Ketua Umum PDMI, Prof Dr RN Fredy Kurniawan, MSc (kanan) disaksikan Gubernur Sumatera Barat, H Mahyadi Asarullah (tengah) memberikan cendera mata kepada Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH (kiri) pada Seminar Nasional dan Muktamar PDMI di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (15/9/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Dosen Muslim di seluruh Indonesia mendukung peningkatan produk halal mengantisipasi kemajuan paiwisata di seluruh daerah di Tanah Air. Penyediaan produk-prosuk halal di setiap daerah, khususnya daerah tujuan wisata penting guna menciptakan iklim wisata yang kondusif di tengah menggeliatnya kembali dunia pariwisata pasca pandemi Covid-19.

Dukungan Dosen Muslim Indonesia terhadap peningkatan produk halal tersbeut mengemuka pada Seminar Nasional dan Muktamar Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia (PDMI) dalam rangka Strategi Meningkatkan Kapasitas Indonesia sebagai Rujukan Pasar Halal Internasional di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (15/9/2022).

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH, Gubernur Sumatera Barat, H Mahyadi Asarullah, Ketua Umum PDMI Prof Dr RN Fredy Kurniawan, MSc para dosen Muslim Provinsi Sumatera Barat dan Jambi. Dosen Muslim se-Indonesia juga mengikuti seminar tersebut secara virtual.

Menurut Al Haris, PDMI diharapkan turut membantu pemerintah meneliti produk halal sehingga semakin banyak produk yang teruji di pasaran. Melalui penelitian produk halal, produk halal yang sudah teruji di pasaran akan semakin banyak. Dengan demikian masyarakat tidak lagi merasa khawatir terhadap produk yang mereka makan karena sudah terjamin kehalalannya.

Dijelaskan, populasi muslim mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kemudian gaya hidup halal pun sekarang terus berkembang dan mengalami kemajuan pesat. Baik gaya hidup secara global baik di kalangan orang muslim maupun nonmuslim.

Menurut Al Haris, sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, perkembangan gaya hidup halal di Indonesia juga berkembang pesat. Hal tersebut membuka potensi besar peningkatan produk halal di pasaran dan sangat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat dan negara.

“Potensi kuliner, budaya, pariwisata, hingga fashion (busana) bernuansa muslim hampir ada di seluruh wilayah Indonesia seperti di Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Karena itu peningkatan produk halal di daerah tersebut harus ditingkatkan,”katanya.

Al Haris mengatakan, Pemprov Jambi sendiri berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, terdidik, berbudaya, agamis dan berkesetaraan gender. Sumber daya manusia yang agamis berarti masyarakat yang teguh menjalankan prinsip agama dengan baik serta mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mengkonsumsi produk produk halal.

Dikatakan, halal, thoyib dan syari merupakan nilai-nilai yang melekat dan tidak terpisahkan dari budaya masyarakat Melayu Jambi. Ekosistem tersebut secara alami sudah terbangun untuk mendukung industri halal di Provinsi Jambi. Untuk itu, dukungan dan dorongan kebijakan Pemerintah Pusat dan daerah, para pemangku kepentingan, pelaku usaha dan akademisi sangat dibutuhkan melakukan akselerasi (percepatan) industri halal di Provinsi Jambi.

Gubernur Jambi, H Al Haris (lima dari kiri) dan Gubernur Sumatera Barat, H Mahyadi Asarullah (empat dari kanan) pada Seminar Nasional dan Muktamar PDMI bertajuk rangka Strategi Meningkatkan Kapasitas Indonesia sebagai Rujukan Pasar Halal Internasional di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (15/9/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).

Dukungan UMKM

Al Haris mengatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu unsur yang berperan penting memulihkan dan menggerakkan perekonomian masyarakat sekaligus menjadi pendukung dalam pengembangan industri halal. Karena itu untuk mendorong pengembangan industri halal di Provinsi Jambi, Pemprov Jambi mengupayakan sertifikasi produk halal bagi pelaku UMKM dan memperluas pangsa pasar produk UMKM Jambi.

“Sertifikasi halal ini bukan sekedar pemenuhan regulasi. Tetapi yang penting, yaitu bagaimana upaya kita agar pelaku usaha bisa terus melakukan proses produk yang halal. Produk halal itu perlu memenuhi hak konsumen mendapatkan produk yang terjamin kehalalannya serta demi pengembangan industri halal yang berkelanjutan di Provinsi Jambi,”tambahnya.

Al Haris mengapresiasi PDMI serta seluruh pihak yang telah menginisiasi dan berkontribusi menyelenggarakan Seminar Nasional Strategi Meningkatkan Kapasitas Indonesia sebagai Rujukan Pasar Halal Internasional. Dia berharap seminar nasional tersebut bisa menambah informasi dan wawasan positif seluruh peserta untuk mengupayakan pengembangan industri dan ekosistem halal secara berkelanjutan di Provinsi Jambi maupun Indonesia.

Dijelaskan, Pemprov Jambi sudah melakukan beberapa aksi strategis meningkatkan produk halal bagi pelaku UMKM. Di antaranya mendorong pemerintah kabupaten, kota, kecamatan hingga desa/kelurahan melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM agar meningkatkan kualitas produk halal mereka.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, H Mahyadi Ansharullah, pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemerintah Pusat sudah menetapkan Provinsi Sumatera Barat menjadi pusat produksi halal dunia di Indonesia. Sumatera Barat cukup tepat dijadikan pusat produksi halal dunia di Indonesia karena sekitar 97 % penduduknya muslim.

“Presdien Joko Widodo mengharapkan Sumatera Barat sudah mampu menjadi pusat produksi halal tahun 2024. Karena itu tidak ada pilihan bagi kita kecuali mendukung upaya – upaya peningkatan produk halal ini,”paparnya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *