
(Matra, Jambi) – Gempa bumi berkekuatan (magnitude) 6,7 mengguncang Provinsi Bengkulu, Selasa (23/8/2022) malam sekitar pukul 21.31 WIB. Gempa membuat warga masyrakat Bengkulu panik dan berhamburan ke luar rumah dan gedung. Pusat gempa tersebut berada di 5.22 Lintang Selatan (LS) dan 102.95 Busur Timur (BT) dengan kedalaman 52 kilometer (Km). Gempa tidak menimbulkan tsunami dan menimbulkan kerusakan parah.
Sementara itu hingga Rabu (24/8/2022) pagi belum ada laporan mengenai korban jiwa dan kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Pihak Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu hingga Rabu pagi masih melakukan pemantauan dampak gempa bumi. Korban dan kerusakan bangunan akibat gempa masih disisir di lapangan.
“Kami belum menerima laporan korban dan keruskaan akibat gempa bumi ini. Kami juga masih melakukan penelusuran di lapangan mengenai dampak gempa terhadap warga dan bangunan. Kami juga masih melakukan kordinasi dengan pihak BPBD kabupaten/kota di Bengkulu mengenai dampak gempa ini,”kata Koordinator TRC BPBD Provinsi Bengkulu, Indi Sastra di Bengkulu, Rabu (24/8/2022).
Dijelaskan, guncangan gempa bumi di Bengkulu tersbeut terasa kuat selama enam detik. Guncangan gempa yang kuat membuat warga berhamburan ke luar rumah dan geung menyelamatkan diri.
Guncangan gempa, katanya, dirasakan warga sangat kuat di wilayah Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara. Guncangan juga dirasakan di Kabupaten Seluma, Kepahiang dan Pesisir Tengah.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, PhD di Jakarta, Rabu (24/8/2022) menjelaskan, pihaknya belum menerima adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gemnpa bumi di Bengkulu, Selasa (23/8/2022) malam.
Dikatakan, TRC BPBD Provinsi Bengkulu masih turun ke lapangan untuk memantau dan mendata dampak gempa bumi tersebut. Hasil pemantauan BPBD Bengkulu hingga Rabu pagi belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa itu. Jika perkembangan hasil pemantauan di lapangan, pihak BNPB akan segera melaporkannya.
Menurut Abdul Muhari, BNPB sudah mengeluarkan imbauan agar masyarakat Bengkulu tidak panik. Namun warga tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya gempa bumi susulan. Kemudian warga masyarakat Bengkulu juga diimbau terus mengikuti perkembangan informasi mengenai gempa bumi. Baik melalui informasi Badan meterologi, Klimatologi dan Geofiskia (BMKG), BNPB, BPBD sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dikatakan, warga masyarakat Bengkulu diharapkan tetap waspada potensi gempa susulan. Warga perlu memperhatikan penempatan barang-barang besar di dalam rumah. Hal itu penting agar tidak sampai menghalangi evakuasi penghuni ke luar rumah jika terjadi gempa susulan,”ujarnya.
“Kewaspadaan gempa susulan ini penting terutama untuk warga masyarakat yang berada dekat pusat gempa Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Pesisir Barat dan Provinsi Lampung,”ujarnya. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber).