Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI Supriono, SIP, MM (dua dari kanan) menandatangani kesepakatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dengan perusahaan kehutanan dan kelapa sawit Jambi di Balai Prajurit Korem 042/Gapu Jambi, Kamis (14/7/2022). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

(Matra, Jambi) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan lima unit helikopter guna membantu pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan (karhutla) di Provinsi Jambi. Empat unit helikopter tersebut khusus water bombing (pengebom air) dan satu unit untuk patroli karhutla.

“Tiga unit helikopter water bombing sudah sampai di Jambi, Rabu (13/7/2022). Sedangkan dua unit lagi helikopter tersebut dalam perjalanan ke Jambi dan dipastikan sampai, Kamis (14/7/2022),”kata ,”kata Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi Brigjen TNI Supriono, SIP, MM pada coffee morning (sarapan pagi bersama) dengan perusahaan kehutanan dan perkebunan sawit Jambi di Balai Prajurit Korem 042/Gapu Jambi, Kamis (14/7/2022).

Menurut Supriono, pengiriman bantuan lima helikopter ke Jambi tersebut menunjukkan keseriusan Pemerintah Pusat mengenai pencegahan dan penanggulangan karhutla di Jambi. Pencegahan dan penanggulangan karhutla di Jambi perlu dilakukan lebih serius menyusul mulai munculnya hot spots (titik api) dan kebakaran hutan dan lahan memasuki musim kemarau saat ini.

“Pemerintah Pusat dan daerah sudah sangat serius dan berpartisipasi untuk mengatasi karhutla. Jadi kita dan perusahaan juga harus bersatu dalam pencegahan karhutla,”katanya.

Dikatakan, untuk meningkatkan pencegahan dan penanggulangan karhutla di Jambi, Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) memanggil semua perusahaan kehutanan dan perkebunan kelapa sawit. Hal itu penting untuk konsolidasi dan koordinasi peningkatan kesiagaan karhutla di Provinsi Jambi.

“Kami sengaja memanggil seluruh perusahaan kehutanan dan perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan kesiagaan mereka mengantisipasi karhutla di musim kemarau saat ini. Sebagian besar areal rawan kebakaran hutan dan lahan berada di sekitar perusahan kehutanan dan perkebunan. Karena itu mereka juga harus benar-benar siap mencegah dan menanggulangi karhutla,”kata Brigjen TNI Supriono, SIP, MM selaku Pelaksana Harian (Plh) Satgas Penanggulangan Karhutla ProvinsiJambi.

Coffee morning dengan para pengusaha kehutanan dan perkebunan kelapa sawit tersebut turut dihadiri Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, SIK, MIK, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, H Bachyuni Deliansyah, SH, MH dan unsur pimpinan PT WKS, Kurniawan.

Pada kesempatan tersebut, Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI Supriono, SIP, MM, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, SIK, MIK, perwakilan perusahaan kehutanan, Taufik Qurochman dan perwakilan perusahaan perkebunan sawit, Eisen Gauw menandatangani naskah kesepakatan pencegahan dan penanggulangan karhutla di Provinsi Jambi.

Supriono mengatakan, pihaknya memanggil seluruh perusahaan kehutanan dan perkebunan kelapa sawit di Jambi untuk membuat kesepahaman tentang komunikasi, konsolidasi dan menjalin koordinasi terkait kesiagaan karhutla. Seluruh perusahaan kehutanan dan perkebunan kelapa sawit di Jambi diharapkan kembali melaksanakan mekanisme dan program tetap (protap) pencegahan dan penanggulangan karhutla yang selama ini sudah ada.

“Karhutla di Jambi selalu terjadi setiap tahun. Karena itu perlu kerja keras mencegah dan menanggulangi karhutla di daerah ini. Fokus perhatian penanganan karhutla di Jambi antara lain di Berbak, Kecamatan Sadu dan Londrang, Kabupaten Tanjungjabung Timjur dan Kabupaten Muarojambi,”katanya.

Dikatakan, segala peralatan, personil dan kegiatan pencegahan karhutla yang dimiliki perusahaan kehutanan dan perkebunan sawit harus diaktifkan karena saat ini memasuki musim kemarau dan sudah ada hutan dan lahan yang terbakar. Areal perusahaan kehutanan dan kebun sawit merupakan daerah yang dekat dengan areal hutan maupun lahan rawan kebakaran.

“Jadi mereka harus bergerak dan tetap komitmen mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di sekitar mereka. Perusahaan yang tidak hadir pada pertemuan ini akan kami datangi agar mereka juga siap mengantisipasi karhutla,”tegasnya.

Kepala BPBD ProvinsiJambi, H Bachyuni Deliansyah, SH, MH (dua dari kiri) didampingi Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI Supriono, SIP, MM (dua dari kanan), Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, SIK, MIK (kanan) dan wakil pimpinan perusahaan sawit Jambi, Eisen Gauw membacakan kesepakatan penanggulangan karhutla se-Provinsi Jambi di Balai Prajurit Korem 042/Gapu Jambi, Kota Jambi, Kamis (14/7/202). (Foto : Matra/Radesman Saragih).

Hot Spot Muncul

Sementara itu dalam sambutannya pada pertemuan dengan pengusaha kehutanan dan perkebunan kelapa sawit tersebut, Supriono mengatakan, antisipasi karhutla di Jambi memasuki musim kemarau saat ini perlu ditingkatkan karena hot spots (titik api) di Jambi sudah bermunculan.

“Walaupun saat ini masih sering turun hujan, namun hot spot sudah mulai muncil. Total hot spots yang yang terpantau di Jambi sejak Januari hingga pekan kedua Juli ini sudah mencapai 814 titik. Sedangkan luas areal hutan dan lahan yang terbakar di Jambi Juni – Juli ini sudah mencapai 62 hektare (ha),”katanya.

Dikatakan, meningkatnya hot spots dan terjadinya karhutla tersbeut menunjukkan bahwa Jambi saat ini tidak baik-baik saja atau belum aman dari potensi karhutla. Karena itu antisipasi karhutla harus ditingkatkan melalui patrol lapangan, upaya pencegahan dan kesigapan pemadaman karhutla.

Supriono mengatakan, pencegahan dan penanggulangan karhutla tentunya tidak bisa dilakukan satu pihak saja. Satgas Penanggulangan Karhutla Jambi atau pemerintah daerah tentunya tidak bisa bergerak sendiri mencegah dan menanggulangi karhutla.

“Semua pihak harus terlibat pencegahan dan penanggulangan karhutla di Jambi. Bahkan perusahaan kehutanan dan perkebunan sawit wajib bergerak cepat mencegah dan menanggulangi karhutla,”katanya.

Menurut Supriono, jumlah perusahaan kehutanan dan perkebunan kelapa sawit yang melakukan aktivitas di sekitar hutan di Jambi saat ini mencapai 121 perusahaan. Perusahaan kehutanan dan perkebunan kelapa sawit yang melakukan aktivitas di sekitar kawasan hutan dan lahan gambut di Kabupaten Muarojambi mencapai 36 perusahaan, Batanghari (18 perusahaan), Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur masing-masing delapan perusahaan.

Dikatakan, seluruh perusahaan kehutanan dan perkebunan sawit yang melakukan aktivitas di kawasan hutan harus melakukan pengawasan, pencegahan dan penanggulangan karhutla secara intensif. Hal itu penting menghindari terjadinya karhutla yang besar seperti beberapa tahun sebelumnya.

Supriono menegaskan, kesiagaan penanggulangan karhutla di Jambi perlu ditingkatkan tahun ini karena karhutla memiliki siklus empat tahunan. Karhutla cukup besar di Jambi terjadi tahun 2015 dengan luas hutan dan lahan yang terbakar sekitar 115.000 ha. Kemudian luas karhutla di daerah itu tahun 2016 berkurang menjadi 8.000 ha dan sempat turun drastis menjadi 109 ha tahun 2017.

Namun kasus karhula di Jambi melonjak kembali menjadi 55.000 ha tahun 2019. Selanjutnya karhutla di Jambi turun menjadi sekitar 100-an ha tahun 2020 – 2021. Memasuki tahun 2022 ini, atau empat tahun sejak 2019, karhutla di Jambi diperkirakan berpotensi melonjak lagi.

“Antisipasi dini karhutla yang sudah dilakukan Satgas Penanggulangan Karhutla Jambi saat ini, yakni menerjunkan sekitar 97 orang personil pasukan pemadaman karhutla ke beberapa desa rawan karhutla di Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur beberapa waktu lalu,”katanya.

Dijelaskan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman direncanakan akan memantau karhutla di Jambi, Senin (18/7/2022). Selain memantau kondisi karhutla, Jenderal Dudung Abdurachman juga akan melihat langsung kesiapan peralatan, personil dan kegiatan pencegahan dan penanggulangan karhutla di Jambi.

“Karena itu seluruh perusahaan kehutanan, perkebunan kelapa sawit, BPBD, Satgas Penanggulangan Karhutla Jambi dan seluruh pihak terkait harus benar-benar proaktif melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla,”katanya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *