(Matra, Jambi) – Parade atau pawai batik di Kota Jambi yang melibatkan ribuan aparatur sipil negara (ASN) se-Provinsi Jambi, Kamis (29/9/2022) berhasil meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Parade batik tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional di komplek perkantoran Gubernur Jambi, Telanipura, Kota Jambi dan di 11 kabupaten kota di Provinsi Jambi. Jumlah ASN yang mengikuti parade batik se-Provinsi Jambi tersebut mencapai 22.000 orang.
Parade batik di komplek perkantoran Gubernur Jambi yang diikuti ribuan ASN Pemprov Jambi dimulai dari Simpang Bank Indonesia menuju lapangan kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi. Kemudian para batik di berbagai kota dan kabupaten di lakukan di komplek perkantoran wali kota dan bupati se-Provinsi Jambi.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Gubernur Jambi, Apani Saharuddin pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya menerima data peserta parade batik se-Provinsi Jambi dari pihak Manager Hubungan Masyarakat MURI sekitar 10.516 orang ASN.
“Namun berdasarkan catatan Tim Parade Batik Jambi, jumlah peserta parade bati se-Provinsi Jambi hari ini, Kamis (29/9/2022) mencapai 22.000 orang ASN. Kami mengapresiasi antusiasme seluruh ASN di Jambi mengikuti parade batik ini. Parade bati ini bukan sekedar untuk mendapatkan rekor MURI, tetapi juga untuk mengangkat pamor batik Jambi,”katanya.
Berikan Contoh
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi, Hj Hesnidar Haris mengatakan, parade batik di Jambi tidak hanya dilakukan di lapangan, tetapi juga dilakukan secara virtual (zoom). Dia juga mengapresiasi seluruh ASN di Jambi yang berpartisipasi pada parade batik tersebut.
Dikatakan, parade batik di Jambi tersebut digelar secara besar-besaran bukan hanya untuk meraih rekor MURI. Parade batik tersebut juga penting meningkatkan rasa cinta masyarakat Jambi terhadap batik, sehingga omset penjualan batik meningkat.
“Tentunya rasa cinta kita terhadap batik membuat kita juga akan membeli batik hasil kerajinan para pembatik Jambi. Meningkatnya omset penjualan batik tentunya akan meningkatkan pendapatan perajin batik di Jambi,”ujarnya.
Hesnidar mengharapkan seluruh ASN di Jambi memberikan contoh yang baik kepada masyarakat mengenai pemakaian batik.
“Sebagai ASN, kita harus lebih dahulu menunjukkan rasa cinta terhadap pakaian batik, sehingga masyarakat juga mencintai batik,”ujarnya.
Menurut Hesnidar, rekor MURI memgenai parade batik Jambi membuktikan bahwa gerakan cinta batik bermanfaat untuk masyarakat dan orang Jambi masih banyak yang mencintai batik.
“Kami mengajak semua orang Jambi, tidak hanya ASN saja, memakai batik pada hari-hari tertentu penggunaan batik. Tidak harus seragam, yang penting batik. Mari kita mencintai batik dan membangkitkan kembali budaya Jambi seperti bangkitnya budaya dan kuliner Jambi saat ini,”katanya. (Matra/AdeSM).