(Matra, Jambi) – Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Resort Jambi siap menggelar pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Distrik VI GKPS wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung (Babel), Jambi, Sumatera Selatan (Sumsel) dan Bengkulu. Rakor Distrik VI GKPS yang diikuti sekitar 138 orang peserta tersebut dilaksanakan di GKPS Jambi, Kota Jambi, Selasa – Kamis (25 – 27/10/2022).
Pendeta (Pdt) GKPS Resort Jambi, Pdt Rudyard Saragih, SSi-Theol di Kota Jambi, Senin (19/9/2022) mengatakan, Rakor Distrik VI GKPS tersebut akan diikuti sebanyak 28 orang pendeta, lima orang penginjil, enam orang vikaris pendeta, 14 orang pengurus resort, 64 orang pimpinan majelis, 14 orang perutusan synode bolon dan anggota majelis gereja, empat orang ketua kategorial dan tiga urang unsur pimpinan synode. Para peserta rapat tersebut berasal dari 64 jemaat dan 14 resort GKPS se-Distrik VI.
“Rakor Distrik VI GKPS lima provinsi di Sumatera tersebut akan membahas rencana kerja dan anggaran pelayanan GKPS Distrik VI tahun 2023 dan mengevaluasi pelaksanaan program GKPS Distrik VI tahun 2022. Selain itu rapat tersebut juga membahas program GKPS secara umum antara para pendeta GKPS di Distrik VI dengan Pimpinan Synode GKPS,”katanya.
Menurut Pdt Rudyard Saragih, Rakor Distrik VI GKPS juga akan membahas mengenai pergumulan dan peningkatan pelayanan Jemaat dan Resort GKPS terhadap warga jemaat GKPS se-Distrik VI. Baik itu di Provinsi Jambi, Riau, Kepri, Babel, Sumsel dan Bengkulu. Peningkatan pelayanan GKPS di wilayah Distrik VI tersebut akan ditetapkan pada Rakor Distrik VI tersebut.
Dijelaskan, persiapan pelaksanaan Rakor Distrik VI GKPS yang sudah dilakukan pihak panitia di GKPS Jambi antara lain, penetapan (booking) penginapan (hotel), program kegiatan dan anggaran. Hotel tempat penginapan para peserta sudah ditetapkan di Ceria Hotel, Kota Jambi.
Selain mengikuti rapat, para peserta Rakor Distrik VI GKPS di Jambi juga akan mengikuti rekreasi. Kegiatan rekreasi direncanakan ke objek wisata sejarah dan religi, Candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi atau Jembatan Gentala Arasy di Sungai Batanghari, Danau Sipin dan Hutan Kota di Kota Jambi.
Sementara itu, Pdt Karmen Sipayung, STh, MM mengatakan, Rakor Distrik VI GKPS diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kerja sama seluruh fulltimer (pendeta, penginjil dan vikaris) di GKPS Distrik VI. Melalui rapat kordinasi tersebut, totalitas pelayanan para fulltimer GKPS di Distrik VI bisa diwujudkan.
Kemudian, lanjutnya, rakor tersebut juga hendaknya dimanfaatkan para pimpinan/pelayan gereja di GKPS se-Distrik VI menjadi wadah sharing (berbgai pengalaman) mengenai potensi-potensi dan kendala pelayanan selama ini.
“Berbagi pengalaman tersebut tentunya bisa menjadi salah satu motivasi bagi para pimpinan dan majelis jemaat GKPS memberikan pelayanan terbaik kepada jemaat masing-masing, sekaligus mencari solusi mengatasi hambatan-hambatan pelayanan di setiap jemaat GKPS di Distrik VI,”katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Rakor Distrik VI GKPS, St R Saragih mengatakan, pihak panitia berupaya melaksanakan Rakor Distrik VI GKPS dengan maksimal. Para peserta diupayakan mendapatkan pelayanan yang baik, termasuk pelayanan akomodasi (penginapan dan makanan) hingga rekreasi.
“Kami juga berupaya melaksanakan rapat koordinasi dengan baik dengan melengkapi sarana dan prasarana di gereja GKPS Jambi. Selain itu, kami juga mengharapkan seluruh panitia pelaksana tetap kompak dan melakukan koordinasi yang baik dengan Pengurus/Praeses GKPS Distrik VI di Pekanbaru, Riau,”katanya.
Untuk menjamin kelancaran Rakor Distrik VI GKPS tersebut, lanjut St R Saragih, para peserta diharapkan sudah mendapatkan vaksin Covid-19, minimal vaksin tahap kedua. Kemudian para peserta juga diminta membawa kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mempermudah pelayanan kesehatan. Pihak panitia juga menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan di lokasi rapat, khususnya pemeriksaan kesehatan para peserta.
Menurut St R Saagih, warga jemaat GKPS di Distrik VI GKPS, tarmasuk di Provinsi Jambi membutuhkan peningkatan pelayanan kerohanian dan sosial (diakonia). Peningkatan pelayanan jemaat tersebut dibutuhkan karena jumlah rohaniawan (pendeta dan penginjil) di jemaat-jemaat GKPS wilayah Distrik VI masih terbatas dibandingkan jumlah warga jemaat.
Dikatakan, jumlah warga GKPS di 64 jemaat yang tergabung dalam 14 resort dan satu distrik, yakni Distrik VI mencapai 14.965 orang. Sedangkan jumlah pendeta di GKPS Distrik VI sebanyak 28 orang, orang penginjil (lima orang) dan vikaris pendeta (enam orang). Para rohaniawan tersebut dibantu 609 orang sintua (penatua) dan 428 orang syamas (diaken). Sintua dan syamas yang membantu pelayanan para rohaniawan berasal dari warga jemaat sendiri yang diangkat menjadi pelayan. (Matra/AdeSM).