Foto : Matra/BPBDTaput).

Penanganan Intensif

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, PhD di Jakarta, Minggu (2/10/2022) menjelaskan, penanganan dampak dan korban gempa di Taput masih terus dilakukan secara intensif.

Para korban gempa yang terluka masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Kemudian korban gempa yang mengungsi mendapatkan pasokan kebutuhan makanan, pakaian, perlengkapan tidur dan obat-obatan. Kondisi perkembangan gempa di Taput juga masih terus dipantau.

Dijelaskan, berdasarkan laporan petugas BNPB dan BPBD dari Tarutung, Taput, korban meninggal akibat gempa 5,8 scala richter (SR) yang melanda Taput, Sabtu (1/10/2022) dini hari satu orang. Sedangkan korban luka-luka mencapai 25 orang.

Sementara Kepala Bidang Pengendalian Operasional (Dalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut, Zulham di Medan, Minggu (2/10/2022) menjelaskan, berdasarkan pendataan di lapangan, bangunan yang rusak akibat gempa di Tarutung sebanyak 194 unit.

Bangunan yang rusak tersebut terdiri dari rumah penduduk 143 unit, rumah ibadah (12 unit), gedung perkantoran (delapan unit), jembatan/irigasi (11 unit) dan rumah took (19 unit). Ruko yang rusak terdapat di pasar Sarulla, Taurutung. Seluruh ruko tersebut terbakar akibat korsleting listrik saat gempa. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *