Para penari mementaskan tarian tradisional Jambi pada Festival Batanghari di Taman Tanggo Rajo “Ancol” Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (25/9/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Berbagai terobosan terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk mengangkat pamor pariwisata Sungai Batanghari. Salah satu terobosan tersebut, yakni penyelenggaraan kembali Festival Batanghari. Festival Batanghari yang berlangsung sejak Jumat – Minggu (23 – 25/9/2022) tersebut dirangkaikan dengan Kenduri Swarnabhumi (napak tilas budaya Melayu) Sungai Batanghari yang berlangsung sejak Mei – September 2022.

Festival Batanghari yang dipusatkan di kawasan Sungai Batanghari, Taman Tanggo Rajo “Ancol” Kota Jambi tersebut berlangsung meriah. Puluhan ribu warga masyarakat Jambi antusias menyaksikan berbagai gelar seni budaya, pameran kuliner khas Jambi serta lomba perahu tradisional di Sungai Batanghari.

Para pengunjung Festival Batanghari tersebut dipuaskan juga dengan pentas hiburan yang menampilkan artis nasional Ebiet G Ade dan Ikke Nurjanah. Ebiet G Ade memuaskan pengunujung melalui lagu-lagu balada yang dilantunkannnya dengan suara khas dan petikan gitarnya. Kemudian penyanyi dangdut Ikke Nurjanah yang pernah mempopulerkan lagu Jambi “Orang Kayo Hitam” juga tampil memukau.

Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada penutupan Festival Batanghari 2022 di Taman Tanggo Rajo “Ancol” Kota Jambi, Minggu (25/9/2022) mengatakan, Festival Batanghari membangkitkan karya – karya dan kreativitas warga masyarakat Jambi. Hal tersebut ditandai dengan tampilnya seniman-seniman (sastrawan) Jambi pada pementasan seni budaya festival wisata tersebut. Selain itu para seniman tari dan pertunjukan (teater) juga tampil mementaskan kreativitas mereka pada festival tersebut.

“Satu hal lagi yang membanggakan saya pada festival wisata ini, yakni bangkitnya wisata kuliner khas Jambi. Aneka kuliner (masakan) khas Jambi muncul pada festival ini. Jadi melalui festival ini kita menyadari bahwa Jambi ini kaya dengan aset aset budaya, kaya dengan hasanah budaya yang perlu kita kembangkan, kita gali lagi. Hal ini penting agar Jambi menjadi negeri yang berbudaya dan negeri yang beradab,”katanya.

Bangkitnya pamor wisata, seni, budaya dan kuliner Jambi selama Festival Batanghari membuat Al Haris sangat terkesan. Dia pun memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan festival tersebut. Al Haris juga memberikan apresiasi terhadap masyarakat Jambi dari 11 kabupaten/kota yang turut memeriahkan dan mendukung Festival Batanghari.

Mantan Bupati Merangin tersebut mengharapkan Festival Batanghari tetap berlanjut hingga tahun – tahun mendatang. Melalui Festival Batanghari, budaya wisata di Jambi akan semakin meningkat. Baik itu keramah – tamahan masyarakat, kenyamanan dan keamanan wisatawan. Hal itu penting demi meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke Jambi maupun meningkatkan daya tarik wisata Provinsi Jambi,

“Saya berharap berbagai sajian wisata, seni, budaya dan kuliner selama Festival Batanghari Tahun 2022 ini meninggalkan jejak di hati seluruh masyarakat dan pengunjung yang berasal dari dalam maupun luar Provinsi Jambi. Keindahan panorama wisata Sungai Batanghari, keunikan seni budaya dan kehangatan sikap warga masyarakat Jambi juga kita harapkan bisa meninggalkan kesan menarik bagi wisatawan,”ujarnya.

Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani (kiri) menyerahkan hadiah pemenang lomba perahu hias Sungai Batanghari pada penutupan Festival Batanghari di Taman Tanggo Rajo “Ancol” Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (25/9/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).

Strategi Promosi

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, M Arif Budiman mengatakan, Festival Batanghari bertajuk “Semakin Dilestarikan, Semakin Mensejahterakan” merupakan salah satu strategi promosi menunjang minat dan daya tarik wisata Jambi. Pelaksanaan Festival Batanghari menjadi penutup Rangkaian Kenduri Swarnabhumi yang dilaksanakan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari sejak Mei lalu.

Dijelaskan, Festival Batanghari digelar setiap tahun. Festival Batanghari tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Untuk memeriahkan Festival Batanghari tahun ini, pihaknya menggelar parade tekuluk (kain penutup kepala wanita khas Jambi) dengan melibatkan 700 orang.

Kamudian panitia juga menggelar street fashion (peragaan busana jalanan) melibatkan 50 orang, mementaskan tari zapin besamo oleh 50 orang remaja. Seniman Jambi yang memeriahkan festival wisata tersebut mencapai 260 orang.

“Satu kegiatan yang mendapat sambutan dari para pengunjung pada Festival Batanghari ini, yakni terangkatnya pamor kuliner khas Jambi. Hal itu ditandai dengan tampilnya 300 peserta bubur ayak. Kemudian tampil juga 32 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan produk unggulan makanan khas Jambi,”ujarnya.

Dikatakan, manfaat yang diharapkan bisa dipetik dari Festival Batanghari, yakni bangkitnya seni budaya, kuliner dan ekonomi kreatif Jambi. Manfaat itu benar-benar dirasakan para pelaku ekonomi rakyat selama berlangsungnya Festival Batanghari. Melalui festival tersebut, usaha ekonomi kreatif menggeliat, jasa transportasi meningkat, hunian hotel bertambah dan usaha transportasi tradisional ketek (perahu kecil) di Sungai Batanghari juga kecipratan rejeki.

“Jadi festival wisata ini benar-benar mampu mengangkat pamor wisata Sungai Batanghari, seni budaya Jambi dan kuliner khas Jambi. Mudah-mudahan festival wisata ini bisa berkesinambungan di masa mendatang,”ujarnya. (Matra/AdeSM).

Perahu hias Kabupaten Muarojambi turut mengikuti lomba perahu hias Sungai Batanghari pada Festival Batanghari di Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (25/9/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *