Menteri Pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno (lima dari kiri) didampingi dan Gubernur Jambi, H Al Haris (enam dari kiri) menikmati rekreasi memberi makan ikan di Taman Air Desa Wisata Pentagen, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Selasa (13/9/2022). (Foto : Matra/BKKemenparekraf).

(Matra, Kerinci) – Suasana asri diterpa udara sejuk sangat terasa nikmat ketika mengunjungi Desa Wisata Pendung Talang Genting (Pentagen), Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Selasa (13/9/2022) siang. Semilir angin sepoi pegunungan menghalau panas terik matahari, sehingga para pengunjung cukup merasa betah menikmati panorama desa wisata tersebut.

Menteri Pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Jambi, H Al Haris yang berkunjung ke Desa Wisata Pentagen tersebut juga merasakan suasana asri, sejuk dan indahnya panorama desa wisata pegunungan itu.

Sandiaga Uno bahkan berdecak kagum melihat keindahan dan keasrian objek wisata yang dibangun dari inisiatif, kreativitas dan dana masyarakat desa tersebut. Warga Desa Pentagen dinilai sangat kreatif bisa menyulap rawa-rawa menjadi objek wisata berkelas.

Sebagai apresiasi Pemerintah Pusat (Kemenparekraf) terhadap hasil karya wisata warga Desa Pentagen Kerinci membangun objek wisata desa tersebut, Desa Wisata Pentagen Kerinci pun lolos seleksi masuk peringkat 50 besar desa wisata terbaik ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Desa Wisata Pentagen dinilai memiliki keunggulan daya tarik berupa wisata buatan berbasis taman wisata air (Taman Pertiwi) yang dibalut dengan sejuknya nuansa alam Kabupaten Kerinci.

Sandiaga Uno pada kunjungan ke Desa Pentagen, Kabupaten Kerinci, Selasa (13/9/2022) mengatakan, keberhasilan warga masyarakat dan aparatur Desa Pentagen Kerinci membangun objek wisata unggulan tidak lepas dari kreativitas dan soliditas mereka mengelola Badan Usaha Masyarakat Desa (BUMDes) Taman Pertiwi Desa Pentagen. Dengan memanfaatkan dana desa secara efektif, efisien dan trasparan, BUMDes Taman Pertiwi Desa Pentagen bisa melakukan inovasi, adaptasi dan kolaborasi mengubah rawa menjadi destinasi wisata menarik.

“Alhamdulillah Desa Wisata Pentagen berhasil menembus 50 besar desa terbaik di Indonesia. Kita sudah melihat bagaimana inisiasi kreasi anak bangsa dalam mengubah rawa-rawa yang tidak bernilai ekonomi menjadi sebuah situ atau di sini disebut embung. Warga desa mengelola embung bukan hanya untuk irigasi, perikanan, tapi juga untuk taman wisata,”katanya.

Kawasan rawa di Desa Pentagen, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang disulap menjadi Taman Wisata Desa Pentagen. Gambar diambil Selasa (13/9/2022). (Foto : Matra/BKKemenparekraf).

Bekas Rawa

Sandiaga Uno memaparkan, objek wisata Desa Wisata Pentagen yang disebut sebagai Taman Pertiwi itu ini dulunya merupakan rawa seluas 1,8 hektare yang tidak terurus. Namun sejak 2017, BUMDes Taman Pertiwi yang dikelola warga desa setempat membangun rawa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan arena rekreasi.

Pembangunan Desa Wisata Pentagen yang berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut memanfaatkan dana desa. Dana desa difokuskan membangun sarana fisik berupa embung di kawasan rawa. Embung tersebut dimanfaatkan untuk penyimpanan air bagi petani yang selama ini sering mengalami masalah kekurangan air.

“Petani Desa Pentagen sebelumnya memang kerap menghadapi masalah kesulitan air terutama di musim kemarau. Karena itu rawa di desa tersebut dibangun menjadi embung untuk mengairi areal pertanian. Kemudian BUMDes Taman Pertiwi desa setempat juga mengembangkan unit usaha budidaya ikan di embung tersebut dengan membuat kolam ikan,”katanya.

Melihat potensi wisata kawasan embung Desa Pentagen tersebut cukup besar, BUMDes Taman Pertiwi pun mengembangkan embung dan kolam ikan desa itu menjadi unit usaha pariwisata. Sarana rekreasi di lokasi embung dan kolam dibangun karena warga masyarakat banyak mengunjungi embung dan kolam ikan tersebut.

“Animo berkunjung warga masyarakat ke embung dan kolam ikan Desa Pentagen yang cukup tinggi memotivasi BUMDes Taman Pertiwi membangun fasilitas rekreasi di lokasi embung tersebut. Setelah sarana wisata berupa jalan, pondok dan sarana hiburan lain dibangun, embung yang disulap menjadi objek wisata ini pun dibuka untuk umum tahun 2018,”ujarnya.

Menurut Sandiaga Uno, daya tarik utama dari Desa Wisata Pentagen terletak pada taman air buatan yang berasal dari embung desa yang disebut Taman Pertiwi. Para pengunjung pun bisa menikmati beragam fasilitas rekreasi dan wahana di Taman Pertiwi Desa Wisata Pentagen. Misalnya seperti sepeda air, bermain sepeda gantung, flying fox (kotak terbang) dan juga memberi makan ikan.

Di sekitar taman air tersebut juga disediakan fasilitas-fasilitas untuk pengunjung yang ingin beristirahat atau berkumpul. Di sekeliling areal Taman Pertiwi terdapat pohon-pohon berukuran besar yang bisa dijadikan sebagai wahana untuk pemasangan hammock (tempat tidur gantung). Terdapat juga gazebo (ruang terbuka) di pinggiran taman yang bisa disewa oleh pengunjung.

Sandiaga Uno mengatakan, kehadiran Taman Pertiwi di Desa Pentagen Kerinci ini menjadi salah satu bentuk pengelolaan dana desa yang sangat baik hingga bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Dana desa di Desa Pentagen tahun 2017 benar-benar digunakan tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu secara seratus persen.

“Melalui upaya tersebut, masayarakat Desa Pentagen akhirnya bisa mengubah rawa-rawa yang tidak bernilai ekonomi menjadi embung yang bisa mengairi sawah, menjadi tempat budidaya ikan dan juga menjadi tempat wisata. Bahkan saya salut, berkat usaha kreatif warga desa ini, Desa Wisata Pentagen Kerinci bisa masuk 50 besar desa wisata nasional. Kemudian pembangunan objek wisata ini juga mendukung penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja baru tahun 2024,”paparnya.

Sajian Kesenian

Sandiaga Uno juga mengapresiasi kreativitas wisata warga masyarakat Desa Pentagen Kerinci. Mereka ternyata tidak hanya mengandalkan taman air menjadi daya tarik wisata desa. Masyarakat Desa Wisata Pentagen juga mengembangkan dan melestarikan ragam potensi pariwisata di bidang seni budaya dan ekonomi kreatif.

Seni tari yang kini dikembangkan masyarakat budaya Desa Pentagen sebagai sajian wisata cukup beragam. Misalnya tari Rangguk. Tari tersebut merupakan tarian tradisional Kabupaten Kerinci. Awalnya tari tersebut digunakan untuk berdakwah, menyebarkan agama Islam dan hanya dilakukan oleh kaum pria. Namun sejak tahun 1950-an, tari Rangguk yang artinya mengangguk mulai dipentaskan kaum wanita.

Selain itu, kata Sandiaga Uno, masyarakat Desa Pentagen juga masih memelihara tari Asek Inak Kaco. Tarian ini mengandung unsur magis berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang pada zaman dulu untuk meminta perlindungan sesuai kepercayaan saat itu. Tari ini menunjukkan kekebalan yang konon merupakan perlindungan dari nenek moyang.

Selain seni tari, Desa Wisata Pentagen juga memiliki ragam budaya. Di antaranya Menjalan Pemimpin, yakni tradisi yang dimaksudkan untuk halal bihalal antara rakyat dengan pemimpinnya mengarak pemimpin keliling kampung. Tujuannya untik menunjukkan keadaan desa dan warganya pada para pemimpin.

Selain itu juga ada Kenduri Sko. Upacara ini dilaksanakan sekali tiga tahun. Kenduri Sko merupakan tradisi melantik Depati Ninik Mamak. Pada upacara Kenduri Sko, tokoh adat dn masyarakat melakukan serah terima jabatan dari pemangku adat lama pada pemangku adat yang baru dengan menyerahkan alat pusaka di desa yang berupa Alquran yang ditulis tangan oleh nenek moyang yang pertama kali tinggal di Desa Pentagen.

Ekonomi Kreatif

Desa Wisata Pentagen juga memiliki produk ekonomi kreatif mulai dari kuliner, fesyen (busana khas daerah) dan kriya (seni membuat hiasan). Kulinernya seperti gulai dayek, sambal lokan, keripik ubi ungu, rebung tumbuk dan tidak ketinggalan kopi khas Kerinci.

“Kami sudah meninjau produk-produk ekonomi kreatif. Kami siap memberikan pendampingan dari segi pelatihan pemasaran dan juga pembiayaan. Harapannya ini dapat menghadirkan sebuah solusi yang berkelanjutan,”ujar Sandiaga Uno.

Sementara itu Gubernur Jambi, Al Haris pada kesempatan tersebut menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno ke Desa Wisata Pentagen dalam rangka ADWI 2022. Al Haris berharap kehadiran Sandiaga Uno secara khusus melihat keberhasilan Desa Wisata Pentagen yang masuk 50 besar ADWI 2022 dapat meningkatkan keberhasilan Desa Wisata Pentagen ke depan.

“Kita juga berharap bimbingan Menteri Sandiaga Uno agar Kerinci dan seluruh daerah di Jambi bisa mengembangkan sector pariwisata untuk mengangkat derajat masyarakat Jambi. Kita juga berharap Desa Pentagen di Jambi kelak bisa menjadi destinasi wisata favorit di Jambi, Indonesia bahkan dunia,”katanya.

Senada dengan Al Haris, Bupati Kerinci, Adirozal juga mengatakan, Kabupaten Kerinci memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang tinggi. Namun Kabupaten Kerinci masih terbatas aksesibilitas (sarana transportasi). Kesulitan aksesibilitas salah satu hambatan dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kerinci.

“Namun kami yakin Gubernur Jambi dan Menparekraf dapat mendukung peningkatan kualitas Bandara Depati Parbo Kerinci agar pesawat cepat kembali mendarat di Kerinci. Kelancaran transportasi udara dan darat sangat mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke di wilayah kami,”ujarnya. (Matra/Radesman Saragih). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *