Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri) menyerahkan piagam penghargaan kepada seorang mahasiswa pemenang lomba inovasi produk daerah pada final Apresiasi dan Penganugerahan Pemenang Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi 2022 di aula Balitbangda Provinsi Jambi, Kamis (7/7/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Generasi muda Provinsi Jambi perlu dorong melakukan karya-karya keratif dan inovasi dengan menciptakan sesuatu yang yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Budaya kreatif dan inovatif tersebut bisa dilakukan melalui pendekatan kreativitas dan inovatif. Melalui budaya inovasi tersebut akan tercipta produk unggulan berbahan baku lokal yang mampu bersaing di pasar lokal, nasional maupun internasional.

Hal tersebut dikatakan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada final Apresiasi dan Penganugerahan Pemenang Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi 2022 di aula Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Jambi, Kamis (7/7/2022). Al Haris pada kesempatan tersbeut memberikan hadiah uang tunai dan piagam penghargaan kepada para pemenang lomba inovasi produk daerah.

Menurut Al Haris, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus berupaya mendorong anak – anak atau generasi muda Jambi untuk terus melakukan inovasi, menciptakan sesuatu yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Inovasi berperan besar memampukan daerah mengatasi rintangan dan permasalahan pada masyarakat.

“Sekecil apa pun inovasi, hal itu patut kita apresiasi demi mendorong dan akselerasi pembangunan daerah ke arah yang lebih baik,”katanya.

Al Haris mengharapkan , lomba inovasi daerah bisa mendorong partisipasi publik dan keterlibatan berbagai kalangan sehingga pemerintahan dan program pembangunan dapat berjalan efektif dan efisien. Pemerintahan daerah harus membangun kapasitas penyelenggaraan pemerintahan dan daya saing daerah

Dikatakan, Pemprov Jambi melalui Balitbangda Provinsi Jambi melaksanakan Lomba Inovasi Produk Daerah Provinsi Jambi untuk meningkatkan pemahaman bersama bahwa inovasi dapat diperoleh melalui discovery (penemuan), invensi (penciptaan, perancangan) maupun pembaharuan suatu produk dengan metode atau cara yang baru.

“Pada konteks ini, inovasi dapat diartikan sebagai kegiatan penelitian, pengembangan atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru. Inovasi juga berarti adanya cara baru baru menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi,”jelasnya.

Al Haris mengatakan, hingga kini masih berkembang isu strategis tentang rendahnya daya saing dan nilai tambah komoditi unggulan daerah Jambi. Komoditi unggulan daerah Jambi belum maksimal memberikan multiplier effect (efek berganda) untuk ekonomi lokal.

Untuk itu, lanjutnya, Provinsi Jambi perlu melakukan pendekatan kreativitas dan inovasi yang membudaya di tengah masyarakat. Halitu perlu sebagai faktor pengungkit (leverage) di tengah pergeseran ekonomi yang berbasis industri menuju ekonomi berbasis pengetahuan.

Al Haris mengingatkan seluruh peserta lomba inovasi Provinsi Jambi mengenai Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jambi Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Inovasi di Daerah. Perda tersebut harus benar-benar dilaksanakan untuk meningkatkan eksistem inovasi di Provinsi Jambi.

“Perda ini memberikan ruang pada aparatur sipil negara (ASN), perangkat daerah, lembaga pendidikan dan masyarakat umum untuk berinovasi. Saya berharap adanya terobosan – terobosan strategis di Jambi dalam berinovasi. Inovasi tersebut harus dikembangkan dengan memanfaatkan keunggulan wilayah,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balitbangda Provinsi Jambi Ir Azin, MSi pada kesempatan tersebut mengatakan, Apresiasi dan Lomba Inovasi Produk Daerah se-Provinsi Jambi tersebut dilaksanakan untuk mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat, pelajar dan mahasiswa berbudaya kreatif serta inovatif.

Melalui budaya kreatif dan inovatif tersebut, lanjutnya, penerapan teknologi dapat melibatkan masyarakat. Budaya kreatif dan inovatif tersebut juga mendorong terciptannya produk unggulan berbahan baku lokal yang mampu bersaing di pasar lokal, nasional dan internasional.

“Budaya kreatif dan inovasi tersebut juga penting memperkuat jejaringan sistem inovasi daerah antara masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pemerintah dan dunia usaha,”ujarnya. (Matra/AdeSM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *